Aku, Ini, dan Dia

1.1K 234 44
                                    

Aku Sekata, aku menggenggam waktu. Menurutku ini kutukan, bukan berkah. Orang mati bangkit kembali, lansia menjadi bayi, bayi masuk kembali ke dalam perut ibunya, ibunya kembali menjadi gadis, lalu seterusnya. Itu menyeramkan, jika kau tanya pendapatku.

Ini Sehilir. Dia temanku. Sahabatku. Aku pun tak tahu pasti mengapa aku berteman dengan orang gila semacam dia. Sehilir yang kerap terbahak sendiri, Sehilir yang acap kali bicara pada angin. Setidaknya, dia lebih waras dibanding dunia ini. Dia Sehilir. Dia sahabatku, entah mengapa kuanggap begitu.

Dan, gadis ini. Dia ini Seia, dia teman kami. Dia tunagrahita, namun kami lebih suka melihatnya yang terbelakang daripada melihat dunia kembali ke belakang. Seia adalah teman jalan kami, teman hidup kami, dan barangkali teman mati kami. Kami bergerak maju bersama, di saat yang lain bergerak mundur.

Aku Sekata. Ini Sehilir. Dia Seia. Kami mengarungi ketidakwarasan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Waktu di Tangan adalah KontradiksiWhere stories live. Discover now