Gadis itu bernama "Manda"

53 0 0
                                    

   Hari itu adalah hari pertama bagi Roki masuk di sekolah swasta setelah sebelumnya dia di keluarkan dari sekolah lamanya karena kenakalan yang dilakukannya orang tuanya akhirnya memutuskan memasukkannya di sekolah swasta. Perlahan-lahan dia melangkahkan kakinya memasuki halaman sekolah tersebut menuju ruang guru bersama dengan orang tuanya. Mereka menuju ke ruang guru untuk bertemu kepala sekolah.

Setibanya di ruang guru Roki duduk di sebuah kursi pelastik sementara orang tuanya berada di dalam ruangan kecil yang hanya berbataskan bilik tripleks ruangan kecil di dalam ruang guru tersebut adalah ruang khusu kepala sekolah. Tak lama kemudian orang tuanya memanggil dia ikut masuk kedalam ruang kepala sekolah tersebut.

"Ini pak yang namanya Roki anak saya" Kata ibu Roki

"Jadi, kamu belajar yang baik disini" Kata kepala sekolah dengan tegas

"Iii... iya pak" Jawab Roki dengan canggung karena baru pertama kali bertemu dengan kepala sekolah

"Kalau begitu saya pamit dulu ya pak tolong bantuannya ya pak"

"Iyaa bu, kami akan berupaya semaksilmal mungkin agar anak ibu bisa belajar dengan baik disini"

"Kalau begitu saya pamit dulu ya pak"

Setelah ibunya pergi Roki di antarkan oleh seorang guru menuju kelasnya. Roki merasa sekolah barunya terlalu kumuh dan kebanyakan muridnya adalah anak kampung sangat berbeda dengan sekolah sebelumnya. Apa lagi ketika dia mendengar bahwa kelas 9 hanya ada satu kelas sungguh berbeda dengan sekolah yang dulu yang biasa sampai 7 kelas pertingkatan. Roki duduk di kursi tengah tepat dibagian belakang bersama seseorang murid yang kemudian berkenalan dengannya denga sok akrab anak itu menjulurkan tangannya

"Kenalan Bro! Catur"

"Roki" sambil menyalami tangan catur

Kemudian Catur banyak bertanya kepadanya tentang sekolah lamanya dan kenapa dia bisa dipindahkan, Catur sepertinya adalah seseorang yang berbakat dalam mengeruk informasi dari orang yang baru dikenalnya dengan sekejap saja Roki merasa dia memiliki teman bicara. Saat pelajaran di mulai Catur juga sangat aktif dalam prose pembelajaran. 

Berbeda dengan sekolah negeri setiap kali jam belajar habis murid akan di ajak untuk berdoa terlebih dahulu doa ini secara khusus karena semua murid beragama nasrani. Hari pertama masuk sekolah menurut Roki adalah hari yang tidak berkesan malah sungguh melehkan baginya. Bagaimana tidak dia hanya sibuk menjawab pertanyaan dari Catur yang mencercahnya dengan banyak pertanyaan bak seorang wartawan media masa. Setibanya di rumah dia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur dengan tubuh yang kelehan di hari pertama dia masuk sekolah.

   Keesokkan harinya dia menuju sekolah diantarkan oleh orang tuanya sampai di halaman sekolahnya, orang tua Roki tak ingin anaknya membuat pelanggaran lagi di sekolah barunya dan tak ingin anaknya membolos sekolah lagi. Dengan perasaan yang sangat malas Roki berjalan masuk menuju halaman sekolahnya kemudian perlahan-lahan menaiki anak tangga satu persatu-satu karena kelasnya yang berada di lantai teratas sekolah tersebut.

    Hari itu masih sangat pagi, dengan perasaan yang tak semangat kemudian Roki melangkahkan kakinya memasuki kelas didapatinya hanya ada seseorang siswi yang dia tidak diakenali seadang menyapu. Hari itu memang masih sangat pagi sekitar pukul 06.00 dia melangkahkan kaki menuju meja tempat dia duduk kemarin dan melewati gadis itu tanpa memperhatikan gadis tersebut. Sampai seketika dia dikagetkan oleh sapaan hangat yang kelur dari mulut gadis tersebut " Pagi Roki" seketika itu ia langsung tersadar bahwa baru saja seseorang menegurnya ia memalingkan pandangannya dan nampaklah di hadapannya seorang gadis berkulit putih dengan rambut kira-kira sebahu dan di ikat. Gadis itu terlihat berbeda dari murid lain dia baru memperhatikannya sambil berpikir gadis itu tau dari mana namanya sedangkan dia adalah murid baru di kelas itu.

    Jam pertama dimulai itu adalah mata pelajaran matematika yang akan mengajar adalah kepala sekolah. Roki yang merasa penasaran akan siapa gadis yang menyapanya tadi pagi memberanikan diri untuk bertanya kepada Catur. 

"Catur, gadis yang duduk paling depan dekat tembok itu siapa?"

"Ohh, itu namanya Manda murid kesayangan guru disini anaknya pintar selalu rangking satu di kelas, emang ada apa? Kamu kenal ya?"

"Tidak, tidak kenapa kenapa kok cuma mau tanya aja sih"

Saat itu Roki tau nama gadis itu dan diam-diam terus memandang gadis itu, Pikirnya sekolah itu akan membuatnya bosan karena di penuhi murid-murid yang sebagian besar adalah perantau dari kampung, persepsinya sedikit berubah setelah mendengar sapaan dari Manda tadi pagi, Roki merasa sangat penasaran dengan gadis itu tapi di balik itu perkataan Catur bahwa Manda adalah murid kesayangan guru pasti akan susah mendekatinya apalagi dengan status Roki yang masih anak baru yang di pindahakan karena bermasalah di sekolah sebelumnya.

Seperti biasa dalam hal pelajaran Roki tak pandai dan selalu malas mengerjakan tugas yang di berikannya karena di sekolah sebelumnya dia lebih sering bolos dan pergi bersama teman-teman genknya yang terkenal nakal. Pada dasarnya Roki tak tau apa-apa tentang pelajaran yang ada di pikirannya bagaimana bolos bersenang-senang bersama genknya kerental PS atau ketempat nongkrongan mereka menghabiskan minuman keras yang mereka beli secara berpatungan. Memang pada saat itu pergaulan Roki sangatlah bebas sehingga hampir semua kenakalan remaja pernah dilakukannya, mulai dari bolos, merokok, minum alkohol.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Seberkas ingatan dimasa lampauWhere stories live. Discover now