part four

170 32 0
                                    

Napasmu tersengal-sengal. Tak disangka, udara dingin ini lebih membuatmu merasa cepat lelah. Bukan hanya karena itu, Leo juga memerintahkan untuk membuat boneka salju yang super super besar dari biasanya. Bagaimana tidak capek, coba?

Tidak tahan lagi, kau pun berbaring di atas hamparan salju. Membiarkan yang lainnya untuk melanjutkan boneka salju itu. Entahlah, akan jadi seperti apa nantinya.

Kau memejamkan mata. Pada akhirnya, kau tidak bisa berduaan dengannya. Yah, pikiran yang salah juga karena tujuan ke sini adalah berlibur bersama. Kalaupun ada waktu bersama dengannya, pasti itu hanya bonus.

"Uh?"

Kelopak matamu terbuka ketika merasakan sesuatu yang hangat menempel di dahimu. Irismu langsung bertabrakan dengan iris ungu milik Arashi. Ia menunjukkan wajah yang khawatir, lalu kembali mengangkat cangkir yang sebelumnya ia tempelkan di dahimu.

Kau pun bangkit dari tidurmu lalu duduk dan menatapnya, mengerjapkan mata, kebingungan.

"Arashi-kun?" Kau memanggilnya pelan.

Ia tersenyum seraya memberikan cokelat panas tersebut. "Oh, tadi Izumi-chan membuatkan ini di villa saat melihatmu tertidur di sini. Ia menyuruhku untuk memberikannya padamu. [Name]-chan, daijoubu?"

"Aku baik-baik saja, kok .... Ah, Leo-senpai dan yang lain juga baik-baik saja, kan? Maaf sudah pergi tiba-tiba dan tidak membantu."

"Ii yo, kau pasti capek kan habis meladeni Ousama dan membuat boneka salju sebesar itu?" Balasnya seperti biasa.

Kau mengangguk kaku, berusaha jujur. Ya, kau sangat capek dan juga tidak bersemangat. Meskipun sekarang sudah berubah, kau merasa sedikit senang karena Arashi menghampirimu seperti ini. Tidak butuh waktu beberapa menit, cokelat panas di tanganmu sudah habis.

"Uhm, terima kasih atas minumannya, Arashi-kun. Sekarang mari kembali membuat boneka salju―"

Belum sempat perkataanmu habis, tiba-tiba saja tanganmu digenggam oleh Arashi. Kau tersentak kaget, gelagapan, tak tahu harus berbuat apa ketika ia membuka sarung tanganmu. Bisa saja kau pingsan, jika Arashi tidak berhenti memegangnya untuk ke depannya nanti.

"Yabai―tanganmu dingin sekali, lho! Kau harus berhenti membuat boneka salju dulu. Ayo istirahat, [Name]-chan," usulnya cemas.

Tak ingin merepotkannya, dengan cepat kau menarik kembali tanganmu. Sarung tangan berwarna abu-abu itu kau kenakan lagi, lalu kau berdiri sembari membawa gelas.

"Aku tidak apa-apa, kok, Arashi-kun! Beneran! Kalau begitu, aku pergi ke villa dulu. Mengembalikan ini lalu kembali bekerja sama dengan Ousama, hehe."

Kau pun berlari, pergi menjauhinya. Meninggalkan Arashi dalam tanda tanya dan kekhawatiran yang besar. Degup jantungmu lebih cepat dari biasanya. Sepertinya memang tidak bagus berduaan dengannya. Kau merubah pikiranmu.

Bersama dengan satu unit lebih baik daripada berduaan dengan Arashi.

Snowball Fight ⇢Narukami Arashi × Reader [✓]Where stories live. Discover now