🎓🎓🎓

Aerasha baru saja menerima bekal makan siang dari ibunya, Sania Hardjojo. Ia segera menyampirkan tasnya dan berjalan keluar rumah, meminta Rian untuk membukakan garasi, membawa mobil yang baru ia beli akhir-akhir ini dan baru datang semalam, masih berwarna putih mengkilap, sengaja ia membeli mobil dengan kisaran harga ratusan juta, yang bahkan setara dengan penghasilan setengah hari ayahnya, untuk merapikan identitas yang sudah ia susun dengan baik dan rapi, tanpa celah, dan dari keluarga Cardiego.

Ia menaiki Civic putih itu dengan santai, menarik tas dan beberapa map yang ia bawa, juga segera memasukkan kunci mobil dan mulai menghidupkan mesinnya.

Ia merasa sangat senang, karena hari ini dan seterusnya, ia akan diperbolehkan membawa kendaraan sendiri, meski pengawal pribadinya Rian, tetap harus mengawasi dari belakang, mengikuti kemanapun mobil Aerasha menuju dengan jarak tertentu yang sudah Aerasha dan ayahnya sepakati.

Mobilnya mulai melaju dengan kecepatan standar, ia ingin sedikit menikmati harinya yang akan bebas, setidaknya tanpa sopir pribadi, meski hanya ke kantor saja. Jarak perusahaan Bagaskara dengan komplek perumahannya cukup jauh, namun tidak menghabiskan waktu 30 menit untuk menuju kesana.

Aerasha tersenyum sumringah ketika gedung perusahaan barunya sudah terlihat dengan jelas dari penglihatannya, bahagia? Sangat, dan hal yang paling ia nantikan adalah berkenalan dengan orang-orang yang akan menjadi bagian dari divisinya.

Masih jelas di ingatan nya, beberapa hari yang lalu, ketika ia dikabarkan di terima di perusahaan ini, suhu badannya bahkan sampai mencapai 39°C, karena exited ingin segera bekerja di tempat yang mungkin akan sangat asing baginya.

"Kami sudah memutuskan, kamu akan di terima bekerja disini sebagai ketua tim divisi Marketing, pengalaman bekerja kamu setidaknya bisa membuat kami yakin untuk menerima kamu, dan kualitas yang sebenarnya bisa kamu buktikan sendiri pada kami setelah menyentuh perusahaan ini, selamat bekerja nona Aerasha" ujar seorang wanita usia 25 keatas atau mendekati 30 tahun pada Aerasha saat ia datang ke perusahaan Bagaskara untuk kesekian kalinya, belum banyak memang, tapi setidaknya sudah lebih dari 2 kali ia kesana, pertama ketika mengantarkan berkas lamaran, kedua, ketika dia melakukan interview dan ketika ia menerima keputusan Mengenai kariernya.

Aerasha menempelkan Id card ke mesin di samping pintu masuk perusahaan Bagaskara, ia tersenyum simpul ketika menatap ada belasan karyawan yang sepertinya sedang menunggunya, iya, seperti ada sambutan kecil-kecilan untuknya, padahal ia hanya seorang anggota baru yang mungkin kedudukannya tidak terlalu berarti bagi perusahaan sebesar dan semegah ini pikirnya.

Aerasha menerima beberapa buket bunga dari calon teman-teman nya di perusahaan ini, sungguh ia sangat merasa terhormat bisa menjadi bagian dari perusahaan yang cukup asing ini. Entahlah, dia menjadi semakin bersemangat untuk datang lebih awal kesini.

"Selamat datang Aerasha, saya Chalista, kamu bisa menggil saya dengan Chacha atau juga dengan embel-embel mba, oh ya, ayo saya tunjukkan ruangan kamu dimana" ujar seorang wanita dengan postur tubuh yang tingginya hanya sebahu Aerasha itu.

Aerasha tersenyum simpul dan menerima uluran tangan Chalista, dia menatap teman-teman yang berjalan beriringan bersamanya, namun, tanpa Aerasha sadari senyum simpul yang ia anggap sebagi formalitas itu berhasil mengunci seseorang dengan setelan jas hitam legam dan rambut yang selalu tersisir rapi yang tengah berdiri di ujung ruangan dan menatap ke arahnya.

Mungkin terlihat biasa saja dari kejauhan, tapi jika dilihat lebih detile, orang yang menatap Aerasha tengah mematung, dan semakin gugup ketika rombongan Chalista mengajak Aerasha untuk menyapanya.

"Nah, Aerasha, ini pak Arsya, CEO Perusahaan Bagaskara saat ini, pak ini Aerasha, ketua tim Marketing kita yang baru" ujar Chacha sambil mengenalkan keduanya, meski sedikit heran ketika menemukan bos mudanya itu di sekitar loby, tapi Chalista segera mengajak Aerasha kembali melakukan tour singkat sebelum besok, ia benar-benar mulai bekerja dengan sempurna, dan memutuskan untuk tak menyakan apapun lagi pada bos mudanya itu.

🎓🎓🎓

Hay hay haaaaay...

Semoga hari ini kamu bisa terus menebar senyum ya kaya Aerasha meski hanya sekedar formalitas, aku tau kamu lelah, tapi jangan jadikan lelahmu untuk berubah, tetap lah untuk menjadi diri yang saat ini.

Karena, apakah kamu tau? Ada banyak orang yang akan terheran-heran dan kecewa jika kamu berubah menjadi lebih buruk, jadilah pribadi yang bisa menutupi luka diri sendiri, belajarlah menilai orang lain ketika kamu sudah cukup mengenalnya, tidak dari cover atau apapun itu..

Selamat malam dan selamat menebar kebahagiaan atau setidaknya senyuman..
I love you LicandRaider..
💜💜

Salam manis,

Licandraa Anastasya

FragileDonde viven las historias. Descúbrelo ahora