The lost Soul

Mulai dari awal
                                    

“Selamat, sena sudah mendapatkan jantung baru.” Ucapnya lembut.

sehun menatap lama pada dokter, “Terimakasih banyak, dokter. Apa aku bisa melihatnya ?” tanya sehun kemudian.

“Aku mengerti kekhawatiranmu, tapi maafkan aku. Kau belum bisa menemuinya. Kami harus meninjau selama beberapa hari apakah jantung barunya benar-benar cocok untuk sena.” Jelas dokter.

“Apakah ada kemungkinan seperti itu ?” tanya sehun lagi.

Dokter mengangguk.
“Tentu saja. tapi Aku berharap jantungnya cocok.”

“Bagaimana kalau seandainya jantungnya tidak cocok, dokter ?” tiba-tiba sehun memikirkan kemungkinan terburuknya.

“Kalau sampai itu terjadi aku minta maaf, karena aku tak bisa melakukan apa-apa lagi untuk menyelamatkan sena.”

sehun tersenyum miris,
“Setidaknya anda sudah berusaha, Dr. Wolf. Aku tetap berterimakasih…”

“Well, aku akan kembali untuk memeriksa sena nanti.” Sahut Dr. Wolf seraya pergi.

yoona memarkirkan mobilnya di basement Angels Hospital. Gadis itu turun dan mengeluarkan beberapa barang belanjaan dan barang lainnya dari bagasi mobil. Dan sepuluh menit kemudian ia sudah berada di koridor kamar operasi sena. Dilihatnya sehun duduk sendiri di kursi memanjang yang ada di depan ruangan. Kemeja yang keluar, rambut yang berminyak dan berantakan, serta kumis dan janggut yang mulai tumbuh tidak membuat pemuda itu kehilangan ketampanannya. yoona tersenyum kecil. Dalam hatinya ada sedikit rasa kagum pada sehun yang begitu menyayangi adiknya, sama seperti Dennis.

“Hai…” sapa yoona lembut. Gadis itu menyingkirkan rambut yang jatuh menutupi matanya.

“Hai…” balas sehun sambil tersenyum.

“Bagaimana keadaan sena ?” tanya yoona kemudian.

“Keadaannya lebih stabil dari kemarin. Tapi masih belum bisa untuk dijenguk.” sehun terhenti.

Lelaki itu tersenyum untuk kedua kalinya,
“Operasinya sudah selesai. Dokter bilang, mereka akan melakukan pengecekan dan pemeriksaan pada sena dalam beberapa hari untuk mengetahui apakah jantung barunya cocok dengan tubuh sena atau tidak.” Jelas sehun.

yoona meletakan bawaannya dan duduk disamping sehun,
“Syukurlah. Aku senang mendengarnya.”

“Apa ini ? Kenapa banyak sekali ?” tanya sehun begitu ia melihat beberapa kantung belanjaan yang dibawa yoona.

“Sedikit hadiah untuk sena.”

“Tapi ini terlalu banyak, yoona…” Sehun menghela nafas.

“Tidak. Hanya buah, makanan ringan dan beberapa novel. Dirumah sakit dalam waktu yang lama pasti membosankan, iya kan’?”

Kali ini pria itu tertawa kecil, “Bagaimana kau tahu ? Kau bahkan baru beberapa kali ke rumah sakit…”

“Aku memang tak pernah mengunjungi rumah sakit sebelumnya, tapi aku pernah sakit.” yoona tertawa.

“yoona…” panggil sehun pelan.

yoona menoleh, “Ya ?”

“Apa kau punya waktu untuk keluar denganku ?”

“Kenapa ?”

“Tidak. Hanya saja aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Ada suatu tempat yang ingin ku tunjukan.”

“Apa ini ajakan kencan ?” goda yoona. Gadis itu tertawa lagi.

sehun tersenyum, lelaki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil sesekali melirik kearah gadis cantik didepannya.
“Bu… Bukan begitu. Ini adalah ucapan terimakasih.” Jawab sehun gugup.

The Lost SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang