Part 4

30.4K 4.7K 447
                                    

SEMUA orang yang berada di ruang tamu rumah Jaehyun terdiam saat mendengar penjelasan tentang Jungwoo. Ibu dan Ayah Jaehyun tidak bisa mengatakan apapun; keduanya terlalu kalut karena ternyata Jungwoo sama sekali tidak memiliki harapan untuk pulih. Sementara Jaehyun sendiri terlihat begitu terpukul ketika menceritakan hal tersebut.

Ya, bukankah Jaehyun harus segera mengambil keputusan? Pihak rumah sakit akan segera melepaskan seluruh alat medis yang menempel di tubuh Jungwoo. Tapi sungguh, Jaehyun tidak bisa mengambil keputusan sendirian, ia tidak mau melepaskan Jungwoo.

Ibu Jaehyun; Jung Jaejoong memeluk bahu Jaehyun dan mengusap lengan sang anak secara lembut. Ia tentu tahu jelas apa yang Jaehyun rasakan saat ini. Setelah bahagia menjalani kehidupan bersama Jungwoo; terikat sebagai pasangan dan memiliki anak, Jaehyun kini terpuruk di dalam kesedihan.

"Apakah benar-benar tidak ada cara lain?" Ayah Jaehyun; Jung Yunho, yang sedang menimang Jeno di tangan mengeluarkan suara.

"Tidak Dad, aku sudah bertanya pada Dokter dan mereka tidak memberikan titik terang. Dokter memang menyarankan agar Jungwoo di pindahkan ke rumah sakit lain, namun belum tentu kondisi Jungwoo akan membaik." jelas Taeyong dengan wajah lesunya.

Bersahabat sejak kecil bersama Jaehyun membuat Taeyong dekat dengan kedua orang tua lelaki tampan itu. Bahkan terkadang Taeyong sering menginap di rumah Yunho serta Jaejoong meskipun Jaehyun tidak ada di sana. Taeyong senang menghabiskan waktu bersama orang tua Jaehyun, keduanya sangat ramah dan hangat.

Jaehyun menundukkan kepala dan menghirup napas panjang; mencoba mencari celah agar ia bisa merelakan Jungwoo untuk pergi ke tempat yang lebih baik. Jaehyun yakin Jungwoo juga merasakan sakit karena alat medis yang menempel di tubuh. Mungkin Jaehyun memang harus melepaskan Jungwoo dan hidup bersama Jeno di sisa umurnya. Hanya mereka berdua.

Jaejoong mengenggam jemari Jaehyun. "Mom merasa sedih dan sangat kehilangan, tapi kita harus mengambil keputusan yang terbaik untuk Jungwoo. Mom akan mengikuti keputusan yang akan kau ambil."

"Begitu juga dengan Daddy," Yunho menambahkan, ia mengecup dahi Jeno yang sedang tertidur lelap. "Perusahaan tidak bisa kau tinggal terlalu lama Jaehyun. Kau masih memiliki tanggung jawab di sana, setelah semua masalah ini selesai, tolong kembali ke perusahaan."

Selama ini Jaehyun bekerja sebagai CEO di perusahaan keluarga. Jaehyun mengambil cuti saat Jungwoo melahirkan karena ia ingin menemani Omeganya, tapi ternyata hal buruk menimpa dan Jaehyun belum bisa kembali ke perusahaan sebab pikirannya terus menerus berkecamuk.

"Ya, tentu." gumam Jaehyun pelan, ia mengusap wajah dan mengangkat kepala. Menatap Yunho serta Taeyong yang duduk tepat di hadapannya; pandangan Jaehyun berubah menjadi sayu ketika memperhatikan Jeno yang sedang tertidur.

Masih ada banyak waktu yang bisa Jaehyun habiskan, ia akan merawat Jeno dengan seluruh hatinya. Meskipun nanti Jaehyun sibuk bekerja, tapi ia berjanji untuk selalu menjadi Ayah yang bisa di andalkan.

"Bisakah Mommy serta Daddy membawa Jeno ke rumah? Hanya beberapa hari, kau mungkin membutuhkan waktu untuk berpikir." Jaejoong tersenyum kecil; ia merasa senang bila Jaehyun mengizinkan Jeno tinggal bersamanya serta Yunho dalam beberapa hari, atau minggu.

Jaehyun mengulum bibir dan mengangguk. "Tentu, aku memang membutuhkan waktu untuk berpikir. Aku akan datang berkunjung sesering mungkin."

Senyum Yunho dan Jaejoong mengembang. Sementara Taeyong hanya bisa mengulum bibir, ia masih ingin merawat Jeno. Tapi mungkin nanti Taeyong akan datang mengunjungi rumah Jaejoong serta Yunho untuk menghabiskan waktu bersama Jeno.

One More Time《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now