💮 Sick [uke ver] bag. 2

1.4K 173 32
                                    

Menurut Yuvin, Yohan itu nyebelin.

Dan makin doble doble nyebelinnya kalo lagi sakit.

Tapi senyebelin apapun Yohan, Yuvin tetep sayang dan khawatir kalo Yohan sakit.

Tadi siang, Yuvin sukses dibuat khawatir setengah mati karna banyak missed call dari Yohan tapi ketika Yuvin mau hubungin balik malah nomornya gak aktif.

Yuvin ada kelas pagi hari ini, dan Yuvin itu sering aktifin mode silent kalo lagi kelas jadi dia gak tahu kalo Yohan berusaha hubungin dia.

Setelah kelas, Yuvin langsung nyetop taksi ke kostan Yohan karena motornya lagi-lagi masuk bengkel.

Setibanya di kostan Yohan, Yuvin sukses ngerasa bersalah waktu liat Yohan nangis di atas kasur.

Kemarin Yohan cidera waktu latihan taekwondo, tulang kakinya geser dan Yohan diharuskan bed rest dua hari penuh. Yohan nurut karena toh dia lagi gak bisa jalan.

"Yohan"

Yohan sedikit berhenti nangis, tatapannya sendu ke arah Yuvin. Gak lama tangis Yohan makin menjadi. Yuvin kalang kabut berusaha nenangin Yohan.

"Hei hei, udah jangan nangis. Aku udah disini, jangan nangis"

Yuvin memeluk Yohan, mengusap rambut halus Yohan berusaha membuatnya tenang.

"Hiks kamu jahat! hiks katanya.. hiks katanya kalo aku butuh apa-apa harus hubungi kamu, tapi.. hiks tapi aku udah hubungi kamu dari pagi hiks kamunya gak angkat!"

Yuvin memeluk Yohan erat, berusaha menenangkan kesayangannya.

"Iya, maaf ya. Aku tadi ada kelas hp nya aku silent jadi gak tahu kalau kamu nelfon"

"Jahat! hiks"

"Iya aku jahat, aku salah, maaf"

Yuvin membiarkan bajunya basah karena Yohan belum bisa berhenti menangis dalam pelukannya. Yang dia lakukan sekarang adalah mengusap kepala Yohan, menunggunya tenang.

Sekian menit dilalui dengan tangisan Yohan, akhirnya Yohan bisa berhenti menangis. Tapi mereka masih betah dalam posisinya, berpelukan.

"Tadi sebelum kesini aku nelfon kamu gak aktif. Hp kamu kenapa?"

Yohan menunjuk lantai tanpa melepas pelukan Yuvin. Namun usapan di kepala Yohan terhenti karena Yuvin melihat handphone Yohan yang hancur mengenaskan dilantai.

"Itu hp nya kamu apain?"

"Aku banting"

Yuvin melongo

"Kenapa dibanting?"

"Habis aku kesel! Kamu gak bisa-bisa dihubungin, ya udah aku banting. Gak sengaja"

Yuvin makin melongo. Dalam hati mengucap syukur, untung bukan dia yang dibanting. Maaf ya handphone, semoga kamu tenang disana.

"Yuvin"

"Hmm?"

"Aku laper. Beliin Burger King ya, sama sundae"

"Jangan fast food sayang. Aku beliin bubur ayam aja ya?"

"Gak mau. Aku maunya burger"

"No Yohan. Gak ada fast food sebelum kamu sembuh."

"Ya udah, aku gak makan. Biarin aku sakit, masuk rumah sakit terus mati. Biar kamu nyesel sendirian seumur hidup."

"Yohan!"

"Apa?"

Tuh kan! Yohan itu nyebelin. Kalo udah begini Yuvin gak bisa nolak permintaan Yohan. Soalnya Yohan itu kalo ngancem gak pernah bercanda.

Kan gak lucu kalo nantinya Yohan mati cuma gara-gara Yuvin gak mau beliin Burger.

Hiiii bayanginnya aja Yuvin udah ngeri!

"Ya udah, aku beliin. Tapi kamu dirumah aja. Jangan nakal, jadi anak yang baik. Oke?"

Yohan mengangguk lalu melepas pelukannya.

Iya, dari tadi tuh mereka masih pelukan. Berantem pun masih pelukan.

"Aku jalan dulu ya"

Yuvin hendak memesan ojek online untuk dia pergi ke restoran fast food.

"Yuvin"

"Hmm?"

"Kok pesen ojek?"

"Iya. Motorku masuk bengkel lagi"

"Kalo gitu kenapa gak delivery order aja?"

Yuvin berhenti bergerak, matanya mengerjap menatap layar ponselnya. Detik berikutnya ia menepuk dahinya sendiri.

"Oh iya ya!"

Yohan memutar bola matanya malas.

"Dasar Upin kolbog!"

Yuvin kembali memeluk Yohan

"Tapi kamu sayang kan"

"Banget. Pesenin gih!"

Yohan merapatkan pelukannya di dada Yuvin. Sesekali menyahuti pertanyaan Yuvin tentang mau pesan apa saja.

"Yuvin! Yuvin!"

"Iya Han, kenapa?"

"Hp ku kan hancur tuh"

"He em, terus?"

"Beliin baru ya, hehe"

Yuvin harus selalu ingat kalo dia sayang Yohan. Kalo enggak, Yuvin gak akan tahan sama Yohan yang nyebelin.

_________________________________________

Tiba-tiba aku penasaran,
Readers tersayangku ini dari mana aja sih?

Kalian domisili mana?

Group Chat [PDX101] ✔️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora