•hidup, tetapi jiwaku mati•
Elka
_____
Mendengar isi hati orang lain, melihat sesuatu yang orang lain tak dapat lihat, aku sangat bersyukur memiliki berkat ini. Aku mengerti perasaan, bahkan orang yang tak ku kenal. Aku selalu mendengarkan keluh kesal mereka.
Dari semua itu, aku paling benci berkat melihat. Mereka itu pengganggu. Tidak ada yang baik, mereka semua jahat, penuh dosa, rasa penyesalan, dan dendam. Nafsu mereka terlalu besar.
°°°
Suatu malam, aku bermimpi panjang. Aku terbang dan melihat diriku yang sedang tertidur. Aku melihat sekeliling, hebat! ini kamarKu. Aku tak pernah bermimpi seNYATA ini. Tubuhku ringan, sangat-sangat ringan.
Lalu aku pergi melewati jendela. Huwaaaaaaaa seru. Aku melihat rumah sahabatKu. Aku melambaikan tanganKu padanya, tapi mengapa dia tidak melambai kembali, apa dia tak dapat melihatKu? Bukankah ini hanya mimpi.
Matanya lesu, tiba-tiba aku melihat ayahNya masuk ke kamar. Mereka... TIDAK!!!! BAJINGAN!!!! dia memasukkan se... Sebuah benda.
"LESTIAAAA" aku berusaha mendekat, tapi seperti ada dinding pemisah. AyahNya—melihat—ke arah—diriku.
BRAKKKK
(Suara menutup buku)
"hiks... HAAAAAAAARRRGGHH..." aku harus mengingat lagi.
••••
Dohhh kek ada lebay lebay gitu kan
helo gaes, aku penulis amatir wkwk. Btw, alurNya emang agak membosankan!! Supaya pas udah masuk komplikasinya biar sregg aja gitu
Satu lagi, alurnya agak lambat
Yimiip niminyi jigi pimili imitir hihi(yamaap namanya juga pemula amatir hehe)
Salam Cantik
YOU ARE READING
This
FantasyMelihat sesuatu yang seharusnya tidak ada. Mendengar sesuatu yang seharusnya tidak didengar. Aku hidup dengan semua berkat itu. Tapi karena berkat itu, aku MATI Cover book: Rama
