04.Tubuh Kelinci

Começar do início
                                    

"Kalian baik-baik saja? Aku secepatnya kesini setelah mendapat telefon."

"Mereka bukan bayi kelinci biasa," rengek Wuxian ingin menangis.

Lan Xichen menatap Wuxian memelas, ia menunduk dan mengusap surai Wuxian lembut, "Sabar ya, em ... Adik Wei, lain kali aku akan lebih cepat datang untuk menolong kalian mengurus mereka."

Wuxian tersenyum, namun saat ia berniat memeluk Lan Xichen, Wangji secara tegas menariknya untuk duduk bersandar lagi.

"Xiong Zhang, kenapa wujud mereka ...."

"Aku memang sudah menduganya," Kedua lelaki di sana menatap Lan Xichen.

"Ibu yang 'mengerami' mereka adalah setengah manusia, jadi kemungkinan besar ada diantara mereka yang akan mengambil wujud itu dan wujud asli ibu mereka, tapi aku tidak menyangka kalau ada dua kelinci yang akan mengambil bentuk manusia."

"Lalu bagaimana mengurus mereka?! Mereka tidak mau meminum susu dari sendok, dan mereka terus berniat menggigitku." Wuxian membuka hanfu atasnya, memperlihatkan dadanya yang masih terdapat banyak bekas gigitan pada Lan Xichen yang terlihat kaget-sampai Lan Wangji langsung menutup kembali baju pemuda itu.

Lan Xichen tersenyum, "Mereka ingin menyusu padamu."

"Apa?!!" kali ini bahkan Lan Wangji bereaksi cepat, membuat Sang kakak harus menahan tawanya saat kedua lalaki di depannya berteriak serempak.

"Adik Wei dikutuk dengan tubuh kelinci, jadi kau bisa menyusui mereka."

Wuxian pucat dan langsung memegangi dadanya.

"lain kali Cobalah untuk menyusui mereka, ya."

"Kak Xichen, anda gila ya?! Aku ini lelaki!!" Wuxian protes.

"Tapi kau dikutuk oleh Ibu mereka, kan? Lagi pula kalau ketiganya tidak tumbuh dengan baik, apa kau mau mempunyai telinga dan ekor kelinci selamanya? Aku baru saja membaca buku sejarah kelinci perak, dan dikatakan Jika anak kelinci perak sampai celaka, kau akan berubah menjadi kelinci yang sebenarnya."

Wuxian bertambah pucat, ia hanya diam saat kemudian Lan Wangji mengantar Sang kakak keluar kamar.

"Wangji," Lan Xichen menatap Sang adik intens. "Apa kau menyukai Adik Wei?"

"Apa?" Manik Lan Wangji bergetar.

"Kau adalah adikku, sedikitnya aku tahu apa yang kau rasakan."

Lan Wangji diam, mengalihkan pandangan pada jalanan berumput menuju pintu masuk Jingshi.

"Kurasai kau menyukai Adik Wei dengan cara yang romantis, benar, kan?"

Lan Wangji tak bereaksi, lelaki itu tetap diam tanpa mengatakan apa pun.

"Baiklah kalau kau belum siap mengatakannya, tapi sebaiknya kau harus lebih berhati-hati, jangan sampai melakukan hal di luar batas."

Kali ini Lan Wangji menatap Sang kakak.

"Jangan salah paham, aku percaya padamu, tapi tubuh dan insting Adik Wei saat ini adalah seperti seekor kelinci, dan ... Jika kelinci betina mengalami masa siap kawin, heat istilahnya, maka akan sulit bagi pejantan mana pun untuk mempertahankan logikanya, sekalipun ia manusia."

"Maksud kakak dia akan mengawini kelinci betina?"

Lan Xichen mengerutkan alisnya dan tersenyum, "Kalau dia kelinci lelaki, bagaimana mungkin aku menyuruhnya menyusui bbayi-bayi kelinci itu?”

Lan Wangji diam, namun sebagai kakak, Lan Xichen mengerti kalau adiknya tidak paham. Lelaki itu menghela nafas.

"Wangji, meski adik Wei adalah lelaki, tapi dia dikutuk menjadi kelinci betina. Dia-adalah-kelinci betina!"

(TAMAT) The Prince and The Rabbit. (Mpreg)Onde histórias criam vida. Descubra agora