Reva mengangguk. Kemudian ia menghadap ke arah Danial dan menjulurkan tangannya seolah sedang meminta uang.

Danial memutar bola matanya malas kemudian merogoh saku celananya untuk mengambil dompet. Ia kemudian mengeluarkan uang seratus ribu kepada Reva.

Reva memberikan uang itu kepada bu Yati. "Ini bu, kembaliannya ambil aja ya bu. Uang segitu mah bagi Danial kecil bu."

Danial yang mendengarkan hanya diam saja. Toh, yang dikatakan Reva tidak semuanya salah.

"Wahh makasih ya neng. Rajin-rajin ya makan di ibu."ucap bu Yati bahagia kemudian mengambil nampan piring kotor dan juga gelas. Ia pun kembali menuju warungnya.

"Yuk ah, satu jam lagi ada kelas."ajak Reva membuat Danial berdiri dari duduknya mengikuti langkah Reva.

Reva Amalia. Gadis yang sangat manis jika tersenyum. Ia pun memiliki wajah yang sangat cantik. Reva dan Danial bertemu di Singapura.

Saat itu, Danial sedang bermain basket di halaman rumah neneknya. Tak lama ada seorang gadis yang menghampirinya.

"Excuse me,"ucap gadis itu. Tetepi ia tak mendapat respon dari lelaki yang diperkirakan seumuran dengannya. Ia akhirnya menghampiri lelaki itu.

Tetapi tak di sengaja, bola basket itu mengenai kepalanya membuat ia tersungkur dan meringis.

Danial yang merasa bersalah menghampiri gadis itu "Lo gakpapa?" Danial pun baru menyadari ia sekarang berada di Singapura bukan di Indonesia.

"Are you ok?"tanya Danial.

Gadis itu pun menggeleng. "Lo orang Indonesia?"

Danial pun terkejut, ternyata gadis yang di depannya juga orang Indonesia. "Lo juga?"

Gadis itu mengangguk. Kemudian ia menjabat tangannya "Gue Reva. Lo?"

Danial membalas uluran tangan Reva. "Danial."

Sejak saat itu keduanya menjadi dekat dan sekarang menjadi teman. Reva tinggal bersama tante nya di Singapura karena niatnya pengen menjenguk tantenya yang sedang sakit.

Beberapa bulan kemudian, perusahaan neneknya yang sekarang di pimpin oleh Siska berjalan lancar. Bahkan cabangnya telah ada di negara mana-mana, termasuk Indonesia.

Karena itulah, Danial meminta Siska untuk kembali dan menetap di Indonesia. Awalnya Siska menolak, tetapi Danial terus membujuknya sehingga Siska menyetujuinya.

Begitupun dengan Reva. Tantenya sekarang sudah sehat, sehingga ia bisa kembali ke Indonesia dan bertemu orang tuanya untuk melepas rindu. Siska mengajak Reva untuk bersama-sama ke Indonesia, karena Siska dan Reva sudah menjadi sangat dekat.

****

Di perjalan menuju kelas, matanya Danial tak sengaja bertemu dengan Adara sedang bersama seorang lelaki yang memeluk pinggang Adara possesive.

"Dara!"panggil Danial.

Adara yang sedang berjalan bersama Yogi mendadak berhenti. Detak jantung Adara seperti biasa berdetak sangat kencang. Ia menoleh ke arah Danial yang sedang berjalan menghampirinya bersama seorang gadis.

"Danial,"ucap Adara ketika Danial telah berada di hadapannya.

Danial segera memeluk tubuh Adara untuk melepas rasa rindunya. Gadis ini, sungguh Danial sangat merindukannya. Gadis ini juga alasan mengapa Danial meminta Siska untuk kembali menetap di Indonesia.

"Aku kangen kamu,"ucap Danial di sela pelukannya.

Yogi yang selaku pacar Adara hanya diam saja tak tahu harus berbuat apa. Yogi tahu, jika lelaki ini adalah Danial. Lelaki yang membuat Adara dulu menjadi terpuruk. Rasa cemburu dan marah menyelimuti Yogi, tapi ia harus tahan. Biarkan mereka berdua menyelesaikan masalahnya. Ah Yogi, memang sangat pengertian.

Adara melepaskan pelukannya bersama Danial. Hal itu membuat Danial menatap Adara tak percaya. "Ngapain lo peluk-peluk gue?"

Danial terkejut ketika Adara mengatakan lo-gue lagi bukan aku-kamu. Danial mundur satu langkah ke belakang.

"Aku.. Gue kangen lo, Dar."ucap Danial membuat Adara terdiam.

Adara pun melihat ke arah gadis yang sedang bersama Danial yang menatapnya bingung, kemudian ia menoleh ke arah Danial. "Tapi gue gak kangen lo."

Danial menggeleng tak percaya. "Lo bercanda kan? Dar, gue tahu lo pasti marah dan kecewa sama gue. Gue bisa jelasin semuanya, Dar. Tolong jangan hukum gue kayak gini."

Adara kemudian menggandeng tangan Yogi di hadapan Danial. "Gue udah punya pacar. Ini pacar gue, Yogi."

"Tapi hubungan kita belum selesai, Dar."

Adara terkekeh sebentar. "Lo yang ninggalin gue, Dan. Lo gak ada kabar selama ini. Lo tau gak? Gue selalu percaya kalo lo akan ngasih kabar sama gue. Tapi apa? Ekspetasi gue salah besar."

Tak lama air mata Adara pun mengalir. "Gue benci setiap ingat lo, gue selalu nangis, Dan. Lo gak tau kan gimana gue selama ini? Hari-hari gue seakan mati tanpa lo di sisi gue. Tapi semenjak ada Yogi, gue dapetin lagi kebahagiaan gue."

"Gue dulu kangen banget sama lo, Dan. Gue percaya lo pasti kembali. Tapi sekarang kembalinya lo itu di waktu yang salah. Gue saat ini udah bersama Yogi. Jangan salahin gue atau waktu, tapi salahin lo yang gak ada usahanya sama sekali buat temuin gue."

Danial hanya diam. Biarkan Adara mengeluarkan unek-uneknya sekarang. Ingin sekali Danial membalas semua perkataan Adara. Ia melakukan ini semua ada alasannnya. Tapi yang Danial lihat, dimata Adara sudah ada kebencian untuk dirinya.

"Kenapa lo diam aja? Lo gak punya jawaban kan atas pertanyaan gue semua?"tanya Adara setelah meredakan tangisannya.

"Gue ada jawaban atas semua pertanyaan lo, Dar."jawab Danial.

"Apa, Dan?"tanya Adara semakin muak.

"Gue gak bisa kasih tahu itu sekarang, Dar."

Adara membuang mukanya kesal kemudian kembali menatap Danial. "Kenapa? Karena waktunya belum tepat? Kenapa alasan lo itu waktu, waktu, dan waktu, Dan? Apa gak ada alasan lain? Alasan karena lo udah dapetin pengganti gue di sana, misalnya?"

Reva yang merasa dirinya di sindir oleh Adara merasa tak terima. Ia tak tahu menahu tentang hubungan Danial dan gadis di depannya ini. Ia tak banyak bertanya tentang masa lalunya Danial.

"Gue gak ada apa-apa sama Danial. Kami hanya sebatas teman."ucap Reva dengan kesal.

Adara tak merespon ucapan Reva. Ia menatap Danial dengan intens "Mending sekarang gue sama lo lebih baik jadi orang asing lagi."

Setelah itu Adara menarik tangan Yogi untuk pergi dari situasi seperti ini yang membuatnya tidak nyaman. Sedangkan Danial, ia hanya diam mendengar Adara mengucapkan jika mereka harus seperti orang asing yang tak saling kenal.

Apakah kesalahan Danial di masa lalu sulit dimaafkan oleh Adara? Sehingga sekarang Adara membencinya. Mungkin ini jawaban dari perjuangan Danial selama ini. Ia tak bisa bersama-sama lagi dengan Adara. Adara sekarang telah mempunyai kekasih baru, yang bisa membuat Adara tersenyum setiap hari. Tak seperti dirinya yang hanya bisa membuat Adara bersedih dan terluka.

......

Haiii😂

Aku up Danial 2 nih, gimana seneng gak? Padahal aku janjinya up Danial 2 di tahun besok. Tapi karena antusias kalian terhadap cerita Danial bikin aku berubah pikiran.

Semoga kalian suka ya sama jalan cerita Danial 2. Di Danial 2 aku banyak memasukkan tokoh-tokoh baru, biar ceritanya semakin seruuuuu😁

Jangan lupa vote dan comment yaa❤

23 Desember 2019

Danial 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang