21 : first date

4.1K 694 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






sepulang sekolah, memanfaatkan waktu les mark yang artinya somi tidak akan ada yang mengawasi, haechan menggunakannya untuk mengajak somi pergi. awalnya mau nonton. tapi somi menolak dan malah meminta haechan mengantarnya ke taman kota. katanya, pengen makan cilok.

sebagai bucin, haechan mengiakan. asal sama somi. hitung-hitung latihan kalau nanti somi ngidam, begitu pikirnya.

sekarang, mereka sedang berjalan beriringan di taman kota, mencari pedagang cilok.

"orang mah diajak nonton sama beli cilok pasti lebih milih nonton. kenapa kamu malah milih nyari kang cilok panas-panasan gini coba?"

somi tertawa. "ya ngga pa-pa, dong. nontonnya besok-besok aja. kalo mau nonton pulang dulu, jangan pake seragam, kata mami ngga boleh."

haechan malah senyum-senyum.

"apa sih, kak?"

"engga, lagi ngebayangin aja. sama mami kamu aja nurut banget. gimana sama suami kamu nanti."

somi memukul lengan haechan. catat, dengan tenaga penuh. somi bukan kesal karena gombalan haechan, tapi kesal karena cowok itu sangat pintar memanfaatkan sesuatu untuk dijadikan gombalan. dan itu sangat tidak bagus untuk kesehatan jantung somi.

"sakit, som." haechan mengusap-usap lengannya. wajahnya terlihat kesakitan.

somi jadi merasa bersalah. cewek itu meraih tangan haechan, lalu ikut mengusap-usapnya. "habisnya, kak echan gombal mulu."

haechan nyengir. merasa diperhatikan oleh somi. "udah ngga sakit lagi hehe."

somi melepaskan tangan haechan dengan sedikit kesal, lalu berjalan cepat meninggalkan haechan. merasa tertipu, padahal haechan tadi memang kesakitan karena pukulan somi.

"tadi beneran sakit, som. somi."

haechan akhirnya berlari mengejar somi. ia berjalan mundur di hadapan somi karena cewek itu tetap tidak mau berhenti meskipun haechan sudah ada di hadapannya. "maaf, ya. kamu kan tau aku emang ngeselin. kamu mau apa, deh? aku beliin."

somi ingin tertawa sebenarnya. apalagi ketika mendengar haechan mengakui sendiri kalau dirinya itu annoying. tapi ia tetap berusaha memasang wajah datar.

"ayo bilang aja." ucap haechan sekali lagi.

somi akhirnya berhenti. menatap haechan di hadapannya dengan intens. "mau cilok, mau gulali, mau permen kapas, mau es krim."

haechan ingin protes, tapi ketika melihat tatapan intens dari somi, cowok itu akhirnya langsung mengiakan.

"yaudah, yuk. beli semuanya. tapi gandeng, ya?" haechan meraih tangan somi dengan sangat hati-hati, takut kena pukul lagi. tapi ternyata, somi tidak menolak.

PELANGI FT. HAECHAN, SOMI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang