buat readers yang udah nungguin sequel dari My Little Empress Xia..
Enjoy The Story, Guys..
Di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggiran hutan terdengar erangan tertahan seorang wanita.
Ia tengah berjuang sendirian melahirkan janin yang ada dipe...
"silahkan nyonya..." Selir jingmi keluar dari rumah tua nan reot itu dengan senyuman yang mengembang diwajahnya. Ia sangat berharap apa yang diinginkannya akan segera terjadi. Kematian dari permaisuri guang an dan juga bayinya.
Malam sudah larut tapi permaisuri guang an sedang membaca beberapa buku mengenai kehamilan dan cara mengurus seorang anak. Ia ditemani suaminya, kaisar wang yang masih membaca beberapa laporan harian dari para pejabat negara.
"kau masih belum mengantuk guang an?" Kaisar wang mendekati istrinya yang sedang duduk di hadapannya sambil masih asyik membaca buku tebal dihadapannya.
"maafkan saya yang mulia.. Entah kenapa saya masih belum lelah membaca... Bisakah kita membaca lagi beberapa menit lagi..?"
"baiklah... Tapi gunakan liontinku ini..!" Kaisar wang melepas liontin naganya dan memakaikannya dileher permaisuri guang an.
"kenapa anda melepasnya dan malah memakaikannya padaku..?" Permaisuri guang an memegang bandul liontin naga berwarna silver itu. Kaisar wang merasa gelisah dan cemas tak beralasan. Ia mendadak memiliki perasaan tak enak terhadap istri dan anaknya.
"aku hanya ingin kau memakainya saja.. Jangan kau lepaskan liontin itu dari lehermu...!" Permaisuri guang an mengangguk. Ia kembali melanjutkan membaca buku tebal diatas mejanya. Dan kaisar wang juga kembali ke meja kerjanya sambil sesekali melirik ke arah permaisuri guang an.
Tak lama, Sebuah rintihan lirih terdengar dari mulut istrinya.
"aaakh.. Akhh.." Permaisuri guang an memegangi perut bulatnya dengan usia kandungan memasuki 6 bulan itu. Kaisar wang langsung menuju ke arah istrinya. Dan menggendongnya ke atas ranjang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"ada apa? Apa kau mau melahirkan? Bukankah kandunganmu masih berusia 6 bulan?" Kaisar wang mengelus perut besar permaisuri guang an. Ia merakan gerakan aneh yang berjalan melingkupi perut istrinya mengitari bayi mereka.
"aakhh.. Yang mulia sakit sekali... Ini belum waktunya aku melahirkan... Aku tak ingin kehilangan bayi ini.. Aaakh.." Permaisuri guang an terus memegangi perutnya rasanya perutnya seperti ditekan agar bayi dalam kandungannya keluar sebelum waktunya.
Splaaaaash, Liontin naga berwarna silver itu berpendar. Memunculkan seekor naga berekor panjang berwarna silver yang melayang diudara. Awalnya permaisuri guang an terkejut melihat naga itu, tapi karena rasa sakit diperutnya terus menjalar ke seluruh tubuhnya solah ingin membuatnya mati kesakitan membuatnya jadi tak perduli dengan keadaan sekitar. Begitupu dengan kaisar wang. Berarti benar perasaannya. Ia sudah merasa gelisah sejak tadi. Berarti sakit istrinya ini ada campur tangan orang lain.
"aakh.. Yang mulia.. Sakiiit..." Melihat permaisurinya menangis menahan sakit, kaisar wang menganggukkan kepala pada naga itu. Seolah memahami msalah tuannya, naga itu mengecil dan memasuki perut permaisuri guang an melalui pusarnya.