Apakah Naruto tau? Tentu saja tidak.

Hinata tak pernah sudi mengakui Naruto sebagai ayahnya. Jika Boruto bertanya, Hinata akan menjawab jika ayahnya pergi meninggalkan mereka. Hanya itu, tanpa Hinata ketahui jika kebencian lama-lama tumbuh pada hati sang anak. Boruto perlahan membenci ayahnya.

"Maaf ya merepotkan mu lagi" sesal Hinata pada Toneri.

Sungguh Hinata tak enak hati pada tetangganya itu. Hinata tak bisa membalas rasa cintanya, tetapi selalu merepotkan Toneri tiap waktu.

"Tidak apa-apa. Tadi aku ingin ke kantor tapi ingat jika Boruto waktunya pulang dari sekolah. Jadi sekalian mampir"

Hinata tersenyum dan terharu akan kebaikan lelaki itu. Hinata tau Toneri berbohong. Hujan lebat begini bagaimana mungkin lelaki itu rela pergi ke kantor dan segera pulang. Hinata sudah terlalu banyak merepotkan Toneri.

"Bagaimana sebagai rasa terimakasih, Toneri mau makan siang disini?" Tawar Hinata dengan senyuman merekah.
Membuat wajah Toneri bersemu merah.

Wanita itu terlalu cantik baginya. Meski telah memiliki seorang anak, kecantikan dan kebaikan hati Hinata membuat Toneri benar-benar jatuh hati. Sedikit demi sedikit, ia ingin membuat hati Hinata luluh. Hingga secara perlahan Hinata dapat menerima Toneri sebagai orang spesial dihidupnya.

"Boleh. Kebetulan aku juga belum makan siang"

***

Suara dentingan sendok makan beradu pada ruang makan di rumah mewah milik kepala keluarga Namikaze. Tak ada suara, suasana sepi dan sunyi. Keempat orang dewasa itu menikmati makanan yang tersuguh di meja besar.

Hari ini, Naruto memilih untuk memajukan jadwal menemui orang tuanya bersama sang istri.

Seperti yang Naruto duga, ibunya masih bermuka masam semenjak bertanya tentang usaha pemberian cucu untuknya. Lihat saja, wajahnya ditekuk dan murung bahkan makanan mewah hanya di olak-alik tak berniat ia santap.

Kushina, sungguh menginginkan cucu menghiasi tawa dirumah besar ini dan menemaninya. Kesibukan Minato dan Naruto membuatnya sendirian dirumah. Shion? Jangan harap, ia saja seorang model pasti banyak job sana sini.

"Jadi kapan kalian memberikan ibu cucu?"

Helaan napas keluar dari sang kepala keluarga. Kushina mendesak pasangan itu untuk segera memberikan momongan. Kushina sudah terlanjur malu pada teman-teman arisannya yang selalu memamerkan banyak cucu padanya, sedangkan Naruto tak segera menurutinya.

"Ibu kan tau aku masih fokus pada karirku. Hamil hanya membuat tubuhku melar ibu" Shion berusaha memberikan pengertian pada sang mertua.

Bukannya tidak mau, tapi tuntutan kontrak yang membuatnya tak boleh memiliki anak lebih dulu.

"Ibu lebih suka memiliki menantu seorang dokter dari pada model begini"

"Khusina!"
"Ibu!"

Baik Minato dan Naruto bersama menegur ucapan Khusina.

Ya, Khusina belum sepenuh hati menerima Shion menjadi menantunya. Berbeda dengan Hinata, Khusina begitu benci dengan sikap Shion yang selalu seenaknya.

Bagi Khusina, Hinata lah menantu idamannya.

Khusina meletakkan kasar garpu dan sendok diatas piring. Tanpa permisi ia pergi begitu saja disusul Minato yang juga beranjak mengejar istrinya.

"Hah" Naruto hanya bisa menghela napasnya.

Makan malam keluarganya selalu berakhir buruk sejak ia menikah lagi.

"Ibumu itu kenapa selalu menyalahkan ku" sungut Shion yang geram dengan sikap Khusina.

Jika saja bukan orang tua dari suaminya, menyapapun Shion tak sudi.

"Selalu saja membawa anak dan mantan istrimu itu" cibirnya.
Shion tak berminat meneruskan makan malamnya.

"Ibu hanya ingin cucu. Jadi berusahalah"

Shion memajukan bibirnya. Naruto entah harus berpihak kepada siapa sekarang. Satu sisi istrinya begitu kekeh terhadap pendiriannya dan disatu sisi baik ibu dan rekan bisnisnya juga menginginkan Naruto untuk segera memiliki momongan.

Entah mengapa hidupnya rumit seperti sekarang. Apa ini karma yang dimaksud Hinata?

Naruto bahkan sudah tak ingat lagi dengan nama mantan istrinya sejak lima tahun lalu.

***
Bersambung,,,,

Karena Aqu lagi agak senggang jadi lanjut update ya
Mohon kritik, saran, dan votenya
Untuk kedepannya tiap sabtu Aqu akan update fanfic ini, menemani kalian para jomblo 😝 #bercanda

See you next chapter
Luv ❣️

If Time ReturnDonde viven las historias. Descúbrelo ahora