"sungguh sebenarnya aku lebih menyukai perdamaian dari pada seperti ini.."

"kau terlalu banyak bicara manusia...!"

Tian feng menyerang kaisar wang secara brutal dan tak beraturan dengan pedangnya. Namun kaisar wang menghindari dan hanya sesekali menangkis semua serangan sang pangeran harimau putih itu.

Ting ting ting,
Suara dentingan pedang saling bertubrukan terdengar nyaring ditelinga.
Karena merasa kesal setiap tendangan dan hunusan pedangnya hanya ditangkis dan dihindari, akhirnya tian feng memutuskan untuk merubah dirinya menjadi seekor harimau putih dengan tinggi 3 kali lipat lebih besar ukurannya dari harimau biasanya.

Ia memiliki mata berwarna biru safir yang menakjubkan membuat harimau berukuran luar biasa itu terlihat semakin mengagumkan dalam menatap mangsanya.

Ia memiliki mata berwarna biru safir yang menakjubkan membuat harimau berukuran luar biasa itu terlihat semakin mengagumkan dalam menatap mangsanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keduanya saling serang. Kali ini kaisar wang tak bisa diam saja saat lengannya dicakar oleh tian feng.

"bisakah kita bicarakan semuanya bersama tanpa harus ada nyawa tak berdosa yang menjadi korban...?"

"aku tak perduli pada mereka semua..
Yang terpenting aku bisa membalas kematian adikku dengan tetesan darahmu...!"
Tian feng seperti dikompori saja.
Tiap kali hatinya merasa lunak seperti kembali ada yang memprofokasi pikirannya agar semakin cepat menghabisi kaisar wang.

Keduanya mulai merasa kelelahan dalam bertarung. Luka menenghiasi beberapa bagian tubuh kaisar wang dan juga sang pangeran harimau, tian feng.
Keringat bercucuran di dahi dan tubuh kedua pihak, yang satu salah faham dan juga terprofokasi sedangkan yang lain tak bisa meyakinkan musuhnya untuk berhenti bertarung.

"sebenarnya hal ini tak perlu terjadi..
Sungguh aku terpaksa menghabisi adikmu karena ia ingin memangsa istri dan anakku..
Coba pikir!
Apa yang akan kau lakukan jika diposisiku, hah?
Kuyakin kau pasti akan melakukan hal yang sama.."
Perkataan kaisar wang mengetuk nurani tian feng. Ia tertohok dengan perkataan kaisar wang. Pangeran harimau itu lantas kembali ke wujud manusianya.

Benar apa yang dikatakan kaisar wang...
Tentu saja jika anak dan istriku terancam aku akan menghabisi siapapun yang menengancam nyawa keduanya...
Batin tian feng.

Jangan dengarkan omong kosong kaisar wang, ia hanya berkelit dari kesalahannya.
Suara bisikan yang memprofokatori tian feng kembali muncul.

"enyahlah dari pikirankuuuuuu..."
Tian feng jatuh berlutut dan memegangi ke dua telinganya. Bisikan bisikan itu membuatnya kesal dan tak bisa berpikir jernih.
Kaisar wang terdiam.
Ia melihat sebuah aura sihir hitam keleluar dari dalam telinga pangeran tian feng.
Ia langsung bisa menebak kalau selama ini hati pangeran tian feng sedang di tutup dan di jejali dengan bisikan buruk si cenayang kurang ajar itu.
Siapa lagi kalau bukan daiyu.

Sriiiing,
Sebuah cahaya keluar dari tubuh pengeran tian feng. Dan pangeran tian feng tak lagi menutupi kedua telinganya.
Hal itu membuat kaisar wang tersenyum dan langsung mengulurkan tangannya pada pengeran tian feng.
Disambut oleh genggaman pangeran tianfeng.

"aku minta maaf karena telah menghabisi nyawa adikmu...
Sungguh sebenarnya hal itu kulakukan demi anak dan istriku...
Kalau saja saat itu ia mau membiarkan aku pergi bersama istriku, tentu hal itu tak akan terjadi..
Sungguh aku minta maaf..."

"aku juga mau meminta maaf atas kelancangan adikku pada istri dan anakmu..
Entah kenapa tadi kau seperti di bujuki oleh bisikan bisikan magis ditelingaku hingga aku mengacaukan kerajaanmu seperti saat ini..."

"semuanya hentikan peperangan ini..!!"
Kaisar wang memerintahkan para prajuritnya untuk berhenti menyerang.

"Hentikan pertarungan kalian...!!!"
Pangeran tian feng juga menyuruh semua prajuritnya untuk mundur dan berhenti bertarung.

"sekarang semuanya sudah jelas...
Sekali lagi aku meminta maaf atas semua hal buruk yang terjadi padamu...
Dan bisakah kita sepakat untuk berteman sekarang..?"
Kaisar wang mengulurkan tangannya ke arah pangeran tian feng sambil tersenyum.
Awalnya pangeran tian feng ragu. Tapi nuraninya sebagai seorang pria yang sama sama beristri dan memiliki anak ia tau sekali rasanya takut kehilangan keluarga sehingga membuatnya sepakat untuk tak lagi mempersalahkan kaisar wang sebab telah membunuh adiknya.
Ia tahu, bahkan sangat tahu bagaimana tabiat adik kembarnya itu. Ia sangat iseng, arogan dan seenaknya sendiri.
Mungkin saja tuhan sudah menggariskan bagi adiknya untuk lebih dulu menyusul mendiang kedua orang tuanya dulu.

Ditempat lain seorang wanita yang sedari tadi memberikan bisikan buruk untuk mempengaruhi tian feng terbatuk dan memuntahkan darah.
Ia tak menyangka tubuh pangeran tian feng mampu menangkis ilmu sihirnya.
Ya dia adalah daiyu.
Ia bersembunyi di kamar selir jingmi. Sedangkan sang pemilik berjalan mondar mandir di depan kamar kediamannya.
Melihat peperangan semakin menjadi jadi, selir jingmi memutuskan untuk lari keluar istana untuk l kembali ke kerajaannya, weychun.

Melihat keadaanya yang semakin terdesak, daiyu mengeluarkan sebuah panah beracun dengan panas dan kecepatan bak seperti sengatan  halilintar.

Melihat keadaanya yang semakin terdesak, daiyu mengeluarkan sebuah panah beracun dengan panas dan kecepatan bak seperti sengatan  halilintar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia mengarahkan panah itu tepat di dada kaisar wang. Ia tak ingin mati jadi lebih baik pria itu saja yang mati.

Sraaaaaats,
Panah dengan kecepatan tinggi itu melesat meluncur tepat di dada kaisar wang yang sedang dalam mode bersahabat alias kurang waspada. Ia sedang berjabat tangan dengan pangeran tian feng saat tiba tiba sebuah panah menyambar tubuhnya.
Kaisar wang jatuh tersungkur sambil memejamkan matanya.
Ia merasakan sensasi panas dan menyengat seakan sebuah petir lah yang menyambar tubuhnya.

Pangeran tian feng terkejut dan pangsung memengarahkan pedang milik kaisar wang yang berada di dekatnya ke arah punggung seseorang yang tengah melarikan diri setelah memanah kaisar wang.
Sontak saja tubuh itu langsung terbakar dan berubah menjadi debu.
Yah rupanya sosok daiyu telah berakhir masa eksistensinya.

Tbc.

Nah loh kaisar wang kena panah..
Coba panah asmara author pasti gak akan sakit..
Hehee

Kaisar wang: gak sudi..
(melipat tangan didada lalu melengis pergi)

A: awas aja lu bang..
Aku gethok jadi ayam geprek bau tau rasa..

#edisi kelaparan malem malem

Jangan lupa tinggalin vote n commentnya ya..
See you next part..
Maaf bila typo masih bertebaran..

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Where stories live. Discover now