Insom? Let's Talk with me

9.8K 1K 184
                                    

Taeyong membuang napas panjang. Ia melirik jam dinding di kamarnya, pukul sebelas malam, menjelang setengah dua belas. Ia sama sekali tidak bernafsu untuk membuka ponselnya. Selain fakta bahwa ponselnya baru saja diisi daya dan ia menahan diri untuk tidak begitu saja mengirimkan pesan kepada Ten.

Soal Jaehyun,

Taeyong meremat rambutnya sok dramatis. Ia selalu berdoa pada Tuhan agar dia diberi rahmat dan kemujuran, tapi lihatlah! Tuhan mengujinya dan ia merasa seolah menjadi orang paling menyedihkan sedunia.

Ia berjalan menuju dapur untuk memanaskan susu. Ia tengah mengaduk susu di panci saat suara langkah kaki mendekatinya.

Ia berbalik dan hampir lupa caranya bernapas.

Itu Jung Jaehyun, dengan pakaian yang masih sama, hanya sekarang celananya berubah menjadi celana piyama berwana biru gelap.

"Hai Taeyong, tidak bisa tidur juga?"

Jaehyun berjalan ke arah Taeyong, sepertinya ingin melihat apa yang sedang anak itu kerjakan. Karena samar samar Taeyong bisa mendengar Jaehyun bergumam 'susu' dengan suara pelan.

"Boleh aku minta susumu juga?"

Taeyong sweatdrop,

"H-ha?"

Jaehyun tertawa pelan, menunjuk panci di atas kompor dengan dagunya.

"Maksudku, susu yang sedang kau panaskan,"

Oh-

oh! Salahkan otakmu yang kotor itu Lee. Taeyong meringis canggung.

Ia menuangkan lebih banyak susu ke panci, sembari mengaduk ia bisa melirik Jaehyun yang duduk di minibar tengah memainkan ponselnya.

Setelah beberapa menit ia mematikan kompor dan menuangkan susu ke dalam dua cangkir. Ia meletakkannya di meja minibar, ia mengambil madu di kabinet dan meletakkannya pula di meja.

"Eum, ini hyung. Kau bisa menambahkan madu ke dalam susu, tapi sejujurnya itu kurang baik sih untuk gigi,"

Jaehyun tersenyum, "Terimakasih, Taeyong,"

Jaehyun melihat pergerakan Taeyong yang canggung. Ia tersenyum geli.

"Mau mengobrol denganku? Kau kena insom?"

Taeyong mengangguk patah patah, dan itu menguji inner Jaehyun. Si Jung memperhatikan gerakan Taeyong yang menyeruput susu hangatnya. Pemuda kecil itu sepertinya lebih rileks sekarang.

"Eh, tadi hyung mengajak aku mengobrol?"

Jaehyun mengangguk pelan.

"Kau kelas berapa?"

"Kelas tiga, Hyung"

Jaehyun mengangguk. "Eh tunggu, kau- berapa umurmu sekarang?"

"Delapan belas? Memang kenapa?"

Taeyong sungguh tidak percaya dia tidak gugup lagi. Rasanya gugupnya menguap perlahan digantikan rasa... Nyaman? Pokoknya ia menikmatinya.

Jaehyun tertawa geli, "Kalau begitu, kau hanya terpaut setahun denganku,"

Taeyong membulatkan matanya, melongo, "Ehh? Kenapa bisa?"

"Aku sembilanbelas tahun,"

Taeyong kaget sampai sampai meloncat dari duduknya.

"Bohong!"

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Hei, aku serius,"

Taeyong masih syok, matanya berkedut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY BROTHER-IN-LAW [재용]Where stories live. Discover now