Temu

116 33 7
                                    

Panas matahari siang itu membakar kulit gadis kecil yang sedang berdiri di belakang keramaian. Keramaian yang seperti lautan manusia itu membuat gadis mungil itu merasa tak nyaman, bagaimana mungkin ia bisa nyaman dengan keadaan seperti itu.

Senja seorang siswi kelas 2 SMA, cantik, pintar, tetapi ia adalah orang yang paling tidak bisa di ajak berkomunikasi dengan baik, tak heran temannya hanya sedikit, bahkan bisa dihitung dengan jari. Alasan Senja sulit mendapatkan teman juga karna ia memiliki gangguan Bipolar Disorders, tak ada yang bisa mengerti dengan kondisi Senja.

Bipolar Disorders merupakan suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati, mulai dari posisi terendah (Depresif) atau tertekan ke tertinggi (Manik).

Senja memang berada di keramaian tetapi dirinya tetap merasa sepi, Senja tak bisa berlama lama dengan keadaan seperti itu, senja mengeluarkan benda kecil dari kantongnya dan memasangkan benda itu ke telinganya.

Sedetik sebelum Senja memasangkan benda itu ke telinga kirinya, tangan senja ditahan oleh seorang pria, pria yang tak Senja kenali. Tak butuh waktu lama Senja menyingkirkan tangan pria itu. Pria sinting pikir Senja.

"Lingga" ucap pria itu sambil menyodorkan tangan hendak berkenalan.

"Lingga Arundaya" pria itu dengan cepat memperjelas ucapannya, namun wanita dihadapannya sama sekali tidak meresponnya malah asik mendengarkan lagu yang keluar dari airpods nya.

"11 Ips 3?"
Hanya dengan ucapan sesingkat itu Senja mampu melepas benda yang ada di telinga nya.

"Tau dari mana?" Tanya Senja.
Bukan jawaban yang senja dapatkan melainkan hanya sebuah senyum kecil yang terukir di bibir pria itu.

"Jadi teman?"
Senja membalas perbuatan pria itu, Senja tak memberi jawaban melainkan hanya senyum kecil.

"Curang" teriak pria itu.

"Lo yang curang". Balas Senja

"Eh udah bisa ngomong" ucap Lingga.
Ekspresi senja yang tadinya bahagia langsung berubah kecut tak ada manis manisnya. Lingga pun terkejut dengan perubahan ekspresi itu, Senja langsung saja meninggalkan pria itu.

"Hei maaf, acara sekolahnya belum selesai loh, kok udah pergi" bujuk pria itu ke Senja.

"Iya karna lo" ucap senja dengan nada kesal.

"Ayolahh kita kesana ke tengah tengah lautan manusia itu" Lingga langsung menarik tangan Senja. Tak ada bantahan, Senja pun mengikutinya.

"Noh didepan ada konser loh kenapa lo malah dengerin musik juga? Dengerin apasih bisa bisanya seorang Lingga dicuekin karna sebuah lagu."

"Apaansih lo" Sahut senja.

"Woi Lingga dicariin juga malah berdua dua an lo sama cewe, cantik pula" tegur Reyhan, teman se Band nya Lingga, Rey tidak sendiri ada 2 orang lagi temannya, Rio dan Tama.

"Shuttt, she'll disappear" ucap Lingga.

"Ayolah bro siap siap jangan cewe mulu lo" ucap Rio.

"Oke oke luan, ntar gua nyusul" perintah Lingga ke teman temannya.

"Lo jangan kemana kemana lo disini aja liat gua di depan dan airpods ini masukin lagi ke dalam tas lo."

"Apasih ngatur banget ka" ucapan senja berhenti.
"Ngatur banget lo, sana pergi" usir Senja.

"Jangan kemana manaaaa" teriak Lingga sambil berlari.

"Ini lagu untuk lo yang lagi berdiri disana, lepas dong airpods lo."

Semua orang mencari sosok perempuan yang dikatakan Lingga dan secepat kilat mereka langsung menemukannya, yapp semua mata tertuju ke Senja, ia bingung harus berbuat apa Senja tak pernah berada di posisi ini ia hanya bisa tertunduk menahan malu.

What would I do without your smart mouth
Drawing me in, and you kicking me out
You got my head spinning, no kidding, I can't pin you down
What's going on in that beautiful mind
I'm on your magical mystery ride
And I'm so dizzy, don't know what hit me, but I'll be alright
My head's underwater
But I'm breathing fine

You're crazy and I'm out of my mind
Cause all all all ...
How many times do I have to tell you

Even when you're crying you're beautiful too
The world is beating you down, I'm around through every mood
You're my downfall, you're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singing, it's ringing in my head for you
My head's underwater
But I'm breathing fine
You're crazy and I'm out of my mind

Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning

Even when I lose I'm winning
Cause I give you all ...
Cause I give you all of me
And you give me all of you,
Cause I give you all of me
And you give me all of you

Tanpa Senja sadari ia langsung jatuh cinta saat mendengar suara Lingga, entah mengapa Senja pun tak tau apa penyebabnya, ia merasa sangat tenang saat mendengar suara Lingga. Tanpa dia sadari Lingga yg tadinya menyanyi di didepan kini sudah berada di samping Senja.

"Heii bengongin apa lo?" tanya Lingga.

"Ihh apaansih aku kaget" ucap senja
Lingga pun menertawakan Senja, senja merengut dan kemudian ikut tertawa.

"Senjani Anastasya, boleh panggil Senja"

"Nah gitu dong, dari tadi juga gua tungguin, tinggal dimana lo?"

"Dimana yaaaaa"

"Idih bercanda terossss"

"Diatas tanah dibawah langitttt" senja tertawa dan berlari, entah apa yang merasuki senja dan membuatnya berlari.

BRUKKKK

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang