Walaupun Jaehyun hanyalah seorang driver transportasi online, nyatanya Taeyong memiliki ketertarikan lebih padanya.
Selain menjadi driver transportsi online, ternyata Jaehyun menyembunyikan hal-hal yang mengejutkan.
Akankah perasaan Taeyong pada Ja...
Pria kecil itu meringis karena kakinya lecet hingga mengeluarkan darah.
"Astaga! Maafin saya- kamu gapapa?" tanyanya.
Namun, hanya gelengan yang Jaehyun dapatkan sebagai jawaban.
Jaehyun memperhatikan kaki pria kecil itu yang ternyata terluka. Melihat luka itu, Jaehyun langsung mengeluarkan sapu tangannya dan mengikatnya di kaki pria mungil itu supaya darahnya berhenti menetes.
"Terima kasih," ujar sosok yang ia bantu itu.
Kemudian, tangan kokoh pria itu melingkarkan sebelah tangan pria kecil itu dan membantunya untuk berdiri.
Lelaki kecil itu mendongak dan membulatkan matanya ketika ia tahu betul siapa yang hampir menabraknya.
Ketika mata mereka bertemu, keduanya nampak sangat terkejut.
"Mas Jaehyun?"
"Kamu, yang kemarin saya antar bukan?"
Taeyong mengangguk sebagai respon. Pipinya memerah dan binar matanya menunjukkan ketertarikan terhadap Jaehyun.
Taeyong hanya diam tanpa berkata apa-apa lagi karena ia sedang jaga image supaya tidak terlihat bar-bar.
Padahal dalam hati mah, Taeyong udah jejeritan.
"Maaf, bukannya nggak mau tanggung jawab, tapi saya lagi buru-buru ke kampus. Jadi, kamu ikut saya ke apotek kampus saya aja ya?"
IKUT. KE. KAMPUS. SAYA I K U T K E K A M P U S S A Y A I K U T - K E - K A M P U S - S A Y A
Kata-kata itu seolah terngiang-ngiang di telinganya.
"Halo?"
"O-oh baiklah."
Sial! Taeyong benar-benar malu sekarang.
Bagaimana tidak? Wajah Jaehyun kini sangat dekat dan lelaki itu menatapnya lekat-lekat.
Demi apapun, Jaehyun sangat tampan dari dekat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lalu Jaehyun membawa Taeyong ke motornya dengan hati-hati, seolah pria itu sangat rapuh dan dapat hancur kapan saja jika ia kasar sedikit.
Sedangkan Taeyong, ia hanya bisa menunduk untuk menghindari kontak mata dengan Jaehyun yang dapat membuat jantungnya melompat.
Taeyong agak tersentak ketika tiba-tiba tangan kurusnya ditarik untuk melingkar di pinggang Jaehyun.
Lelaki kecil itu mengigit bibirnya gelisah. Ia hanya takut Jaehyun mendengar detak jantungnya yang kini sangat berisik.
"Hei, jangan takut. Saya nggak bakalan nyulik kamu kok," ujar Jaehyun sambil mengelus-elus punggung tangan Taeyong.
Taeyong tertegun dan detak jantungnya mulai tenang meski masih terbilang agak berisik. Ia tersenyum. Baru kali ini ia merasa nyaman pada seseorang selain dengan sahabatnya dan (mantan) kekasihnya.