|7| » " Mengubah Takdir . . . "

3K 396 60
                                    

Anime Kimetsu No Yaiba merupakan milik Koyoharu Gotouge, bukan milik saya. Saya hanya meminjam karakter beserta alurnya.
____________________________________

  [ “ Happy Reading! ” ]

–––···–––

 
°°°Reader P.O.V°°°


  " Akaza-kun, kemana kita akan pergi?" Tanyaku kepada Akaza-kun yang berada tepat disamping kananku.

  " Entahlah, aku tidak tahu." Jawab Akaza-kun dengan acuh. Kedua matanya yang berwarna kuning dengan sclera biru itu hanya tetap menatap lurus kedepan.

  Tidak ada yang berani memulai pembicaraan diantara kami berdua, kami berdua hanya diam dan mengunci mulut kami rapat-rapat. Karena bosan, aku sendiri mencegah adanya keluhan yang akan keluar dari mulutku, dan berusaha menikmati hembusan udara dingin di malam hari.

  Semenjak aku bangun dari pingsan, Akaza-kun bersikap lebih diam dari biasanya. Yah, meski tadi ketika aku bangun dari pingsan, aku sempat memberontak dan bahkan aku hampir menyerangnya dengan Jurus Darah Iblis yang mematikan juga– entah tanpa sadar atau tidak, aku ingin membunuhnya saat itu.

  I-itu terjadi karena aku masih tidak terima dengan apa yang ia lakukan di Kediamanku tadi! Memelukku yang merupakan seorang perempuan secara tiba-tiba dan Akaza-kun juga melakukan hal yang tidak senonoh kepadaku! Tetapi karena aku sudah menganggapnya sebagai keluarga sendiri, jadi aku masih bisa memaafkannya.

  Aku berhenti menyerangnya ketika melihat keadaannya yang masih kacau karena bekas melawanku di Kediamanku tadi. Luka-luka sayatannya juga masih belum sembuh atau lebih tepatnya beregenerasi, beberapa kelopak bunga Lotus darah yang awalnya menancap ditubuhnya juga sudah hilang. Entah kelopak itu meresap kedalam darahnya atau ia mencabutnya.

  Tentu saja masih belum beregenerasi, karena bunga Lotus darah tersebut beracun dan memperlambat regenerasi Iblis yang terkena kelopak dari bunga tersebut. Sebagai permintaan maaf juga, tanpa berpikir matang aku memberikan darahku kepadanya– yang langsung ditolak dengannya. Jadi, aku hanya menyembuhkannya menggunakan Kekkijutsu.

   Awalnya aku juga memaksa Akaza-kun untuk meminum darahku– tetapi ia menolak dengan alasan ia tidak ingin melukaiku atau hilang kendali(Wah! Benar-benar gentleman!)– tetapi karena aku orangnya sangatlah keras kepala. Aku terus memaksanya hingga berhenti memaksanya, menurut dan patuh kepadanya, ketika ia akan mengancamku akan langsung membawaku kehadapan Kibutsuji.

  Aku tidak takut kepada Kibutsuji, hanya saja aku masih belum siap untuk bertemu dengannya lagi– kenapa belum siap? Karena aku masih belum ingin mendengar kritikan pedas nan tajam tentang penampilanku yang sekarang, dan aku juga tidak ingin mendengar sebuah kritikan pedas yang keluar dari mulut U– maksudku Daki-san sendiri.

  Kita berdua terus berjalan dan berjalan, sampai aku menghentikan langkah kakiku secara tiba-tiba, membuat Akaza-kun ikut berhenti juga dan menatapku dengan tatapan heran dan memintaku untuk menjelaskan. Tetapi aku tidak mejawabnya dan hanya mendongakkan kepalaku, menutup mata sambil mengendus udara dengan perlahan.

  Sebuah aroma masuk kedalam indra penciumamku. Aku terkejut, tetapi dengan cepat aku mengubah ekspresiku. Dengan perasaan yang masih tidak percaya dengan aroma yang aku hirup, aku menjelaskan, " Akaza-kun, aku mencium aroma terbakar dan sebuah aroma darah yang berasal dari manusia . . . di arah sana." Jelasku kepadanya sambil menunjuk sebuah arah dari aroma itu berasal. Aku masih tidak percaya,

" Uppermoon Zero " » [Kimetsu No Yaiba x Reader](Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang