"hiks hiks..
Aku sudah seperti seorang pelacur..."
Yue ji menuruni ranjang di dalam kamarnya dengan tertatih. Ia selalu merasakan nyeri dibagian intimnya setelah suaminya yang selalu saja memperlakukannya dengan kasar dan seenaknya sendiri.

Perkataan yue ji membuat raja ru berhenti bergerak. Tubuhnya rasanya kaku dan berakar dilantai.

"hiks hiks..
Kenapa ia tak mau mendengarkanku, kalau aku mencintainya.. Hiks hiks..
Aku telah mencintainya sebagai suamiku..
Aku sungguh mencintainya.. Hiks hiks..
Tapi kenapa ia tak bisa faham dengan tatapan mataku..?
Hiks hiks.."

Sreeeeek,
Pintu kamar kediaman raja dan permaisuri sin terbuka, menampakkan yue ji yang masih mengenakan selimut ditubuhnya.

"yang mulia raja ru..??"
Yue ji tampak terkejut.
Ia memegang erat selimut ditubuhnya.

"anda tidak akan melakukannya lagi bukan?
Tubuhku masih sangat sakit...
Kumohon jangan lakukan itu lagi padaku.."
Saat raja ru mulai memasuki kamar mereka dan menutup pintunya. Yue ji mundur perlahan dan memegang erat selimut yang menutupi dadanya kebawah.

"benarkah kau sungguh mencintaiku?"
Raja ru mulai membuka hatinya untuk kembali mempercayai perkataan istrinya.

"memang ku akui dulu aku sangat mencintai kaisar wang, tapi semenjak mengucapkan sumpah setia dalam upacara pernikahan kita membuatku mulai membuka hatiku untukmu...
Keseriusanmu, pengorbananmu dan senyuman manismu membuatku mulai bisa mengalihkan rasa cinta ini padamu...!"
Yue ji menjeda perkataannya.
Ia melihat ekspresi wajah raja ru yang tampak diam saja mendengar penjelasannya.
Wajah pria berambut emas itu datar sama sekali tak menampakkan apa yang ada didalam hati dan pikirannya.

"tapi bila yang mulia raja masih tak percaya pada perkataanku, aku rela biarlah tubuh ini merasakan sakit...
Karena kesalahanku yang masih memiliki rasa untuk pria lain padahal aku sendiri telah menikah..."
Yue ji melepaskan genggaman tangannya pada selimut ditubuhnya.
Sehingga tubuh polosnya yang penuh kissmark dan juga rona merah terpampang nyata.
Ia menunduk dalam.
Ia sudah pasrah akan keadaan.
Ia terlalu lelah untuk selalu menjelaskan semua perasaannya pada suaminya, raja ru quentin. Sudah berulang kali ia berusaha menjelaskannya tapi pria bernetra hazel itu tak pernah mau mendengarkannya. Pria itu justru terkesan menutup diri darinya.

Tes tes tes,
Cairan bening itu mengalir jatuh dilantai kayu kamar pengantin yang baru berusia seumur jagung itu mulai menghangat kembali.
Yue ji menutup matanya.
Ia akan menerima sekasar apapun perlakuan suaminya padanya. Sebab ia juga bersalah karena masih memiliki rasa pada pria lain saat hari pernikahan mereka. Tapi perlahan rasa itu mulai berpindah bukan untuk kaisar wang lagi melainkan untuk suaminya.

Grep,
Selimut ranjang yang tebal itu kembali melekat ditubuh yue ji dengan sebuah tangan yang mendekapnya hangat.

"maafkan aku..
Aku memang terlalu keras kepala dan tak mau mendengarkan ucapanmu..
Aku tak pantas bersanding denganmu, yue..
Aku akan membebaskanmu dari kungkunganku..."
Raja ru memeluk yue ji lama.

Perkataan suaminya membuat yue ji mendongakkan kepala. Semoga saja apa yang ia dengar barusan itu salah.
Ia tak ingin berpisah dengan pria yang telah tidur seranjang dengannya hampir sebulan itu.

"kau akan bebas dan aku akan kembali mengembara ke kerajaan lain..
Aku telah terlalu banyak menyakitimu..
Aku sama sekali tak pantas untukmu.."
Raja ru melepas pelukannya dan hendak meninggalkan yue ji sendiri.

Grep,
Tangan besar milik raja ru di genggam oleh tangan yue ji.

"kumohon jangan tinggalkan aku, yang mulia raja..
Kau boleh menghabisiku tapi jangan tinggalkan aku..!
Aku tak bisa hidup sendirian lagi.. Jadi habisi saja aku jika kau mau meninggalkan aku.."
Yue ji menatap nyalang mata hazel suaminya. Ia mengambil sebuah belati di pinggang suaminya.

 Ia mengambil sebuah belati di pinggang suaminya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Yue ji hendak menusukkannya keperutnya sendiri. Tapi sebelum kulit halus perutnya terluka, raja ru telah lebih dulu menangkap belati itu lalu melemparnya kesembarang arah.

"kenapa kau tak membiarkan aku mati? Dari pada harus hidup sendiri, lebih baik aku ikut kedua orang tuaku saja.."

Grep,
Raja ru memeluk tubuh ringkih yang sama sekali tak tertutup benang apapun itu dengan erat.
Rupanya ia telah dibutakan api cemburu yang tak beralasan.
Istrinya benar benar telah mencintainya sama seperti ia yang masih sangat mencintai istrinya sama seperti dulu.

"kau tak boleh mati..
Kau berhak untuk bahagia..
Aku telah membuatmu hidup bagai dineraka selalu tersiksa.."

"tapi kalau di beri kesempatan untuk memilih, aku lebih memilih kau siksa dari pada kau tinggalkan, yang mulia.."

"maafkan aku yue ji..
Maafkan aku...
Aku berjanji akan berubah dan aku berjanji tak akan meninggalkanmu sendirian lagi..
Kupastikan kau tak akan bisa mengalihkan pandanganmu dariku.."

"terimakasih yang mulia raja.."
Raja ru memeluk yue ji erat. Begitupun sebaliknya.

 Begitupun sebaliknya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Cup,

Raja ru memagut bibir istrinya dengan lembut. Ia baru merasakan aliran cinta yang tercipta disela ciuman manis itu berlangsung.
Keduanya menikmati rasa cinta yang kembali hadir diantara keduanya.
Kamar utama milik raja dan permaisuri kerajaan sin itu kembali menghangat dan pastinya akan penuh dengan romansa cinta yang telah menumbuhkan kembali kepercayaan pada diri masing masing.

Tbc.

Alooha all readers kuuuh..
Jumpa lagi sama author gaje masa kini..

Di part ini ada scenenya yue ji dan ru quentin..
Jangan lupa vote n commentnya ya..
Maaf bila typo masih bertebaran...
See you next part..

Love you all..
😘😘😘

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant