chapter 2

10 4 2
                                    

Bismillah

10:30🕑

Dania dan Naura bersiap-siap untuk shalat Dzuhur,karena biasanya hari ahad kamar mandi selalu nganti jadi Dania dan Naura cepat cepat pergi ke kamar mandi,karena takut keburu ngantri sama santri lain dan gak kebagian mandi

"Ra ayo mandi nanti ke buru penuh sama santri lain"ajak ku pada Naura
"Iya Din....,bentar lagi selesai"ucap Naura sambil mengambil handuk yang ada di luar
"Yasudah kalau begitu ana duluan Ra"ucapku pada Naura
"Iya sanah nanti boking tempat buat ana ya Din hehehe....."ucap Naura sambil tertawa pelan
"Iya nanti ana bakalan boking buat antum"ucap Daina sambil tersenyum
"Sanah nanti keburu penuh"usir Naura pada Daina
"Iyah bawel"ucapku sambil pergi

Ia berjalan menuju kamar mandi yg baru sedikit santri yang datang,mungkin masih pada beres beres

"Liat si sok alim datang"yang tak lain ananda yg tidak seka dengan Daina
"Ananda antum gak boleh gitu!!"tegas ustazah siyfa membuat kaget Ananda
"Ehh..ada ustazah, maaf ustazah gak sengaja"ucap Ananda sambil menunduk ketakutan
"Ananda harus ustazah kasih tau berapa kali antum gak boleh bilang gitu sama Daina!!"ucapnya tegas membuat Ananda diam dan tertunduk
"Iyah ustazah maaf gak sengaja bilang gitu ustazah"ucap ananda
"Ya sudah kamu minta maaf sama Daina"ucap ustazah sambil menunjuk ku
"Din aku minta maaf ya"ucapnya tertunduk sambil menyondorkan tanggannya
"Iyah aku maafin kok"ucap Dania sambil tersenyum
"Yasudah semua santri lanjutkan aktivitas kalian masing-masing!!"ucap ustazah syifa
"Iyah ustazah"sontak semua santi

Sebelum aku pergi aku menyalami ustazah dulu dan aku langsung melanjutkan aktivitas ku

"Hey...ana duluan ya biar cepat"
Ucap Dania sambil masuk kamar mandi
"Iyah Din sanah"ucap teman Dania(gita)

Aku mandi dan santri lain menunggu di luar ada yang sedang menyenderkan tubuhnya pada tembok,ada yang sedang menghafal hafalan,ada yg mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi,ada yang sedang memaknai kitab,tak butuh waktu lama aku selesai mandi

"Alhamdullilahiladzii adzhaba
Annil adzaa wa'aafaanii"ucapku setelah keluar dari kamar mandi dan segera memanggil Naura
"Naura...!"teriak ku membuat para santri mengalihkan pandangan
"Iyah Din,sebentar"ucap Naura

Aku menghiraukan ucapan Naura dan pergi ke kamar untuk siap-siap pergi ke masjid, seleteh selesai memakai mukena,kaos kaki,mangset,aku langsung pergi ke masjid dan tidak menunggu Naura

Ketika saya di jalan saya di panggil oleh salah satu santri putra yang tak lain Rasyid aku pun menoleh karna ada yg memanggil

"Dania"ucap Rasyid membuat Dania menoleh
"Emm,,iya ada apa memanggil ana?"tanya Dania sambil menunduk
"Saya mau tanya,boleh?"tanya Rasyid
"Boleh,memang mau tanya apa?"ucap Dania binggung
"Kamu mau tidak menjadi pacar saya?"tanya Rasyid membuat Dania kaget dengan ucapan Rasyid
"Bagaimana mau tidak?"tanya nya lagi membuat Dania inggin cepat-cepat pergi,karena takut kelihatan banyak santri yang lewat.


Dania berpikir jika saya berpacaran saya menambah dosa dan menghalangi orang tua masuk surga lebih baik saya menolak dengan cara baik-baik

"Maaf saya tidak bisa"ucap Dania masih dengan kepala menunduk
"Kenapa?saya jelek?saya hitam?"ucap Rasyid kaget dan melontarkan pertayaan-pertayaan
"Bukan,bukan karna kamu jelek,hitam,tapi karena saya tidak inggin menambah dosa saya dan menghalangi masuk surga"ucap Dania masih sambil tertunduk
"Saya juga tidak inggin menambah dosa dan tidak inggin menghalangi saya masuk surga"ucap Rasyid kecewa atas jawaban Dania
"Kalau kamu tidak inggin ada dosa lebih baik kita tidak pacaran,jika kita pacaran itu tidak mencerminkan seorang santri yang tidak taat atas perintahnya,kalau begitu saya permisi"ucap dania panjang dan langsung melanjutkan jalannya menuju masjid

Vote

Vote

Vote

Vote

Jangan lupa shalat lima waktu nya dan jangan lupa vote cerita ini😊😘



Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Feb 21, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

seorang santriDonde viven las historias. Descúbrelo ahora