Aksa yang hanya diam di belakang Salsa pun sempat menoleh ke perempuan itu. Aga? Siapa Aga?

"Aga nya lagi sibuk pak," jawab Salsa sekenanya.

"Lo mau bakso apa, Sa?"

"Samain aja kayak lo,"

"Berarti bakso telur dicampur bakso uratnyanya dua ya neng?"

Salsa terkekeh dan mengangguk. Sesering itu kan dia kesini sampai bapak-bapaknya sudah hafal tanpa ia beritahu?

Aksa dan Salsa duduk di belakang, hanya itu yang tidak berisi. Yang lain penuh padat.

Tak ada yang memulai pembicaraan sampai akhirnya, anak penjual bakso yang turut membantu jualan pun menghampiri mereka dan memberikan minuman.

Perempuan berambut panjang yang di ikat kuda itu pun kaget ketika melihat seseorang yang berbeda bersama Salsa kali ini.

"Eh yaampun, maaf neng Salsa, kirain sama mas Aga tadi datengnya. Bapak Cuma bilang, minum dua ada neng Salsa, gitu." Ujar perempuan yang mengantar minum itu merasa bersalah.

"Ini gak pake gula berarti ya?" Tanya Salsa.

"Iya neng, yaudah saya ganti dulu aja ya sebentar,"

"Gak usah," ucap Aksa menengahi, "gapapa saya minum ini aja," ujar Aksa.

"Gapapa Sa?"

Aksa mengangguk dan mengambil alih minum itu lagi ke dekatnya.

"Maaf ya, mas, neng Salsa,"

"Iya gapapa kok," jawab Salsa, lalu setelah itu ia pun pamit untuk mengantar pesanan yang lain.

"Aga tuh siapa sih Sal?" Tanya Aksa penasaran. Karena sepertinya Salsa sangat dekat dengan Aga jika dilihat dari cara orang yang mengenal mereka memperlakukan mereka.

Salsa mengaduk es the manisnya, "sahabat gue yang waktu itu pernah gue cerita Sa,"

"Oh.. tapi lo kayaknya belum cerita banyak,"

"Ya.. jadi, Aga itu sahabat gue. Udah dari kecil kita tuh bareng terus. Dari tk, sd, smp, bahkan kalau gue ga kekeuh minta pisah sekolah sama dia kita bakal satu sekolah lagi sekarang,"

Aksa penuh minat mendengarnya. Ia penasaran dengan tokoh utama yang sedang Salsa jelaskan ini.

"Gue punya kakak, tapi Aga selalu mendominasi dan ngelindungin gue. Bahkan, banyak juga jadi yang segan buat deketin gue karna si Aga ini," jelas Salsa, "bukan maksud sombong atau ngebanggain sahabat sendiri, tapi Aga itu emang galak sampe bikin orang langsung mundur buat deket sama gue,"

Aksa menaikan alisnya sebelah, "segitunya?"

Salsa mengangguk, "makanya banyak yang selalu bilang gue sama Aga pacaran. Padahal enggak sama sekali. Kita Cuma temanan,"

"Kata siapa?"

"Kat ague barusan,"

"Kan kata lo, bukan kata dia," ucap Aksa dengan datar.

****

Salsa memandang Aga dengan jengah ketika cowok itu baru saja sampai di depan rumahnya. Ia mengantuk dan ingin mengerjakan tugas tapi Aga dengan sejuta cara paksaannya mengajak Salsa pergi keluar.

"Mau kenama sih? Udah malam tau gak?"

"Yaelah Sal, baru juga jam setengah delapan malem. Janji deh gak pulang lebih dari jam sepuluh," ujar Aga meyakinkan.

"Tapi tetep aja Ga, tugas gue gimana?" Tanya Salsa lagi sambil mengentak-hentakan kakinya kesal.

"Emang kapan dikumpulinnya?"

AKSA (Sekuel Dear You)Where stories live. Discover now