Mendengar itu, Jisung berusaha sebisa mungkin untuk mengganti raut wajahnya. Tentu saja, dia tahu bahwa Felix berbohong. Bahkan kali ini, ia bisa melihat kilat ketakutan dimata Felix. Kenapa dia ketakutan? Pertanyaan yang ingin Jisung tanyakan tapi dia tahu bahwa ini tidak tepat. "Kalau begitu aku harus memperkenalkan mereka lagi padamu!" serunya.

"Mm!"

"Oh iya, kamu belum tahu jurusanku, bukan?" Jisung menunjukan senyuman lebarnya. "Coba tebak, Lix!"

"Huh?" Mendapatkan permintaan yang tiba-tiba membuat Felix linglung sejenak sebelum mencoba memikirkan tebakannya. "Kamu pernah bilang ingin mengambil jurusan seni atau musik, Jisung-ah. Tapi, orang tuamu menolak dan ingin kamu melanjutkan usaha. Hmm..., management business?"

Jisung terdiam, hampir saja menjatuhkan cangkir yang baru saja diangkatnya. Kedua matanya melebar, menatap Felix tidak percaya. "BAGAIMANA KAMU TAHU, FELIX?!!"

.

.

.

❇amor noster❇

.

.

.

Langit senja perlahan menampakkan dirinya dan Jisung masih berada di Christoper's Café sambil menikmati sepotong kue coklat dengan kedua mata yang menatap lurus pada layar laptopnya. Felix yang sedang mengelap meja kasir menatap Jisung dengan heran, bagaimana bisa mahasiswa itu memiliki banyak waktu untuk berdiam diri di satu tempat?

Jika saja Jisung tidak terus memesan setiap kali minuman dan makanannya habis, pasti Woong sudah akan menendangnya keluar. Felix sendiri sedikit tidak percaya bahwa Jisung benar-benar memang ucapannya untuk menunggu Felix selesai kerja supaya mereka bisa bermain bersama.

Melihat Jisung yang benar-benar setia menunggu membuat Woojin dan Woong merasa tidak nyaman, kedua teman kerja Felix itu akhirnya mendorong Felix untuk pulang terlebih dahulu. Tentu saja, awalnya Felix menolak, ia sudah diberikan terlalu banyak keringanan di tempat kerjanya sehingga ia merasa tidak nyaman. Tapi, melawan Woojin dan Woong secara bersamaan itu sama saja dengan kekalahan besar bagi Felix.

Maka dari itu, di sinilah Felix dan Jisung sekarang. Berjalan-jalan menyusuri ramainya pasar malam sambil memakan apple candy dan gulali.

"Oh, Lino-hyung mengambil jurusan hukum sedangkan Bin-hyung jurusan teknik mesin," jelas Jisung dengan mulut penuh gulali.

"Kamu bisa tersedak, Jisung-ah," tegur Felix yang berjalan menuju booth bubble tea dan membeli dua jenis minuman di sana.

"Padahal kamu juga tahu kalau Bin-hyung sangat payah dalam urusan mesin, tapi dia tetap yakin mengambil jurusan itu...," sambung Jisung yang tidak mengidahkan teguran dari Felix.

"Ah, benar. Dulu kamu pernah bilang Changbin-hyung hampir meledakkan komputer sekolah," sahut Felix sambil menggigit apple candynya.

"Wuahahahahaha....," tawa Jisung pecah begitu saja. "Ah, iya! Kejadian itu! Hahaha...,"

Mendengar suara tawa Jisung yang begitu nyaring dan ceria itu tanpa sadar Felix ikut tertawa kecil meski sejak dulu ia tidak pernah menganggap kejadian di mana Changbin hampir meledakkan komputer sekolah adalah hal yang lucu. Bahkan, penjual minuman yang hendak menyerahkan pesanan Felix pun itu tersenyum geli saat melihat dua pemuda tertawa di depan booth-nya.

"Ah...," Jisung memang perutnya yang mulai terasa sakit. "Satu lagi, Seungmin-ah dan Hyunjin mengambil jurusan yang sama. Mereka adalah calon dokter."

Felix yang baru saja menerima pesanan dua minumannya terdiam sebentar sebelum menatap Jisung dengan kaget.

"Kamu kaget Hyunjin memilik kedokteran sebagai jurusannya?" tebak Jisung sebelum memasang pose berpikir. "Meskipun begitu sejak dulu dia memang ingin menjadi dokter, sih."

"Begitu...,"

"Hebat bukan, bahkan nilai tesnya hampir sama dengan Seungmin. Bocah itu memang sesuatu." Jisung menerima salah satu minuman yang Felix serahkan untuknya.

Kedua pemuda itu kembali berjalan, mencari tempat di mana mereka bisa duduk dan menghabiskan berbagai makanan ringan yang sudah dibeli Jisung sebelumnya. Sampai akhirnya mereka menemukan bangku taman yang tidak jauh dari pusat pasar malam dan memilih duduk di sana. Tidak ada banyak lampu di sana, menyebabkan Felix dan Jisung bisa menikmati indahnya bintang di langit sembari menyantap makanan mereka.

°amor noster: decemㅡfinis°

Ehem, surprise! DOUBLE UPDATE like what you guys want!!

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Buat kalian yang mungkin mau membelikan aku cendol (donasi) bisa copy link di bawah ini:

trakteer.id/hunshinedelight
atau langsung klik link yang ada di bio ku.

Kalian bisa membelikan cendolnya melalui OVO/Go-Pay/LinkAja ataupun Transfer ATM. Selain donasi, jangan lupa tinggalkan pesan juga ya

Ini juga cocok banget kan buat kalian yang enggak mau repot nge-vote/comment atau bahkan ngefollow aku (๑و•̀ω•́)و muehehehe~

Bercanda guys, ini sesukarela kalian aja kok ~\(≧▽≦)/~

P.S: Di sini mungkin aku juga akan ngasih konten berbayar sekaligus penyedia jasa, siapa tahu kalian perlu beta (editor tidak resmi) untuk cerita kalian atau perlu sesuatu untuk di translate.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

That's all, thank you for reading!

xoxo,
hunshine delight

amor noster; hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang