Dirimu yang Lain (WOOHYUN×SUNGGYU)

Начните с самого начала
                                        

Dulu, aku juga tak begitu percaya dengan apa isi lagu-lagu yang kamu bawakan itu, karena kamu nampak kuat. Kamu angkuh. Berbicara tentang cinta saja kamu butuh proses yang panjang untuk meyakini. Kamu bukan tipe orang yang lemah. Tak mudah dihancurkan. Ya, kamu tak takut apapun selain -manusia. Tapi kenyataannya, yang kau takuti justru menyerang lebih cepat dan sering. Kau terlanjur takut pada omongan orang-orang tentangmu.


"Aku tidak bisa. Kau berhak mendapat yang lebih."

"Aku sangat cukup denganmu."

"Tidak. Banyak yang lebih dariku di sana."

Kamu terlalu banyak mendengar omongan orang. Kamu bukan lagi kamu saat itu, dan aku pasrah saja kamu giring keluar dari arena. Kita jalan masing-masing. Saling cuek padahal butuh. Kamu tahu itu menyiksa tapi kamu menjalaninya.

drrt drrt

Aku mengusap kasar wajahku yang lusuh. Melamun itu tak enak. Terbawa perasaan, ujung-ujungnya aku kangen lagi sama kamu. Yang barusan itu, kenangan terakhir kita. Kita bicara berdua di pinggir kolam ikan. Bukannya mesra malah ribut saling tuduh dan membenarkan pendapat masing-masing. Kamu kelewat teguh. Ya begini akibatnya. Friendzone. Mau dekat salah, jauh kangen. Eh.. sms dari kamu rupanya. Aku menghela napas dan mengeluarkan perlahan-lahan.

(Aku di taman. Dingin nih, gak ada niatan buat bawain aku jaket?)

Loh?

Konyol. Aku kan tak menyuruh.

(Kurang kerjaan. Masuk kamar aja.)

(Enggak bisa. Lagi cari inspirasi nih.)

(Buat?)

(Kalau mau tau. Jemput aku di taman)

Kan. Kamu itu sesukanya. Kamu jarang mikir perasaan orang.

(Aku gak mau. Dingin.)

(Nanti aku angetin. Buruan.)

Hah?! Aku melongo. Dadaku berdebar keras. Perasaan seperti ini belum juga punah. Padahal sudah berbulan-bulan kita jaga jarak. Pura-pura memang nyiksa.

(Malas.)

(Woohyun~ah... :( )

Apa-apaan itu? Sok pasang emotikon sedih.

(Apa sih? Sana cepet ke Apartemen. Tidur.)

Lama ku tunggu balasanmu. Tapi, hampir setengah jam ponselku tak lagi bereaksi. Apa iya beneran ke apartemen? Tiba-tiba perasaanku waswas. Gegas ku ambil jaketku, dan satu jaket lain milikku, untukmu. Ku sampirkan di pundak. Setelahnya, ku terobos pintu kamar. Pintu keluar. Masuk Lift. Menunggu sampai akhirnya berhenti di lantai paling dasar, aku langsung berlari menghampiri taman yang letaknya tak begitu jauh. Remang, aku melihat siluet di bawah lampu jalan, di sisi bangku taman yang kosong. Dari bentuk tubuh yang tak bagus, aku pastikan itu kamu.

Aku tercenung sepersekian dekit hingga kau berbalik dan matamu menangkap basah aku yang sedang kikuk.

"Kau datang Woohyun?" tanyamu setengah berteriak. Aku mengangguk, jalan mendekatimu, kemudian melempar satu jaket untukmu. Aku mengenakan jaketku sendiri sesudahnya.

"Yang tadi itu apa? Kenapa ganggu orang sih?" Aku pura-pura bersungut. Tapi kamu tanggapi dengan kikikan menyebalkan.

"Apa?"

"Aku cuma mau kasih ini."

Papper bag polos yang entah isinya apa itu, kamu sorongkan padaku. "Ini apa?"

"Hadiah. Anggap saja single baruku."

Aku mengambilnya. Ada satu set buku catatan dan CD di dalamnya. "Rilis lagu baru? Kok aku enggak tau?"

"Khusus buatmu. Itu penggambaran jiwaku. Kamu benar, aku ambisius jadi aku nyanyiin lagu itu buat kamu. Dengerin ya."

_____________________________

(Play ; LIGHT - Kim Sunggyu)

Kau kau kau datang padaku
Aku tak bisa membiarkanmu pergi
Aku, aku, aku, menggenggam tanganmu
Aku tak akan membiarkanmu pergi
Aku ingin kau merasakan cintaku

(Jadi, kapan bisa mulai kencan lagi?)

(Sekarang  juga bisa. mau?)

(Haha.. enggak. Istirhat sana, kamu tadi bersin-bersin. Besok aja)

(Oke. I Love You)

(I Love you too Sunggyu)

—dedicated to: Another me's 2nd Anniversarry

RANDOMМесто, где живут истории. Откройте их для себя