Nilai Bukan Ukuran Kesuksesan

6.3K 1K 117
                                    

"Lah yang ambil rapot aku siapa?" tanya Haruto saat sedang sarapan "Buuuun ambil rapot aku dulu atuuuh, abis itu baru ngurusin buat acara siramannya Bang Ibob."

"Wali kelasnya siapa?" tanya bunda yang baru keluar dari area dapur sembari membawa cangkir berisi kopi untuk suaminya.

"Pak Hodong—"

"Ayah aja yang ambil," saut Ayah Heechul cepat "udah lama ayah gak ketemu sama Bang Hodong."

"Masih sama Yah, tetep gendut..." balas Hanbin santai "Yakali Pak Hodong menciut jadi segede Mas Jinan."

"Acaranya jam 10, Uto ke sekolah duluan, nanti ayah kalo udah ada di sekolah WA aku aja..." jelas Haruto yang sudah menyelesaikan sarapannya.

"Emang boleh bawa handphone?" tanya bunda, mengingat SMP Bina Nusa melarang para pelajar membawa ponsel.

"Bagi rapotmah bebas, Bun..." jelas Hanbin "Anak Osisnya juga lagi deg-degan takut nilai rapotnya jelek."

"testimoni terpoercaya dari mantan Ketua Osis..." saut Dahyun dan langsung mendapatkan hadiah lemparan sosis dari Hanbin.

"Yaudah, kamu ke sekolah sama siapa sekarang?" tanya Ayah tanpa mempedulikan bahwa putra ketiganya dan putri satu-satunya kini sedang saling melempar sosis. Sarapan milik Donghyuk.

"Sama A Mbin—"

"Apaan?!" tanya Hanbin cepat saat mendengar namanya dipanggil.

"Berangkatnya sama Aa..." jelas Haruto dengan senyum manjanya kepada Hanbin yang kebetulan duduk di sebelahnya "ya A... yaaaaaa."

"Iye udah cepet, gue juga mau ke kampus..." jawab Hanbin malas dan segera menyelesikan sarapannya. Sedangkan Haruto hanya mengangguk saja, berjalan menuju ruang keluarga untuk memakai sepatunya dan menunggu Hanbin.

***

UNDANGAN

Hadirilah acara tabligh akbar dalam rangka pembagian rapor semester ganjil:

Hari/Tanggal : HARI INI

Waktu : Pulang sekolah s/d Tidak ditentukan.

Tempat : Rumah masing-masing

Tema yang akan diangkat kali ini adalah, 'Nilai yang menurun karena terlalu sering bermain ponsel', dan anak tetangga sebagai motivasi dalam tabligh akbar.

Tawa Haruto langsung pecah saat membaca tulisan di papan tulis. Kelakuan teman-temannya memang tidak ada yang waras. Seperti dirinya.

"Ru, tanda-tangan..." titah Minjung menyerahkan sepidol kelas kepada Haruto untuk menanda-tangan di bawah panitia kegiatan. Dimana sudah ada banyak tanda-tangan termasuk tanda-tangan Jeongwoo yang Haruto kenali.

"Lo yang datang siape?" tanya Doyoung kepada Haurto yang baru saja selesai menanda-tanganni papan tulis kelas.

"Ayah gue," jawab Haruto sembari memberikan sepidol papan tulis kepada Doyoung, "Lo siapa?"

"Enak lo mah ayah lo, kalo nilai jelek kaga dimarahin, lah gue emak..." cerita Doyoung sekalian curhat.

"Lagian kalaupun bunda gue yang ambil, gue gaka akan dimarahin... nilai gue kan gak pernah jelek..." balas Haruto membuat Doyoung mengumpat.

"Ru, yang datang ngambil rapot lo siapa? A Mbin atau Bang Ibob?" kali ini Yuna yang bertanya, dengan Linlin, Yujin, dan Mao dibelakangnya ikut antusias menunggu jawaban dari Haruto.

HARUTO✓Where stories live. Discover now