Permaisuri guang an memutuskan berbaring di tanah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Permaisuri guang an memutuskan berbaring di tanah. Ia sudah tak kuat lagi berjalan. Rasa mulas diperutnya kian menjadi jadi. Ia sudah tak tahan lagi.
Rasa sakit di pinggang dan perut bagian bawahnya juga tidak main main. Sampai sampai ia tak sengaja meremas lengan pakaian kaisar hingga lusuh tak berbentuk.

"bagaimana ini yang mulia..?
Permaisuri akan segera melahirkan..
Tapi disini sangat terbuka yang mulia.."

"aaakkkh..saya tak tahan lagi yang mulia..
Aaakhh.. Sakiit..."

"bantu ia melahirkan disini.. Apapun yang terjadi anakku harus lahir dengan selamat dimanapun tempatnya aku tak perduli.."
Kaisar wang berlutut di samping permaisuri guang an. Tangannya masih diremas kuat oleh istrinya karena menahan sakit.

"panglima alihkan pandanganmu dari permaisuriku.."

"ampun yang mulia.."
Panglima gaozhan langsung membelakangi kaisar wang dan permaisuri guang an.
Maklum saja ia baru sekali ini melihat seorang wanita akan melahirkan.
Ia benra benar tercengang sehingga ia terus saja memperhatikan permaisuri guang an yang terus merintih kesakitan sambil memegangi perutnya akan melahirkan.

"baik atur nafas, yang mulia...
Saat bayinya mengajak keluar, yang mulia permaisuri dorong..
Agar bayinya bisa cepat keluar.."
Pelayan hua memang bukan perawat tapi untunglah ia memiliki sahabat seornag perawat jadi ia tahu sedikit sedikit tentang bagaimana cara membantu seseorang melahirkan.

"euunnnnggggh.. Huuh hhaaahh.."
Permaisuri guang an mendorong keluar bayi dalam rahimnya. Ia terus mengejan dan mengatur nafasnya sesuai intruksi pelayan hua.
Ia meremas kuat tangan kaisar wang dan beberapa tanaman ilalang yang ada didekatnya saat mengejan mendorong bayinya.

"ayo yang mulia, kepalanya sudah mulai terlihat... Dorong lagi.."

Rasa sakit diperut permaisuri guang an semakin turun. Bayinya pasti sebentar lagi akan segera keluar.

"euuunnnnnngggghhh...
Huuh hhaaah.."
Permaisuri guang an mengejan sekuat tenaganya. Ia meremas kuat tangan kaisar wang hingga pria itu meringis dibuatnya. Pasti besok tangan kaisar wang akan lebam.
Dan beberapa tanaman ilalang yang diremas permaisuri guang an bahkan sampai tercabut dari tanahnya.

Tak terdengar apapun,
Padahal perasaan permaisuri guang an mengatakan kalau ia baru saja mengeluarkan sesuatu dari dalam bagian intimnya. Sangat besar dan licin?
Apakah itu bukan bayi?

"dimana bayiku pelayan hua?"
Permaisuri guang an bertanya pada pelayan hua. Gadis itu masih membalut sesuatu yang dilahirkan permaisuri guang an dengan kain yang ia ambil dari rok lapisan luar permaisuri guang an.

Kaisar wang juga terdiam, ia jadi was was.
Ia juga tak mendengar suara tangis bayi dari tadi.

"maafkan saya yang mulia..
Bayi anda tidak bernafas..."

"apa?"
Permaisuri guang an langsung terbangun dari baringannya. Biarpun ia masih lemas, ia langsung duduk.
Kaisar wang ikut lemas. Ia tertunduk lemah ke tanah. Ia tak sampai hati melihat bayi mungil yang baru saja dilahirkam istrinya terkulai lemah tak berdaya.
Tanpa denyut nadi ditangannya.
Bayi yang telah ia tunggu tunggu kelahirannya harus pergi bahkan sebelum melihat dunia.
Ia sangat menyesal karena tak bisa menjaga anak dan istrinya dengan baik.

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Where stories live. Discover now