Tiba-tiba saja Go Hyerin menghampiri gadis itu dan duduk di sebelahnya. "Eonni, sedang apa? Aku disuruh panitia ikut membantu mengumpulkan kayu untuk api unggun, apa kau mau menemaniku?" tanyanya sambil mengapit tangan Yoora dengan ceria.

"Denganku?" tanya Yoora menunjuk hidungnya. Gadis itu masih tidak enak hati dengan Hyerin, tapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda marah padanya dan Yoora bersyukur

Go Hyerin mengangguk. "Tak keberatan 'kan, Eonnie?"

"Ayo, lagipula aku tidak ada kerjaan."

"Ah senangnya, gomawo Eonnie, kita cari di hutan sebelah sana saja, yuk?" ajaknya menunjuk ke arah sebelah Barat.

"Ah senangnya, gomawo Eonnie, kita cari di hutan sebelah sana saja, yuk?" ajaknya menunjuk ke arah sebelah Barat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Go Hyerin mengajak Yoora ke arah hutan di mana terdapat gerbang dengan anak tangga yang banyak. Hyerin berkata dia sudah mengenal seluk beluk Cheonggyesan jadi Yoora tidak perlu khawatir. Di tengah perjalanan Hyerin memotong jalan memasuki semak. Yoora mulai khawatir. "Hyerin-ah, apa kau yakin dengan rutenya?"

Hyerin mengangguk. "Di ujung sana ada pondok. Nah, di sana banyak kayu bakar."

Mereka mulai menelusuri jalan setapak, lalu berubah bercabang. Yoora mencoba mengingatnya tetapi gagal. Semakin dalam, hutan semakin sunyi, kini hanya terdengar suara binatang yang Yoora tidak tahu binatang apa.

"Sebaiknya kita tidak terlalu jauh Hyerin-ah? Kulihat tidak ada anak-anak lain di sini," ucap Yoora khawatir.

"Aku sudah mengenal hutan ini, kita hampir sampai."

"Baiklah."

Hyerin terus membawa Yoora jauh ke dalam hutan, pohon-pohon di sekitar semakin rapat, sampai akhirnya mereka tiba di sebuah pondok kecil yang sepertinya tak terurus. Hyerin yang berjalan di depan Yoora membalikkan badan dan menatap gadis itu dari atas ke bawah seperti sedang menilai. Ada yang aneh dengan tatapannya, dia menyeringai jahat.

"Aku muak dengan orang sepertimu!" teriaknya.

Tiba-tiba sebuah tangan membekap mulut Yoora, tangan gadis itu menggapai-gapai meraih acak udara yang ada dihadapannya berusaha meminta tolong pada Hyerin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba-tiba sebuah tangan membekap mulut Yoora, tangan gadis itu menggapai-gapai meraih acak udara yang ada dihadapannya berusaha meminta tolong pada Hyerin. Tapi gadis itu hanya menyeringai meremehkan dan berlalu. Yoora mencoba menghirup udara banyak-banyak, namun kain yang dipakai untuk membekapnya itu sudah dicampuri obat bius. Tatapannya mulai mengabur, matanya mulai berat dan perlahan kesadarannya hilang.

YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG ||Where stories live. Discover now