Lisa melihat siluet Choco yang berjalan menjauh dari nya, dan setelah itu ada suara teriakan memanggil nama Choco yang sudah pasti tak di gubris oleh nya. Orang itu berhenti tepat disebelah Lisa, menyentuh kedua bahu nya.

"Kenapa Choco di biarin pergi gitu aja sih dek."

"Kenapa?Kak Seungwoo nguping ya?."Tuduh Lisa, sedangkan yang dituduh hanya tertawa tanpa dosa, merangkul dan menepuk bahu sepupu nya itu pelan."Btw,makasih buat ucapan yang terakhir ya."Seru Seungwoo tiba-tiba masih dengan senyuman nya yang teduh. Lisa terkekeh,bersamaan dengan ingat nya dengan apa yang ia ucapkan sebelum Choco pergi dan membayangkan ekspresi Seungwoo yang seperti orang bodoh yang sedang bangga mendengar kata-kata itu keluar dari mulutnya. Tapi, itu memang benar apa adanya. Bukan sesuatu yang mengada-ngada.

***

Menunggu bus di halte sendirian cukup menyebalkan buat Choco. Tapi, dengan kondisi sekarang ia cuman bisa ngejalani nya dengan helaan napas panjang. Persis kayak orang yang lagi nanggung banyak beban.

Beban? Memang ada menurut Choco. Beban cinta yang ga jelas kisah nya, dan satu lagi beban tugas yang nyata nya masih harus ia edit dan rapihkan dan menambah kekurangan nya disana sini. Harusnya tugas ini bisa mereka selesaikan sama-sama. Tapi, karna Yohan sama Yeji yang suka ngerusuh, ntah kenapa membuat mood Choco tambah jelek. Biasa nya Choco ga masalah dengan itu, malah dia menertawakan dan membantu Lisa buat ngelerai.

Choco menutup mata nya,saat sinar matahari memancar, menambah terik nya siang ini. Sejenak ia berpikir, apa teman-temannya tersinggung dengan sikap nya hari ini. Choco berniat untuk minta maaf besok. Saat ini ia hanya berharap tak bertemu dengan Daniel,Jisoo, dan Seungwoo.itu saja.setidaknya untuk saat ini.

Tin...tin....

Bunyi klakson membuyarkan semua lamunan Choco. Di depannya sekarang ada Minhee yang tengah melambai dari atas motor memberikan cengiran bodoh yang selalu berhasil membuat Choco geli."tumbenan naik bis. Sendirian lagi". Komen Minhee saat sang kakak yang hendak menghampiri nya.

"Kalo ga ada niatan mau jemput gue, ga usah banyak bacot."ujar Choco.

"Emang ga ada niat. Kebetulan aja gue liat Lo menyedihkan gini duduk sendirian di halte." Choco merengut mendengar pengakuan dari adik nya itu, di lain sisi Minhee juga tidak sepenuhnya serius dengan ucapannya. Ia hanya tau kakak nya sedang mengalami masa dan hari yang buruk. Mencoba untuk menghibur kakak yang sangat dia sayang.

"Nih pakek,ntar gosong lagi."Minhee menyodorkan helm beserta jaket yang entah kapan sudah ada didalam helm itu. Choco menerima dengan suka cita, perhatian Minhee membuat dia memberikan satu senyuman untuk hari ini. "Menuju tak terbatas dan melampaui nya." Seru Minhee sebelum menarik gas nya dalam, serta diiringi teriakan nyaring dari sang kakak.

***

Choco dan Minhee sampai dirumah mereka dengan selamat. Ada insiden kecil yang mengharuskan Choco menguras sedikit tenaga nya. Minhee lupa buat ngisi bensin. Walaupun bantuin Minhee dorong motor nya dengan hati yang jengkel, tapi ada saja kelakuan Minhee atau candaan Minhee yang membuat Choco tertawa atau ga jadi marah sama dia. Untung nya kira-kira satu kilo meter dari tempat mereka mogok ada pom bensin terdekat.

"Sengaja kan lo jemput gue. Biar dorong motor nya ada yang bantuin."Ucap Choco,ia merebahkan tubuhnya ke atas sofa ruang tamu. Keringat masih aja membanjiri mereka berdua."gue dorong sendiri juga bisa kali. Laki gue ini. Harus strong." Jawab Minhee tak mau kalah. Choco terkikik,lalu mengelus rambut Minhee dengan kasih sayang.

Choco beranjak dari tempatnya, ia sudah merasa badan nya lengket karna keringat."Ke kamar gih. Mandi. Bau keringat kan Lo."Ujar Choco,yang di sambut dengan anggukan dari Minhee. "Iya iya, bentar lagi. Rebahan dulu lima menit."

"Lima menit Lo, serasa satu jam ya kalo udah rebahan ." Cibir Choco.

"Kak,-.." panggil Minhee, Choco yang sedang menaiki anak tangga spontan berhenti, dan langsung berbalik ke belakang menghadap ke arah Minhee yang masih setia dengan posisi rebahan."Apa?." Tanya Choco datar.

"Besok jangan galau lagi ya." Ucap Minhee tiba-tiba. Dari mana Minhee tau, begitulah kira-kira pertanyaan yang muncul di benak Choco. Bahkan Choco,tak ada menyinggung soal itu selama obrolan mereka di perjalanan pulang tadi."kenapa?." Tanya Choco untuk kedua kalinya.

"Karna hari yang baru, untuk harapan baru juga. Jadi tetap semangat ya kakak ku sayang. Adikmu ini selalu mendukungmu dari belakang."Seru Minhee, yang setelahnya nya memberika kiss bye kepada Choco. Yang berdiri mematung karna perkataan Minhee. Minhee benar,hari baru untuk harapan baru juga. Jika hari esok membawa harapan baru, Choco berharap itu membawa Daniel pada nya. Semoga.

***





















Disini ada yang gemes ga sih, sama Choco yang masih ngarepin Daniel?.
Sama aku juga gemes.hehehe

BTW, HAPPY NEW YEAR ,🎉🎉🎉🎉YAAA SEMUANYA.
SEMOGA DI TAHUN 2020 KITA BISA MENJADI MANUSIA YANG LEBIH BAIK LAGI. AAMIIN.







Love from me
💕💕💕💕💕
Jangan bosan-bosan sama cerita ku yaa😜.

Hold Me Tight - Han SeungwooWhere stories live. Discover now