chapter twenty-nine; spending time with junho

1.7K 211 5
                                    

Junho tengah bersantai diruangan whitevers sekolahnya. Ia sedang duduk di sofa dan mendengarkan lagu yang terputar dari komputer. Junho tidak sendiri, diujung sana ada tony yang sedang fokus dengan game di ponsel miliknya. Di kursi dekat jendela ada minkyu yang tengah duduk santai dengan sebuah komik di tangannya. Dibawah sofa ada hyungjun yang tertidur dengan jaket hitam yang menutupi wajahnya. Dan ada juga beberapa adik kelasnya yang sekedar duduk atau makan disana.

Hari ini tidak ada guru yang masuk dari awal karna tengah rapat bulanan. Maka dari itu mereka berkumpul seperti sekarang.

Tok tok tok

Semua orang yang berada didalam ruangan itu langsung menatap pintu yang diketuk. Jarang sekali atau bahkan tidak ada yang pernah mengetuk pintu itu, bahkan anak anak whitevers jika ingin masuk, tinggal masuk saja tak perlu mengetuk pintu.

Minkyu yang paling dekat dengan pintu berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju pintu. Ia membukanya dan melihat punggung lebar dari seseorang yang tidak ia kenal. Orang itu berbalik, ia tersenyum tipis. "Gue mau bicara sama junho, orang nya ada?"

Tanpa menjawab, minkyu menoleh kebelakang. Ia bisa melihat semua orang yang disana tertuju kepadanya menatap nya seakan bertanya siapa kepada minkyu.

"Junho, dicariin" ujarnya.

Junho mengangkat alisnya, ia berdiri dari sofa lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan memasukan ke saku jas nya."siapa?" tanya nya sambil berjalan mendekati minkyu.

Yang ditanya mengangkat bahunya, tanda tidak mengenal siapa yang mencari junho. Junho maju melihat orang di depan pintu, ia menghela nafasnya saat tau siapa yang mencarinya. "Gue pergi sebentar" ujarnya lalu menutup pintu berwarna putih itu.

"Ikut gue" ujar junho datar.

Junho berjalan dan diikuti oleh orang yang mencarinya. Ia membawa orang itu ke rooftop sekolah.

"Kenapa nyari gue? Ada masalah sama gue?" junho bertanya dengan nada datar, raut wajahnya juga sangat datar.

"Gue cuma mau bicarain masalah eunsang" orang itu atau lebih tepatnya dongbin tersenyum tipis. Ia mengambil kursi di dekat dinding lalu mendudukan dirinya disana. "Kalau gue bilang gue suka sama eunsang, gimana?" sambungnya.

Junho tertawa kecil, "secara gak langsung, lo mau ngerebut eunsang dari gue?"

"Emang bisa di bilang ngerebut? Lo sama dia udah gak punya hubungan apa apa lagi bukan?"

Rahang junho mengeras, ia benar dengan feeling nya beberapa waktu lalu. Kalau orang di depannya ini berbahaya untuknya.

Namun, junho tiba tiba teringat dimana eunsang menatapnya penuh kecewa, dan saat eunsang bersama cowo di depannya eunsang menampilkan senyum manis miliknya. Tiba tiba dia merasa kecil hati, rasa tak pantas itu kembali lagi kedalam hatinya. "Kalau memang eunsang juga suka sama lo, gue relain dia" ucap junho tegas, walau ada sedikit ketidak relaan terdengar darinya.

Dongbin mengangkat sudut bibirnya, "sayang nya dia gak punya rasa yang sama kayak gue"

Junho melirik kakak kelasnya yang masih menatapnya. Entah apa yang harus ia katakan lagi, dan lebih milih berbalik mendekati dinding dan bersandar disana.

"Bagi eunsang, gue cuma kakak kelasnya gak lebih dari itu. Gue maunya dia liat gue sebagai seseorang yang sayang sama dia. Tapi gue kurang beruntung, sayangnya eunsang ke gue hanya sebatas adik kelas ke kakak kelasnya" dongbin berdiri dari duduknya, ia mendekati junho dan bersandar juga di dinding yang sama dengan jarak yang sedikit jauh.

Junho hanya diam, ia membiarkan kakak kelasnya itu bebicara panjang tentang eunsang. Ia hanya menikmati semilir angin yang berhembus pelan.

"Semua orang bisa lihat, kalau eunsang masih sayang sama lo junho. Kurang beruntung apa lagi sih lo, udah hidup sempurna dapat pacar sebaik eunsang. Bisa di bilang gue sedang iri sama lo"

fvckboy ; junsangWhere stories live. Discover now