Shakira melangkah mendekat, mencuri dengar atas perdebatan mereka.

"Aku yakin kita semua akan dipecat!" sahut salah satu rekannya.

"Tidak, kurasa ini hanya pengalihan pemegang perusahaan," sahut yang lainnya.

Shakira semakin tidak mengerti, apa maksudnya dipecat dan pengalihan perusahaan?

Karena itu Shakira berjalan menembus kerumunan itu dan bertanya, "Apa maksudmu?"

Semua orang terdiam. Mereka tahu si workaholic yang bertanya ini tidak mendengar info itu. Selalu tenggelam dalam pekerjaannya.

"Well, pemimpin perusahaan mengundurkan diri dan ia akan mengalihkan perusahaan ini kepada orang lain yang mana akan jadi boss baru kita atau boss orang lain. Karena kita tidak tahu apakah kita bakal dipecat or something!"

Sakhira mengangguk-angguk mendengar penjelasan rekannya itu.

"Kurasa kita tidak akan dipecat," celetuk Shakira yang membuat Rekan kerjanya tidak percaya.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" tanya Sella, teman samping kubikelnya.

Shakira menompang dagu dengan tangannya. "Karena pegawai disini terlalu banyak dan akan sulit untuk memecat mereka semua dan pastinya disini ada pekerja kontrak, bukan? Jadi kurasa kita hanya akan mendapatkan boss baru." jelas Shakira yang membuat lainnya merasa pemikirannya benar juga.

"Tes... 123... 123." Itu suara dari audio yang sontak membuatnya semuanya diam. "Baiklah, selamat siang semuanya. Saya harapkan tidak ada kepanikan diantara kalian semua. Perusahaan ini hanya akan berpindah kepemilikan sehingga tidak akan ada yang dipecat atau apapun, kalian bisa bekerja seperti biasanya. Diharapkan semua berada dalam kubikelnya masing-masing saat pemimpin baru perusahaan datang. Sekian dan terima kasih."

Semua mendesah lega saat mendengar pengumuman tersebut, tidak terkecuali Shakira. Ia sangat takut kehilangan pekerjaan ini karena hal inilah pengalih kejenuhannya dan kilas-kilas masa lalu yang telah tidak menganggu lagi.

Shakira berjalan kembali menuju kubikelnya dan kembali bekerja. Jemarinya tidak berhenti mengetik, ia sangat piawai dalam menyunting naskah. Apalagi saat membaca novel yang sedang dieditnya itu.

Sebagai salah satu perusahaan penerbitan terbesar di Amerika, tentu saja naskah yang masuk tidak main-main. Banyak cerita yang mengandung plot twist tak terduga dan Shakira bisa menghabiskan waktu 24/7 nya hanya untuk itu.

Sella menampakkan wajahnya dari pembatas kubikel antara ia dan Shakira. Wajahnya memelas tanda minta dibantu akan naskahnya saat ini. Shakira dengan tangan diangkat keudara, meminta waktu sebentar untuk menyelesaikan naskahnya sendiri.

"Baiklah, tapi kumohon cepat. Deadline-nya hari ini," pinta Sella memohon.

"Ya, sebentar lagi."

Sella kembali kepekerjaannya, sedangkan Shakira menuntaskan editanya dengan memberi titik di kalimat terakhir naskah tersebut. Setelah itu ia meregangkan tangan dan jemarinya sembari menuju kubikel Sella dengan kursinya.

"Apa yang harus kubantu?" tanya Shakira pada Sella yang telah merengut kesal.

"Aku tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk mengganti kata-kata ini," keluhnya.

Shakira mengangguk dan meletakkan jemarinya di atas keyboard. Jari bergerak lincah dan membuat Sella sedikit terpana.

"Sudah, ada lagi?" tanya Shakira kembali dan disambut gelengan oleh Sella.

Wajah yang tadi kesal kini berubah menjadi senyum. Sella bisa tenang sekarang dan ia bisa bersantai.

"Thank's, Shakira!"

"Your well," balas Shakira dan kembali ke kubikelnya.

Shakira membuka file-file naskah yang masuk, namun bagiannya sudah ia edit semua hal itu membuatnya mendesah kecewa.

"Apa yang kau kesalkan?"

Suara itu membuat Shakira mendongkak. Seorang pria berada di depan kubikelnya sembari bersidekap dada. Shakira merasa kenal dengan pria itu.

"Kau, apa aku mengenalmu?" tanya Shakira.

Pria itu tersenyum. "Tentu saja, aku adalah pria yang berinteraksi denganmu dari gedung sebelah itu," jelas pria itu yang sembari menujuk gedung dibelakangnya.

Shakira memutar tubuhnya kebelakang dan melihat gedung itu, kalau tidak salah... Gedung itu berisi pria yang ingin ia tendang bo---.

"Masih ingin menendang bokongku?" tanya pria itu yang membuat Shakira mati kutu seketika.








Vote dan comment woii!
Pengennya up kalau yang baca udah 100 orang, tapi apalah daya tangan yg udah gatal mau up!

inhibitions of mafiaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant