BAB 2

18 3 0
                                        

Kejadian itu dilakukan berulang kali oleh beberapa pelaku, mereka saling kompakan mengintip kala karil sendiri, disitulah mereka menarik dan menutup mulut karil, dibawa kerumah kosong disebelah gang, dan mereka melakukannya bergilir.
Karil diam ketakutan, tangannya gemetaran, setetes Air mata membasahi pipi mungil karil, bibirnya bergetar. Dadanya sesak, Seorang lagi memegang kakinya, seorang lagi memegang tangannya, mereka melampiaskan hasratnya, tanpa perduli tetesan air mata karil..
Tiba-tiba salah satu pelaku berkata
"Uda, ah, wajahnya pucat dan nafasnya terengah, uda stop, entar dia mati, kita bisa ketangkap polisi..

Lalu mereka memasang kembali baju karil, tak lupa mereka memberikan sebuah coklat, sambil membujuk, adik jangan beritahukan siapa-siapa ya..

Karil hanya berkata"Iya.Bg"

Karil pulang berjalan dengan lemah lesu, Sesampainya dirumah karil hanya duduk terdiam dibelakang rumah.

Karil bingung, dalam hatinya "Aku diapain ya, kenapa mereka melakukan itu kepadaku....

Keadaan dirumah berkumpul seperti biasa, memang karil ini cukup kuat fisiknya,
Dari kecil karil gk pernah sakit,
dia hanya berpikir, mengapa mereka melakukan itu kepadaku..

..................................................................

Ditengah malam hari, tiba-tiba dari dapur bunyi suara piring dan gelas pecah, Karil terbangun, tapi masih posisi tidur dikasur,
Karil mendengar mama menangis histeris, papanya pulang dalam keadaan mabuk, dan mengobrak abrik dapur..

...................................................................

💕Diary Merah JambuOnde histórias criam vida. Descubra agora