O2 : Ternyata

223 36 3
                                    

"Bisa tolong buatkan ice chocolate satu?"

" . . . . . "

"Ummm ... Halo?"

Jaemin sadar dari lamunannya waktu ada tangan mengibas di depan mukanya. Itu cewek yang tadi. Yang ia bicarain bareng Han beberapa menit yang lalu. Jaemin langsung menegakkan badannya, gelagapan. Cewek itu tersenyum anggun.

'Subhanallah. Geulis.' - Jaemin

"Ya? Ada yang bisa dibantu?" tanya Jaemin kagok. "Tolong buatkan ice chocolate satu ya," kata cewek itu sembari duduk di salah satu kursi stand. Jaemin diam sebentar. Cewek ini gak salah pesan minum apa ya? Di tempat kayak gini minumnya ice chocolate?

"Saya nggak minum alkohol hehe," celetuk cewek itu seolah tau isi pikiran Jaemin. Jaemin ber-oh ria. Ditambah dengan cengiran andalannya. "Ohhh gitu toh. Hehe. Bentar ya."

Jaemin berjalan ke dapur yang letaknya di bagian dalam bar. Biasanya yang punya stok minuman kayak gitu di sini ya Hyunjin. Sangar gitu dia nggak minum alkohol. Kapok soalnya dia pernah ke-gep mamanya lagi party di rumah bareng yang lain.

"Astaghfirullah," gumam Jaemin sembari ngelus dada liat pemandangan di pojokan dapur. Ada dua oknum yang lagi mesra-mesraan di sana. Si cewek duduk di meja pantry, sementara si cowok udah siap-siap nyium ceweknya.

Sret.

Jaemin melempar lap yang digantung di belakang pintu dapur, sukses mengenai cowok itu. Hyunjin.

"Gak etis lu berdua mesra-mesraan di dapur," sinis Jaemin. Hyunjin melempar balik lap itu ke Jaemin dan berhasil dihindari olehnya. "Sirik ae lu jomblo," balas Hyunjin gak kalah sinis.

"Kamar di sini gak kurang lur. Booking noh sampai besok pagi," balas Jaemin lagi sembari mengobrak-abrik isi rak tempat Hyunjin biasa menaruh minuman bubuk hot chocolate. Akhirnya nemu juga satu bungkus, "Ini gua pakai ye. Ada yang minta soalnya." ijin Jaemin. Tangannya memperlihatkan sebungkus Ch*c*latos ori yang biasanya diminum Hyunjin.

"Seriusan ada yang minta?"

"Iya. Gua pakai ye?"

Jaemin langsung ngacir balik ke meja bar sebelum Hyunjin sempat kasih izin. Kasian ceweknya kalau nunggu lama-lama.

"Hehe. Maaf lama ya, cantik. Tadi di dapur ada yang mau cipokan, jadi lama,"

Lemes bener itu mulut ya.

"Astaga, haha. Gapapa kok. Lagian aku juga masih nunggu seseorang. Ga buru-buru banget," balas cewek itu sembari tertawa anggun. Jaemin meleleh liatnya, pemirsa. "Esnya mau full atau separuh aja nih, cantik?"

"Penuhin aja gapapa," balas cewek itu. Jaemin mengangguk. Waktu membuat minuman, mata Jaemin bolak-balik melirik cewek itu. Cantik, keliatan polos lagi. Dia jadi ragu sama omongan Han kalau cewek ini yang punya bar. Perilakunya juga ngeliatin kalau dia cewek baik-baik. Gak kayak cewek yang biasanya dateng ke bar.

"Jaem! Bir yang large satu ya!" seru seseorang yang mengalihkan perhatian Jaemin. Dia Yeji, kembarannya Hyunjin. Cewek itu tampil nyentrik dengan pakaian serba hitam ditambah dengan lipstik merah menyala yang bisa 'mengundang' cowok-cowok.

Jaemin mengambil sebotol bir dari kulkas dan menaruhnya di depan Yeji sekaligus memberikan ice chocolate pesanan cewek tadi. Ia tersenyum, "Makasih ya udah dibikinin," katanya manis sembari menyedot minumannya.

Ya Tuhan, Jaemin nggak kuat lama-lama.

"Hyunjin mana?" tanya Yeji sebelum meminum bir langsung dari botolnya. Bar-bar emang. Kembarannya udah stop minum alkohol, Yeji masih lanjut. Katanya selama ortunya nggak tahu mah nggak papa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHE'S (not) NORMAL [ JAEMINJU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang