"Naruto?"

Naruto langsung menoleh ke asal suara yang memanggilnya. Dia tidak terkejut. Dia memang sudah hafal suara itu. Itachi.

"Kenapa kau ada disini? Dimana Sasuke?" tanya Itachi.

"Di kamarku." jawab Naruto singkat, padat, dan jelas. Entah kenapa suasana hatinya jadi buruk begini.

"Kau meninggalkannya sendirian?" Itachi menekuk alisnya. Wajahnya mulai menunjukkan ekspresi akan marah.

"Memangnya kenapa?"

"Bodoh!"

Itachi langsung pergi setelah mengumpat pada Naruto. Tujuannya adalah kamar Naruto. Dia tau betul Sasuke benci ditinggal sendirian. Sekarang dia memikirkan, betapa takutnya adik kecilnya itu sekarang. Sendirian di tempat asing yang tak pernah ia kunjungi.

Naruto memperhatikan Itachi yang sudah semakin menjauh. Temannya itu tak bisa biasa. Jika kalian pikir Itachi tak bisa biasa karena dia berjalan cepat, kalian salah. Saat ini Itachi tengah berlari, saudara-saudara.

Melihat Itachi yang tak biasanya begitu tentu membuat Naruto penasaran. Dia segera ikut berlari menyusul Itachi. Sesampainya didepan kamar Naruto, Itachi langsung membuka pintu didepannya itu.

"Sasuke!" Matanya dengan liar segera melihat kesana kemari, tapi tetap tidak menemukan objek yang dicari.

Perlahan aura negatif muncul menyelimuti tubuh Itachi. Aura yang sungguh tidak mengenakkan, membuat bulu kuduk Naruto berdiri seketika. Meskipun tingkatan Yokai Naruto lebih tinggi dari Itachi, tetapsaja Itachi terlihat menakutkan dengan aura itu di mata Naruto.

"Na. Ru. To."

Glup!

Naruto menelan ludahnya susah payah. Apa Itachi akan membunuhnya? Tidak! Itu tidak mungkin, 'kan?

"Mungkin Sasuke haus dan berjalan keluar untuk mencari air." buru-buru Naruto mencari kemungkinan sepositif mungkin untuk mengalihkan kemarahan Itachi.

Dan rupanya berhasil! Aura Itachi kembali normal. Dia menyentuh dagunya dan berpikir. Yang diucapkan Naruto barusan itu mungkin saja memang benar.

"Ayo kita cari Sasuke. Mungkin sekarang dia tengah tersesat karena banyaknya lorong disini."

Itachi mengangguk menyetujui ucapan Naruto. Setelahnya, Itachi langsung mulai berjalan menyusuri lorong lagi.

"Itachi..."

"..."

"Kau marah padaku?"

"..."

"Gomen." (Maaf)

"..."

"Kumohon jangan diam saja!"

Itachi menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba, yang mana itu membuat Naruto beberapa langkah berada didepannya.

Tentu Naruto juga berhenti. Setelahnya dia berbalik agar berhadapan dengan teman baiknya itu. Dan dia menyesali keputusannya itu. Karena tepat setelah dia berbalik, Itachi menatapnya tajam. Tatapan intimidasi. Seketika suasana menjadi canggung diantara mereka berdua.

"Ano... Itachi—"

Itachi memotong ucapan Naruto dengan membungkam mulut pangeran rubah itu dengan telapak tangannya. Samar-samar dia mencium aroma tubuh Sasuke. Hidungnya mulai bergerak-gerak, mengendus dengan teliti dan mulai mencari asal aroma tubuh Sasuke. Naruto hanya diam dan mengikuti Itachi dari belakang, hingga sampailah mereka di depan pintu suatu ruangan. Pintu yang terlihat sangat cantik dan mewah.

"Bukankah ini kamar ratu Kushina?" tanya Itachi seraya memperhatikan pintu besar di depannya.

"Iya, ini memang kamarnya ibu." jawab Naruto mengiyakan.

Sekali lagi Itachi mengendus dari balik pintu itu. "Aroma tubuh Sasuke tercium dari balik pintu ini." ucapnya kemudian.

"Are? Di sini?" Naruto terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Tidak mungkin."

"Aku yakin ini aroma tubuh Sasuke. Aku tidak mungkin salah mengenai ini."

"Kamar ini selalu terkunci saat ibuku keluar. Dan aku yakin Sasuke tak mungkin berani masuk kesini jika ada ibuku."

"Benar. Tapi..."

"Hahhhh....." Naruto menghela nafas melihat wajah murung Itachi. "Apa boleh buat. Tak ada salahnya melihat. Sepertinya ibuku ada didalam. Sekalian kita bisa bertanya pada ibuku apakah dia melihat Sasuke. Darou?" (Benar) lanjutnya.

Itachi tersenyum. Dengan semangat dia mengangguk ucapan Naruto.

Naruto menarik nafas panjang sekali lagi sebelum mengetuk pintu di depannya. Pelan-pelan dia mengetuk.

Tok tok tok.

"Ibu... Kau didalam?"

"Iya!"

.

.

.

TBC

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

(Selasa, 28 Januari 2020)

YOKAI (NARUSASU)Where stories live. Discover now