ENAM.

5.2K 450 96
                                    

Hermione tidak bermaksud untuk mengingkari janjinya. Ia memang keluar dari Gringotts dengan selamat tapi ia tidak bisa kembali ke Shell Cottage saat Harry memberitahunya lokasi Horcrux lainnya, Hogwarts.

Hermione tak mungkin merengek pada sahabatnya untuk ke Shell Cottage dulu baru ke Hogwarts kan? Itu akan menghabiskan waktu. Mereka harus segera menemukan cara untuk memasuki kastil Hogwarts karena mereka pasti tak akan bisa ber-apparate kesana. Waktu mereka tidak banyak. Dan Hermione sangat berharap Draco menepati janjinya untuk kembali ke Hogwarts bersama Luna agar setidaknya mereka bisa bertemu disana.

Hermione bersyukur saat mengetahui Orde juga kini berada di Hogwarts. Walaupun ia tak bisa bersyukur juga karena Snape-lah Kepala Sekolah Hogwarts yang baru. Snape akan mempersulit mereka, seperti biasa.

Hermione memasuki aula kastil Hogwarts bersama anggota Orde lain saat Harry menentang Snape dengan kata-katanya. Matanya langsung mencari pria berambut pirang platina dideretan Asrama Slytherin. Dan Hermione langsung bernapas lega ketika menemukan pemuda itu yang juga tengah menatapnya penuh kelegaan.

Hermione tidak begitu mendengarkan percakapan disekelilingnya. Namun ia ikut tersenyum senang ketika Profesor favoritnya, Profesor McGonagall, berhasil membuat Snape meninggalkan kastil. Semua murid bersorak―kecuali Slytherin.

Hermione merinding ketika suara Voldemort terdengar dan memberikan ancaman pada mereka agar mereka memberikan Harry padanya. Beberapa murid tahun pertama bahkan menjerit ketakutan.

Suara Voldemort hilang. Terganti dengan suara menyebalkan Pansy Parkinson yang menyuruh seseorang menangkap Harry. Anggota Orde dan Laskar Dumbledore lalu bergerak untuk membuat posisi melindungi Harry.

Hermione bersyukur saat Professor McGonagall memerintahkan Filch untuk membawa murid Slytherin ke ruang bawah tanah. Dengan begitu, Draco akan aman. Namun ia bisa melihat tatapan tidak suka Draco saat digiring paksa ke ruang bawah tanah bersama Slytherin lain. Hermione hanya tersenyum memohon pada pemuda itu agar menurut saja pada perintah Profesor McGonagall.

Draco memutuskan untuk keluar dari kerumunan Slytherin begitu melihat Crabbe dan Goyle berjalan meninggalkan kerumunan juga. Ia mengikuti keduanya diam-diam. Tangannya mencengkram erat tongkat miliknya.

Begitu Crabbe dan Goyle memasuki Ruang Kebutuhan, kening Draco berkerut. Sejak kapan Crabbe dan Goyle tahu bagaimana caranya masuk sana? Seingatnya, Crabbe dan Goyle terlalu bodoh untuk tahu bagaimana cara memasuki Ruang Kebutuhan.

Draco akhirnya memutuskan untuk mengikuti mereka ke Ruang Kebutuhan. Mencari jarak yang cukup aman agar Crabbe dan Goyle tak menyadari kehadirannya.

"Kami kembali, Potter. Kami memutuskan tidak pergi. Memutuskan untuk membawamu kepadanya." suara Crabbe terdengar.

"Rencana yang bagus," kata Harry pura-pura kagum.

Jika Harry Potter ada disini, itu berarti Hermione―

"Expelliarmus!" Tongkat Crabbe terpental terkena mantra Hermione.

"Avada Kedav―"

"Everte Statum!" Goyle terpental sebelum berhasil mengeluarkan kutukannya pada Hermione karena mantra Draco yang bersembunyi tak jauh darinya. Draco langsung keluar dari tempat persembunyiannya begitu mendengar suara Hermione.

[1] Our Story ✅حيث تعيش القصص. اكتشف الآن