Dirimu yang Lain (WOOHYUN×SUNGGYU)

333 9 0
                                        

Drrrt drrt drrrtt...

Ku tengok ponselku. Ada rerangkai huruf nyatu di samping gambar jam yang bergoyang. Hei... apa ini?! Buru-buru kutajamkan pandang pada deretan kata dan angka di sana. Ini tentangmu. Aku suka.

19 November 2014

00:00 KST

2nd Anniversarry

Aku senyum singkat. Alarm itu mati beberapa detik setelah cukup membuat ponselku bergetar nyaris setengah menitan. Geli juga rasanya, demi kamu, sengaja ku setting alat pengingat ini dengan nada yang tak biasa.


Jongjong georeo oda meomchwo

Duribeondaedaga neowa majuchin siseon

Haha... Padaha, dulu sekali, ketika kamu mempraktekan lirik itu dengan suara khasmu yang kencang, aku bosan. Setiap hari kau bernyanyi tak habi-habis mengulangi tiap baitnya. Tapi sekarang, aku malah khusus mendengar lagu itu untukmu.

60 detik

Aku membutuhkanmu

Sinar

Hanya air mata

41 hari

Itu adalah bagian lain dari dirimu.

"Ini khusus, penggambaran jiwaku yang sesungguhnya," katamu sambil meneguk segelas susu. Saat itu, kau baru bertemu Kim Jongwan. Duh, aku membayang bagaimana bahagiamu ketika itu. Seorang yang kau idolakan akhirnya membuatkan lagu untukmu. Jam demi jam berlalu, senyummu tak juga luntur cuma dengan mengingat hal itu. Aku cemburu.

"Lagu-lagu ini biasa saja menurutku," kelakarku. Kamu melotot sesaat, sebelum akhirnya tatapanmu kembali melembut. Memang kau berani marah padaku? Aku rasa tidak. Haha aku jahat karena sering memainkan sisimu yang satu ini, bukan?

"Bagimu memang biasa. Tapi tidak buatku. Sudah ku bilang, ini cerminan diriku yang sesungguhnya."

Aku mengangguk. Dari genre musik yang kau inginkan, itu memang memenuhi hasratmu. Modern rock. "Tapi aku terlalu tau tentang dirimu lebih dari ini. Lagu-lagu ini kurang mencerminkan keadaanmu."

"Apa maksudmu?"

"Ya... kau ini ambisius."

Kamu memandangiku tanpa kedip sebentar saja. Lalu, kerutan di dahimu terukir. Mulanya samar, kemudian makin jelas. Menggemaskan, ku usak rambutmu sambil mengecup pipimu yang memerah, sekilas. Kepalamu sembunyi dalam tangkupan tangan.

"Kau ambisius. Mendapatkan sesuatu adalah keharusan, tapi di album ini kau gambarkan dengan ringan betapa mudah melepas seseorang."

Kamu balik tersenyum, senyum yang membutku ngilu. "Aku memang ambisius. Aku menginginkan apa yang ku mau, harus aku dapatkan. Seperti cinta, aku juga ingin memiliki sepenuhnya."

Kita termangu. Ada luka yang mulai menyelinap dan sulit diungkap.

"Kau menyukaiku? Kau mendapatkanku. Ambisimu terpenuhi. Kau tak melepasku." Aku mendesah, kalimat itu terasa sungguh benar adanya. Tapi kau membalas dengan ucap tak terduga. Suatu ancang-ancang, yang tanpa kita sadari berakhir jadi kenyataan.

"Aku mendapatkanmu hari ini. Tapi besok? Siapa yang tahu?! Pokoknya, ini lagu tentang diriku. Kau ingat baik-baik."

Aku ingat. Selalu, malah. Seperti malam ini. Tepat dua tahun setelah album dirimu yang lain mulai didengar banyak orang. Hari ini aku memutarnya satu persatu. Ngomong-ngomong, Myungsoo mengomel gara-gara tadi aku memutarnya terlalu keras. Dia sedang ada kasus dengan dua kekasihnya dan ingin ruangan tenang. Tapi aku tak memberi fasilitas itu, jelas ia mengamuk tak karuan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 18, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RANDOMWhere stories live. Discover now