Otomatis Taeyong mengangguk, ia memundurkan langkah kaki, semua berkas di meja Jaehyun sudah tersusun dengan rapih. "Menjemput anakmu Bos, aku akan berangkat sekarang."

"Temani ia makan, jangan memberinya es krim lebih dari satu cup."

"Tentu!" setelah membungkukkan tubuh Taeyong keluar dari ruangan Jaehyun dan menghentakkan kaki, ia memijat pelipis; merasa pening.

Jaehyun memang memiliki satu orang anak; Jung Jeno. Lelaki berusia tiga puluh dua tahun itu pernah menikah, namun istrinya meninggal karena melahirkan Jeno. Ugh, untung saja Jeno sangat menggemaskan, bila tidak, Taeyong mungkin sudah merencakan niat jahat!

"Baiklah, aku harus menjemput Jeno." gumam Taeyong pelan. Anak berusia enam tahun itu mungkin sudah keluar dari Taman Kanak-Kanak.

***


"Pamaaaaaaaaaaaaan!"


Taeyong tertawa dan menghampiri Jeno yang sedang melambaikan tangan dengan senyuman lebar di wajah hingga kedua matanya menghilang. Bocah itu berlari menghampiri Taeyong dan memeluk pinggul si lelaki bermarga Lee.


Yap, selama satu bulan lebih ini Taeyong selalu menjemput Jeno di sekolah. Hubungan keduanya cukup dekat, bahkan Jeno lebih memilih di suapi oleh Taeyong daripada Jaehyun. Ternyata bocah berhidung mancung itu juga tidak terlalu menyukai Jaehyun. Setidaknya Taeyong memiliki teman untuk menentang si Jung itu.


Taeyong mengusak surai hitam Jeno dan berjongkok; menangkup pipi tembam bocah tersebut. "Mau makan apaaaaa?"


"Sushi! Aku juga ingin ramen pamaaan!" seru Jeno antusias.

"Jeno sudah makan ramen kemarin, tidak baik terlalu banyak mengkonsumsi mie. Jadi, ada menu yang lain?"


Bibir Jeno mengerucut, ia membalasㅡmenangkup kedua pipi tirus Taeyong hingga mereka berdua saling menatap ke dalam mata masing-masing.


"Baby octopus! Lalu aku juga mau sashimi!"

Taeyong tertawa gemas dan mencubit pelan pipi Jeno. "Ada apa dengan Jepang? Kenapa kau sangat antusias sekali?"


"Karena Nana!"

"Nakamoto Jaemin?"


"Tentu saja! Nana membawa bekal sushi serta sashimi, dia bilang Ibunya yang membuat. Ugh Pamaaan, bisakah Paman membuatkanku bekal setiap hari?" tanya Jeno dengan pipi yang menggembung.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil, Taeyong memakaikan sabuk pengaman untuk Jeno dan menyalakan mesinㅡia juga sudah memasang sabuk pengaman untuknya sendiri.


Soal bekal, Taeyong memang pernah menyiapkan bekal untuk Jenoㅡmungkin empat kali? Jika memiliki waktu luang lebih banyak maka Taeyong akan membuatkan bekal setiap hari, tapi Jaehyun selalu memberinya banyak pekerjaan. Membuat Taeyong lelah dan tidak memiliki banyak waktu, bahkan untuk dirinya sendiri.


"Baiklah, nanti akan Paman buatkan bekal lagi ya? Memang Jeno menyukai masakan Paman?" tanya Taeyong yang saat ini sudah melajukan mobil di jalan raya.


Jeno mengangguk cepat. "Masakan Paman tidak ada duanya! Jauh lebih baik daripada makanan restoran! Masakan Daddy payah, ia pernah membuat nasi goreng yang sangat asinnn!"


Mau tak mau Taeyong tertawa ketika mendengar cerita dari Jeno. Ia mengulurkan tangan untuk mengusap pipi tembam Jeno. Yah, bisa di bayangkan bagaimana seorang Jung Jaehyun yang Bossy memasak untuk sang Anak tapi tidak bisa menambahkan bumbu dengan benar.

"Lalu, apakah Jeno menghabiskan nasi goreng yang di buat oleh Daddy?"

"Tentu tidak! Daddy membuang makanan itu setelah mencicipi, Daddy bilang rasanya tidak layak, ia bahkan membuat raut wajah aneh. Jeno tidak mau memakan masakan Daddy lagi!"

Oh Tuhan, ingin rasanya Taeyong terbahak-bahak. Ini adalah yang terbaik, membicarakan keburukan Jaehyun bersama Jeno yang berada di tim yang sama dengannya! Tapi bila Jaehyun mengetahuinya, mungkin lelaki tampan itu bisa membentak Taeyong habis-habisan.

"Jeno ingin bekal apa untuk besok? Akan Paman buatkan."


"Bento! Paman harus menyusunnya dengan lucu, aku ingin memperlihatkannya pada Nana!"


Taeyong mengangguk dan tersenyum lebar. "Tentu!" ia mungkin bisa membuatkan satu untuk Adiknyaㅡtapi, Mark pasti menggerutu bila Taeyong menyusun makanannya seperti anak kecil.


Setelah itu perjalanan mereka berdua di penuhi oleh celotehan Jeno yang bercerita tentang sekolah serta keseharian, hal tersebut berhasil membuat Taeyong jauh lebih rileks. Namun setelah ini ia harus kembali menyusun laporan yang Jaehyun mintaㅡah sial sekali.

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CEO Jung《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang