Aku benar benar mati sekarang, semoga saja siluman harimau itu segera datang dan akan kubuat ia mengacaukan istana. Agar aku bisa kabur dari sini. Hanya dialah satu satunya harapanku.
Batin daiyu.

Bruaaaaak,
Tiba tiba terdengar suara keributan dari bagian depan gerbang istana.
Sepertinya gerbang istana baru saja didobrak. Dipaksa untuk dimasuki oleh sekawanan pasukan.

Kaisar wang membawa permaisuri guang an kembali ke kediaman naga.
Ia tau aura hitam pekat menyelimuti istana. Seseorang yang datang ini bukanlah manusia biasa.

"tunggulah disini, guang an..!"

"yang mulia.."
Permaisuri guang an menahan kepergian kaisar wang, sungguh ia sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya.

"sementara kau harus bersembunyi diluar istana sayang...
Aku akan menyuruh panglima gaozhan dan juga pelayan hua wey untuk menjagamu.."

"tapi aku ingin berada disini bersamamu, yang mulia.."

"jangan bodoh, guang an..
Kau tidak lihat kandunganmu.. Anak kita akan dalam bahaya jika kau ada disini.."
Tanpa sadar kaisar wang membentak guang an. Membuat ibu hamil itu tersentak dan langsung menunduk dalam.
Kaisar wang lantas mengangkat dagu permaisurinya dan menatap dalam mata berwarna gelap namun memiliki binar binar bak sebuah bintang terang yang menghiasi langit malam.

"maafkan aku.. Hanya ini satu satunya jalan agar aku bisa menyelamatkanmu.. Agar kau dan bayi kita bisa selamat..."
Permaisuri guang an mengangguk. Namun, air mata ketidak relaannya meninggalkan suaminya terus mengalir melewati pipi putihnya.

"jangan menangis...
Aku mencintaimu, istriku.."
Kaisar wang mengecup dahi guang an lama. Ia lantas mengucapkan sebuah mantra untuk memunculkan portal dimensi waktu dan tempat tanpa menggunakan liontin berbentuk naga itu.

Sebuah lubang berbentuk lorong itu berada tepat dihadapan permaisuri guang an, pelayan hua wey dan uga panglima gaozhan.

"jaga permaisuriku, panglima..!"

"baik yang mulia.."
Setelah mendapat perintah muthlak dari kaisar wang, panglima gaozhan dan juga pelayan hua wey memasuki portal itu.
Hua wey adalah pelayan setia sekaligus sahabat karib permaisuri guang an dulu sejak awal mula memasuki asrama pelayan istana sampai jadi permaisuri hingga sekarang.

"ini yang mulia..
Yang mulia lebih membutuhkannya dari pada aku..
Kuharap yang mulia segera menemuiku setelah ini.."
Permaisuri guang an memasangkan liontin berbentuk naga berwarna silver di leher kaisar wang.
Saat ini pria itu lah yang jauh membutuhkan perlindungan dari pada ia.

"aku akan segera memukul mundur mereka dan kembali menemuimu lagi sayang..."
Kuharap , begitu lanjut kaisar wang dalam hatinya.
Ia saja mulai merasa khawatir. Aura gelap diistana semakin pekat saja.
Bahkan hawa gelap itu semakin menyesakkan dadanya.

"pergilah...
Aku akan segera menghadapi mereka...!"
Permaisuri guang an mulai melangkahkan kakinya memasuki portal dimensi yang dibuat kaisar wang.
Namun, lengan kaisar wang menahannya.
Membuat permaisuri guang an menoleh dan,

Cup,
Kecupan hangat mendarat dibibir permaisuri guang an. Hanya kecupan dan setelah itu portal penghubung diantara keduanya tertutup.

"pergilah istriku...
Jaga bayi kita baik baik..!"
Ucapan kaisar wang masih terdengar ditelinga permaisuri guang an sebelum portal menutup sempurna.

Tes tes tes,
Setitik demi setitik cairan bening itu mulai mendarat di tanah.
Permaisuri guang an, panglima gaozhan dan juga pelayan hua wey melihat kea rah sekeliling mereka.
Mereka di bawa ke sebuah goa di bawah air terjun,

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang