8. Tanpamu, Aku Bukan Apa-Apa

Start from the beginning
                                    

Darian masih menunggu beberapa saat sambil menatap bosan ke pemandangan jalan Manhattan yang lumayan padat ketika bunyi ting terdengar dari handphonenya.

Em Leander
Hi, aku Em Leander.
Aku masih ingat Abang kok.
Mau ketemuan di mana?

Darian bersorak dalam hati lalu buru-buru membalas pesan itu.

Aku ada di café depan apartemenmu.
Kau yang ke sini atau aku yang naik ke apartmu?

Em Leander
Aku yang akan turun ketemu Abang di café.
Wait a minute!

Mungkin Darian terlalu bahagia dengan jantung yang berdegup lebih cepat, hingga wajahnya tersenyum lebar. Apalagi ketika dia melihat Emilia keluar dari gedung apartemen dan setengah berlari.

Senyum Darian semakin lebar ketika melihat Emilia datang dengan pakaian yang berbeda dari yang dipakainya tadi. Gadis itu bahkan hanya mengenakan sepasang sandal cantik, alih-alih sepatu.

"Hai ..." sapa Emilia terengah-engah.

Sumpah, Darian seperti terlempar ke belasan tahun yang lalu. Kepada seorang gadis remaja cantik yang membuat hatinya jungkir balik. Suara jantungnya seakan balapan dengan deru nafas berat Emilia.

"Hai ..." Hanya itu yang keluar dari mulut Darian. Tapi matanya tidak bisa lepas dari seraut wajah cantik yang tersenyum di hadapannya.

"Ayo kita pacaran, Em!"

"HAA?!"

Mereka berdua sama-sama terkejut. Tapi Darian lebih terkejut karena bisa-bisanya dia mengeluarkan pernyataan gila itu. Lalu untuk mencairkan suasana, Darian tertawa sambil meraih tangan Emilia dan membawanya duduk di sebelahnya.

"Kau sudah makan siang?"

"Aku pas baru mau masak nasi goreng pas Abang WA tadi."

"Aku belum makan sih."

Emilia bangkit dan menarik tangan Darian. "Kalo gitu, ayo makan di tempatku bareng Alonzo. Tapi menunya cuma nasi goreng aja, nggak apa-apa kan?"

Darian hanya terpaku dan seperti orang bodoh dia mengikuti Emilia yang masih menggenggam tangannya menuju apartemennya di seberang.

Mimpi apa dia semalam? Dia bahkan tidak pernah membayangkan reaksi Emilia akan semanis ini?

Gadis itu juga masih belum menyadari bahwa tangan mereka masih bergandengan seperti ini. Sayangnya pemandangan indah senyumnya Emilia dirusak oleh pemandangan sosok pria gemulai yang hanya mengenakan boxer mondar-mandir di dalam apartemen Emilia.

"Honey bunny sweety, mana nasi gorengnya? Aku lapar!" seru Alonzo yang langsung melongo melihat sosok Darian berada di tengah ruangan.

Alonzo langsung berdiri tegap dengan kedua tangan di pinggang. "Honey bunny sweety, what is he doing here?!"

Darian mendadak ingin muntah. Rasanya jiwa petarungnya mulai muncul dan keinginan untuk melakukan smack down pada pria gemulai ini semakin tinggi. Tapi Emilia bakalan marah nggak ya?

"Aku mengajak Darian untuk makan siang bareng kita, Al. Kamu kan udah kenal Darian kan?" Emilia berbicara dari pantry dan dia kembali sibuk mengolah bahan-bahan nasi gorengnya.

"But I'm your boyfriend, Em!" protes Alonzo dan berjalan ke arah pantry lalu memeluk Emilia dengan mesra.

Tangan Darian mulai mengepal dengan kekesalan tingkat tinggi. Rasanya dia ingin mencekik leher Alonzo dan melemparnya ke luar jendela. Darian langsung berdehem keras hingga membuat Alonzo terganggu lalu melepaskan tangannya dari pinggang Emilia.

DARIAN AND EMILIA (END)Where stories live. Discover now