"Apa boleh Gun yang memilih semua hiasannya Mae?"

"Iya sayang, tentu saja..." Jawab nyonya Dararat.

Mereka pun menyelesaikan sarapan mereka dengan tenang.



Offgun

Nyonya Dararat sedang memilih pohon natal yang menurutnya bagus, ia ingin pohon Natal yang tidak terlalu tinggi dan juga besar, yang sedang saja, oh ya mereka tidak pergi berdua, Tay dan New ikut menemani Nyonya Dararat dan Gun berbelanja.

"Pohon natal seperti apa yang Mae inginkan?" Tanya Tay, mereka sudah mencari2 tapi belum ada yang di pilih oleh ibu sahabatnya ini, sedangkan new dan juga Gun sudah selesai memilih untuk hiasan pohonnya.

"Aku ingin pohon yang tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil, tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek" jawabnya.

"Mae Gun mau yg ini" suara Gun membuat kedua orang itu melihat ke arah si mungil.

"Boleh Gun membeli pohon ini" pohon yang di tunjuk Gun pohon nya tidak tinggi, hanya lebih tinggi sedikit darinya.

Bagaimana nyonya Dararat bisa menolaknya, keinginan Gun adalah perintah, akhirnya nyonya Dararat memilih pohon natal pilihan Gun.

Pohon natal akan di kirim ke rumah Off oleh kurir, sedangkan mereka berempat pergi ke kedai es krim terlebih dulu karena Gun merengek ingin makan es krim.

"Gun mau ke toilet..." Kata si mungil.

"Mau phi temani?" Tanya new, Gun menggeleng.

"Gun sudah besar phi, Gun bisa sendiri" jawab nya.

"Ok khrab, hati2 na..." Gun kembali mengangguk, si mungil pun beranjak berdiri.

Namun belum saja Gun pergi dari sana saat ia berbalik ia bertabrakan dengan seseorang.
Orang itu membawa es krim dan es krim itu tumpah mengenai baju yang di kenakan nya, es krim itu juga mengenai baju Gun.

"Kau lagi anak kecil!!" Gadis itu Namtan menatap Gun marah.

Nyonya Dararat langsung berdiri dan mengecek keadaan Gun.

"Sayang kau tidak apa2" sambil membersihkan es krim yang menumpahi baju Gun.

"Gun tidak apa2 Mae" jawab si mungil.
Namtan menghembuskan napas kesal.

"Bibi di sini aku lah korbannya!!" Nyonya Dararat berhenti membersihkan baju Gun dan menatap gadis itu.

"Maaf phi, aku tidak sengaja, aku tidak melihat" Gun dengan sopan meminta maaf sambil mengatupkan kedua tangannya, namun gadis itu justru berkacak pinggang di depan Gun dan nyonya Dararat.

"Lihatlah perbuatanmu, Kenapa kau selalu mengacaukan hidupku..!!"

"Phi kau berlebihan, ku lihat bajumu tidak terlalu kotor, ku lihat semua es krimmu jatuh di baju nong ku!!" New ikut menimpali karena tidak tahan melihat kelakuan gadis itu.

"Berlebihan kau bilang? Apa kau tau berapa harga baju ku ini?!!" New ingin sekali berdecih, sayang ia tidak bisa melakukan hal yang tidak sopan di depan nyonya Dararat.

"Memang berapa harga bajumu itu, aku akan menggantinya dua kali lipat" kali ini Tay juga angkat bicara.

Namtan berdecih, lalu ia berjalan tanpa mengatakan apapun lagi.

"Ya ampun dia pikir dia itu siapa, aku heran ada mahluk seperti itu di dunia ini!!" Cerocos New.

"Hin..." Tay menenangkan, nyonya Dararat terkekeh, ia bisa melihat sendiri bagaimana New sangat menyayangi Gun seperti adiknya.

Gun for Off (OffGun)Where stories live. Discover now