×Chapter 14×

7.1K 655 363
                                    

3 W O R D S , 8 L E T T E R S





×××

perangai jahanam

×××





"HERE," gadis itu menghulurkan botol air.

Aryan mengangkat keningnya. Raket tenis ditangan diletakkan ke atas bench. Botol air dari tangan gadis itu diambil. Senyuman manis dihadiahkan.

"Thanks, babe," tangannya menepuk tempat kosong disebelahnya. "Come," pelawa Aryan.

Gadis tingkatan 4 itu mengangkat keningnya. Matanya memandang ke luar court tenis di mana ramai pelajar perempuan sudah menempel di tepi pagar. Menyaksikan latihan tenis antara Aryan dan Joshua. Persediaan bagi perlawanan antara sekolah-sekolah pada minggu hadapan. Joshua, President of Tennis Club.

"It's okay. Nanti banyak gossip. I tak suka." Gadis itu menggeleng kepalanya.

Aryan menarik lengan baju gadis itu sehingga terduduk disebelahnya.

"Baby. Just let the gossip spread. I don't foodking care." Aryan merenung dalam iris dark brown itu. Jemarinya naik mengusir daun yang mendarat di atas kepala buah hatinya.

"They don't like me," ada rajuk dalam nadanya.

"But I like you," Aryan memujuk dengan mulut manisnya. Gadis cantik dihadapan matanya masih menjeling para-para gadis yang berada di luar gelanggang.

"Am I not handsome enough for you to look at me?" Tanya Aryan yakin dengan paras rupa sempurna yang dimilikinya. Tak pernah tak yakin.

Gadis itu terus memandang ke arahnya. Membulat mata bundar itu. Cantik. Bibir gadis itu tertarik senyum.

"Trust me. You're too handsome till I got jealous when all the girls out there can't keep their eyes away from you." Dalam renungannya pada Aryan.

Tertawa merdu Aryan. "Even if there's million of girls out there looking at me, but my eyes will always looking at you. And only you, apple pie."

"Ceh. Ayat romeo," wajah menyampah sengaja ditunjukkan.

"That's the reason why you can't help falling in love with me," wink diberikan.

Gadis itu menumbuk lembut bahu Aryan. Aryan tergelak. Air diteguk lagi bagi menghilangkan kehausan.

"You," gadis itu memanggil.

Sepenuh perhatian Aryan berikan pada si kekasih hati. Botol air dibawa turun.

"Your cousin, okay?"

"Cousin? Noah?" Berkerut dahi Aryan. " Noah sihat aje. Why?"

"Eish you ni. Bukan Noah but Helena," geram pula si gadis.

3 𝒲𝑜𝓇𝒹𝓈, 8 𝐿𝑒𝓉𝓉𝑒𝓇𝓈Where stories live. Discover now