Part 19

21.7K 3.4K 985
                                    

MELIHAT bagaimana Taeyong mengenggam erat jemari tangan Jaehyun berhasil membuat Lucas merasakan sesak di dalam dada. Tapi ia tidak bisa melakukan apapun, Lucas tahu bahwa Jaehyun lebih bisa di andalkan dan di percaya daripada dirinya yang berstatus sebagai Alpha dari seorang Lee Taeyong. Kakak sepupunya; Kim Jongin sudah pulang setelah menanyakan keadaan Taeyong serta memberikan buah untuk Taeyong konsumsi.

Lucas duduk di sofa ujung ruangan, memperhatikan Jaemin serta Jeno yang sedang menyusun puzzle dengan tatapan kosong. Rasa sakit di dalam dadanya tidak kunjung hilang, Lucas ingin menarik tubuh Jaehyun dan mengatakan bahwa Taeyong adalah miliknya, tidak seharusnya Jaehyun mengenggam tangan Taeyong seperti itu, namun nyatanya Lucas tidak bisa melakukan apapun selain terdiam dan bersikap ramah.

Tentang apa yang terjadi pada Jaehyun dan Taeyong, Lucas mengetahui semuanya. Taeyong menceritakan tentang itu, dimana Taeyong serta Jaehyun menjalani hubungan terlarang; melawan sang takdir. Lucas juga mengetahui apa yang terjadi terakhir kali sebelum Jaehyun pergi meninggalkan Korea. Ia bisa mencium aroma tubuh Taeyong yang bercampur dengan Alpha lain, jujur saja itu membuatnya sangat marah, tapi sekali lagi, Lucas tidak bisa melakukan apapun. Rasa cintanya pada Taeyong tidak tertandingi, Lucas tidak mungkin berani melukai Taeyong sedikitpun.

Yang bisa Lucas lakukan adalah memendam perasaannya sendiri, atau menceritakan seluruh keluh kesah yang ia rasakan pada Jongin. Karena selama ini Lucas hanya mempercayai Jongin, Kakak sepupunya itu selalu memberikan Lucas solusi. Meskipun sering kali Jongin memarahi Lucas karena ia selalu bersikap terlalu lemah pada Taeyong.

Kedua kelopak mata Lucas terpejam. Takdirnya bersama Taeyong terlalu rumit, ia tahu bahwa Omeganya itu masih memiliki perasaan terhadap Jaehyun, itu membuatnya merasakan sakit berkali-kali lipat. Meskipun Lucas tahu bahwa Taeyong juga mencintainya, namun sepertinya Jaehyun memiliki ruang tersendiri di dalam hati Taeyong.

"Dad?" Jaemin mengerjapkan iris hitamnya, ia menghampiri Lucas dan mengenggam jari tangan Lucas, "ada apa? Daddy mengantuk?"

Lucas membuka kedua kelopak mata dan menatap Jaemin dengan sayang, ia mengusap surai hitam bocah manis itu. "Tidak sayang, puzzle nya sudah selesai di buat?"

Jaemin menggeleng. "Jeno menganggu Minie! Jeno bilang Minie tidak bisa menyusun puzzle dengan benar dan Jeno merebut puzzle itu dari Minie!" serunya kesal, ia melemparkan tatapan tajam pada Jeno.

"Jeno hanya ingin membantu.." gumam Jeno pelan, ia menunjukkan puzzle yang sudah selesai di buat kepada Lucas, "lihat, Jeno memperbaiki letak kesalahan Minie."

Kedua sudut bibir Lucas terangkat, membentuk senyum kecil. Ia mengusak gemas surai hitam Jeno. "Terimakasih sudah membantu Jaemin ya, dia masih terlalu kecil untuk bisa menyusun puzzle dengan benar."

Pipi Jaemin menggembung. "Minie sudah besar Dad! Minie tidak lagi mengompol dan sudah bisa makan sendiri! Kata Mommy, Minie sudah besar dan bisa membantu Mommy memasak di dapur!"

Mendengar itu Lucas tertawa, ia mengangkat tubuh Jaemin dan menaruh anak semata wayangnya itu di pangkuan, beberapa kali Lucas mengecupi pipi gembul Jaemin. "Iya benar, Jaemin sudah besar dan sudah bisa membantu Mommy. Oleh karena itu, Jaemin harus melindungi Mommy juga ya?"

"Jeno juga mau melindungi beautiful Uncle!" celetuk Jeno antusias, ia tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit, "beautiful Uncle sangat baik pada Jeno dan Jeno menyayanginya!"

Lucas tersenyum kecil. "Terimakasih karena mau membantu menjaga Taeyong. Kau sangat mirip dengan Jaehyun Hyung."

Jaemin mencebikkan bibir. "Tidak boleh, Mommy itu punya Minie! Jeno tidak boleh melindunginya karena hanya Minie yang bisa melindungi Mommy! Benar kan Daddy?"

One More Time《Jaeyong》✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ