Keduabelas: Tragedi Sebuah Pertikaian

5.6K 728 243
                                    

Sudah seminggu.

Yeonjun bermalas-malasan di atas ranjang. Tubuhnya di atas kasur, sementara kepalanya menggantung di pinggiran ranjang.

Mata lucunya mengerjap menatap Soobin yang begitu sibuk. Bibirnya mengerucut. Di sedikit kesal, juga tersentuh.

Besok pagi kelas sebelas mengadakan acara berkemah. Yeonjun sangat senang dan antusias untuk mengikutinya. Pagi-pagi sekali dia sudah sibuk untuk mengemasi barang-barang yang dia perlukan.

Namun sayangnya dia harus mundur teratur sembari mengerucutkan bibir ketika Soobin melarangnya.

"Naik ke ranjang! Biar aku yang siapin. Nanti kamu malah capek." Begitu katanya.

Mau apa lagi? Jika Yeonjun membantah, maka dia harus menerima hukuman berupa pukulan di pantatnya. Tidak sakit, pukulan itu hanya seperti sentuhan. Dan terkadang sebuah rematan. Membuat Yeonjun berwajah gelap dan muram.

Jadi demi menyelamatkan pantatnya, dia menurut. Naik ke atas ranjang dengan patuh. Hingga seperti ini lah keadaannya. Dia seperti kucing pemalas namun menggemaskan.

"Jangan baringan kaya gitu! Lehermu bisa sakit!" Soobin mulai terganggu dengan cara tidur Yeonjun yang tidak sehat.

"Masih lama? Kita cuma pergi sehari semalem. Gak perlu bawa banyak barang." Yeonjun memilih tidak menanggapi Soobin dan justru mengalihkan topik.

"Baringan yang bener!" Soobin tidak akan melepaskan topiknya begitu saja. Si kucing kecil yang nakal ini harus didisiplinkan.

"Umm!" Yeonjun semakin mengerucutkan bibirnya. Dia membenarkan posisi tidurnya. Membalik tubuhnya dan tengkurap.

Posisi ini sama saja tidak sehat. Sebelum Soobin kembali mengomel, Yeonjun sudah membungkamnya dengan rayuan manis.

"Aku pengen liat kamu!" Begitu alasannya.

Soobin senang, dia tidak mengomel lagi. Dia kembali menyibukkan dengan obat-obatan untuk dibawa besok.

Yeonjun tengkurap sembari menahan pipi dengan kedua telapak tangannya. Kakinya ditekuk dan digoyang-goyangkan. Matanya berbinar menatap Soobin yang berjongkok di lantai. Bibirnya melengkung sangat manis.

Begitu beruntungnya memiliki pacar tampan dan perhatian!

"Masih lama? Apa kamu gak capek? Barangnya terlalu banyak! Aku gak perlu obat sebanyak itu!" Yeonjun berkomentar.

Dia menautkan alisnya. Apa-apaan ini? Dia hanya pergi untuk berkemah. Lalu kenapa Soobin memasukkan obat yang beragam jenisnya? Dia bahkan memasukkan obat sembelit.

Soobin masih mengabaikan Yeonjun. Mereka akan berkemah dan tidak berada di satu tenda. Soobin khawatir akan terjadi apa-apa pada pacarnya yang manis ini.

Yeonjun kesal. Dia diabaikan. Betapa menyedihkan! Dia seperti pacar yang dianggurkan.

"Soobin!"

Tidak ada tanggapan.

"Choi Soobin!"

Tidak ada tanggapan lagi. Pertahanan Soobin masih kokoh.

"Binbinnn~"

Soobin sedikit goyah. Pertahanannya sedikit retak.

"Sayang~"

Dan akhirnya pertahananya roboh!

Soobin menengadah. "Hmm?"

"Ayo bobo!" Yeonjun berguling-guling di atas kasur. Rambutnya bergerak kesana kemari. Wajahnya memerah nampak menggemaskan. Saat ini dia seperti anak kucing yang ingin dimanjakan pemiliknya.

Naughty Dorm No. 69 [END]Where stories live. Discover now