10. Rescue mission! Ken prime action!

2K 125 1
                                    

Desclaimer:  J.K Rowling

Rating : M

Genre : Romance,Hurt/Comfort.

Warning: AU (Alternate Universe), OOC (Out Of Character ), OC (Original Character), Incest, YAOI, typo(s),  no magic.

 “IF YOU DON’T LIKE , DON’T READ , DON’T  ANY BASHING, DON’T PLAGIARIZED, NO FLAME!”

Author: Astia Aoi & Raya Salimah

Title: 1st January

-o0o-

Rescue mission! Ken prime action!

Pria itu tidak memperdulikan lagi salam plus senyum manis para junior di ORDE. Jangankan mereka, teriakan para pengendara mobil dan motor ketika dalam perjalanan kembali saja ia abaikan. Dan tahu kenapa? Hanya gara-gara sebaris pesan pendek dari seorang lelaki yang badannya juga masuk dalam kategori pendek. Sayangnya, pria pendek manis itu adalah satu-astunya lelaki yang ia cintai kini. Telunjuknya menekan tidak sabar tombol lift. Para anggota muda ORDE sudah di tunggu di ruangan Dumbledore. Dan draco yang sedang sibuk di peternakan biri-biri memiliki jarak yang paling jauh dengan markas ORDE. Begitu pintu lift terbuka separuh ia sudah masuk dan buru-buru memencet tombol tutup. Hebat! Cuma sebaris sms, dan ia bisa secemas ini.

Tentu saja kalau sebaris sms-nya berisi, 'Aku tunggu di pinggir kota. Regulus berhasil dibawa oleh antek-antek Voldemort. Jika lama aku pergi mengejar mereka sendiri'.

"Harry bodoh.." desisnya beberapa detik sebelum pintu lift terbuka.

Beberapa menit kemudian di pinggir kota London, Harry Tidak sabar untuk segera menyelamatkan paman Regulusnya, berdiri tidak sabar menunggu rekan-rekannya. Tidak lama kemudian Draco, Blaise, Hermione, Ron, Retsu dan Ken pun muncul.

"Harry! maaf kami lama," kata Hermione.

"Kita bagi menjadi dua kelompok agar lebih mudah,” kata Ron.

-o0o-

Regulus mengerjapkan matanya. Ia bisa merasakan sesuatu menghalangi kelopaknya untuk membuka. Seseorang pasti menutup matanya! 

“Baik, tenang.. Semuanya akan bertambah buruk jika kau panik Regulus..” batin Regulus berulang seperti mantra.

Ia mencoba menggerakan tangannya yang terasa menggantung di belakang kepalanya. Ah..ya dia benar. Dia diborgol, sensorik peraba pada pergelangannya merasakan dingin besi yang menyekap tangannya untuk bergerak. Regulus tahu kini posisinya terduduk dengan kedua kaki yang sepertinya juga dirantai.

"Sial" decihnya menyadari bahwa posisnya sama sekali tidak menguntungkan. Regulus memilih berusaha mengenali tempat ia 'disimpan' ini. Ia menggerakan kakinya, sedikit berusaha merabai lantai. Dan regulus langsung menydari permukaan tempat itu sama sekali tidak mulus. Mungkin lantai cadas. Yang jelas bukan marmer atau keramik. Ia mulai membaui keadaan sekitarnya, menemukan aroma kandang sapi sepertinya tak jauh dari tempatnya di sekap. Juga rasa debu yang lekat pada setiap helaan nafas yang ia dapat. Tapi ini bukan debu kota atau jalanan. Lebih karena sebuah tempat yang lama ditinggalkan. Regulus juga samar-samar mencium wangi tanah basah.

"Apa baru saja hujan?" gumamnya dalam hati. Setidaknya ia bisa memperkirakan dimana lokasi ini berada kini. Ia pasti dibawa cukup jauh dari London. Dan mungkin dekat peternakan sapi. Well... Itu bisa jadi daerah utara yang mahsyur karena keasriannya masih terjaga. Tapi tetap ini bisa jadi dimana saja. Cuma satu yang pasti. Ini bukan London.

1st JanuaryWhere stories live. Discover now