buat readers yang udah nungguin sequel dari My Little Empress Xia..
Enjoy The Story, Guys..
Di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggiran hutan terdengar erangan tertahan seorang wanita.
Ia tengah berjuang sendirian melahirkan janin yang ada dipe...
Mereka melanjutkan perjalanan menuju istana kerajaan haocun setidaknya mereka sampai dipemukiman untuk mencari tempat penginapan untuk permaisuri guang an bisa beriatirahat. Kaisar wang menggendong permaisuri guang an yang masih lemas setelah melahirkan sedangkan bayi putra mahkota yang tertidur karena kekenyangan setelah meminum ASI ibundanya tengah digendong oleh pelayan huawey. Dan panglima gaozhan, pria jomblo itu mengawal kaisar, permaisuri dan bayi putra mahkota dari belakang.
Begitu sampai di sebuah penginapan di daerah pinggiran desa. Kaisar wang langsung meminta kamar untuk istrinya beristirahat. Mungkin ia dan istrinya akan kembali ke istana besok saja. Ia ingin permaisuri guang an sedikit lebih sehat dan setidaknya ia bisa kembali pulih dengan berisitirahat sehari.
"kalian pulanglah ke istana.. Besok jemput kami dengan menggunakan tandu..."
"baik yang mulia.." Panglima gaozhan mengangguk dan menerima titah kaisarnya.
"maaf nyonya... Bisakah kami meminjam kuda mu dulu..?" Kaisar wang meminjam kuda berwarna putih yang dimiliki oleh wanita tua pemilik penginapan yang ia tempati.
"tentu saja, yang mulia.. Silahkan anda pakai.. Saya sangat tersanjung karena yang mulia kaisar mau menginap di gubuk saya ini..." Wanita tua itu tersenyum manis. Meski wajahnya dipenuhi keriput tapi raut wajah bahagia terpancar di wajahnya
"terima kasih atas kebaikan mu.."
"saya sangat terhormat yang mulia.. Silahkan anda beristirahat... Maafkan saya karena tak bisa melayani anda sebaik pelayanan istana.." Kaisar wang tersenyum mendengar keramahan wanita yang baru ia kenal itu.
"siapa nama nyonya?"
"nama saya liu fei, yang mulia.. Anda tak perlu sungkan pada saya... Apa yang anda butuhkan anda bisa berkata pada saya, akan saya usahakan untuk menyediakannya semuanya sebaik mungkin..."
"terimakasih nyonya liu... Saya mau melihat permaisuri guang an dulu...!"
"tentu, yang mulia.."
Kaisar wang segera menuju ke kamar tempat istrinya tengah beristirahat. Ia melihat permaisuri guang an sedang duduk sambil menyusui putranya dengan mata yang sesekali terpejam. Kaisar wang segera mendekati istrinya dan beralih menggendong putra mahkota yang masih asyik menyusu di dada ibundanya.
"yang mulia...?" Merasa pegangan tangannya pada bayinya mulai merenggang, permaisuri guang an gelagapan. Ia langsung membuka matanya lebar. Ia takut bayinya terjatuh dari gendongannya. Namun, saat membuka mata ia melihat tangan suaminya telah menggantikan lengannya untuk menggendong bayinya yang masih menyusu di dadanya.
"habiskan nak.. Besok besok saat kau tidur gantian ayahanda yang meminumnya ya..!" Perkataan kaisar wang membuat permaisuri guang an tertawa. Ia tak lagi merasa kantuk karena lelah. Ia merasa terhibur dengan kehadiran suaminya di dekatnya.
"memangnya yang mulia mau bersaing dengan putra mahkota..?"
"tentu saja... Gantian lah.. Hari ini dia habiskan dada ibunya.. Besok besok ayahanda lah yang akan menghabiskannya..." Permaisuri guang an tertawa. Membuat kaisar wang yang memang sengaja membuat lelucon agar istrinya terhibur dan tak merasakan kantuk dan lelah yang didera istrinya.
"baiklah jagoanku sudah tidur.. Sekarang waktunya bagi ibunya untuk beristirahat.." Lirih kaisar wang. Ia melepas pagutan putranya diputing dada istrinya perlahan. Mata bayi yang baru saja lahir beberapa jam itu tertutup rapat. Dadanya bergerak naik turun seirama. Ia meletakkan bayi putranya disamping istrinya. Ia mengamati sejenak wajah bayinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tampan. Satu kata itu saja sudah cukup untuk mewakili semuanya. Wajahnya bulat, hidungnya mancung, bibirnya mungil dengan mata gelap yang memukai bak batu jade hitam yang berkilauan.
Cup, Kaisar wang mengecup dahi permaisuri guang lama. Permaaisuri guang an yang menikmatinya turut memejamkan matanya.
"istirahatlah dulu selagi bayi kita tidur..!" Permaisuri guang an mengangguk. Ia tersenyum mendapat perhatian yang begitu besar dari suaminya.
Kaisar wang berjalan perlahan ke arah jendela. Hanfunya yang berwarna putih bersih itu bergerak gerak saat terkena hembusan angin malam yang merangsek masuk melalui sela jendela.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Seandainya kekuatan ini tak harus kurahasiakan, sudah kubawa kau pulang langsung kedalam kamar pribadi kita, permaisuri.. Maafkan aku kita harus tinggal di tempat seperti ini.."
Merasa hawa dingin mulai masuk ke dalam ruangan itu, kaisar wang segera menghampiri bayinya. Ia melepas hanfu luarnya dan lalu membalutkannya ditubuh putranya dan permaisuri guang an.Ia tak ingin istri dan anaknya kedinginan. Permaisuri guang an malah telah lebih dulu melepas hanfu luarnya untuk membalut tubuh putra mahkota saat baru saja dilahirkan olehnya.
Malam ini kaisar wang memilih menyandarkan tubuh lelahnya ke sebuah kursi santai yang terbuat dari kayu tua namun terlihat kuat dan indah dengan renik ukiran di permukaannya. Ia mengamati kedua belahan jiwanya sedang tertidur dengan tenang dan nyenyak meski hanya di sebuah kasur kecil tanpa selimut yang menyelimuti keduanya. Hanya hanfu luarnya saja yang menyelimuti istri dan anaknya saat ini.
Perlahan matanya memberat dan ia akhirnya jatuh pula ke alam mimpi bersama permaisuri guang an dan putra mahkotanya yang lebih dulu pergi ke dunia mimpi.