Awalan Cerita

1 0 0
                                    

🎶Di awalan cerita
Tak ada perasaan
Diantara kita berdua.

Tapi seiring waktu
Takdir kita bertemu
Mengikuti narasi hidup🎶

-Takkan Kemana

🌺
.
.
.



Aku adalah aku yang akan menjadi aku dengan pendirian yang aku bangun sendiri. Dalam kamus hidupku, aku hanya akan menaruh hati pada satu manusia, tidak peduli seberapa dia menyakitiku. Mungkin aku akan berhenti ketika aku sendiri yang melihatnya benar benar tidak menginginkanku, mungkin dengan melihatnya bersama yang lain. Oke tentu saja perlu waktu berbulan bulan untuk benar benar melupakan itu.

Kamu dan Aku bisa sampai sini dengan awalan cerita klise yang aku buat sendiri. Hehe.

Tapi setelah itu aku sendiri pula yang terjebak dengan cerita klise buatanku sendiri, berusaha memahami tapi tidak pernah dipahami, berusaha tetap disamping tapi terdorong jauh kebelakang, dan berusaha tetap menaruh senyum walau dipaksa menangis setiap malamnya.

--

"Hai Morning"

Buku Diary buru-buru ku tutup dan ku simpan ke dalam tas totebag yang ku pakai itu itu saja sampai satu dekade mungkin.

Kamu tersenyum licik ke arahku dan mulai merebut tasku. "Liat sini, apaansi itu. Pasti lo nulis novel tetang gua kan? Haduuu kenapa si pada demen banget nulis cerita tentang gua"

Aku mendelik lalu merampas tasku kembali. "Gak sopan kamu kalau baca diaryku kayak gitu."

"Yailah gitu aja ngambek sih lele dasar, welcome to mobile legend haha"

Tawamu renyah dan itu membuatku candu. Tolong jangan meneriakiku bucin, tapi memang itu kejujuranku, biarkan aku dalam dunia kehaluanku ini haha

"Ihh serem amat si le lu senyum senyum sendiri. Iya tau gue ganteng bin tampan"

"Aduh aduh"

Kupukul kepalanya cukup keras sampai dia meringis kesakitan dan memintaku untuk meminta maaf.

"Heh makanya kalo punya mulut tuh dijaga jangan asal ceplos, untung cuma aku pukul, belom aku mutilasi kamu" Kataku sambil melototinya

"Eitsss, siap bu bos. Ashiapp dah" balasnya ngaco

"Gausah ngaco" timpalku lagi dengan senyuman yang memang selalu seperti ini untuk dia

Dia mendekat kearahku lalu tersenyum dan berkata "Cantik kalau senyum, sering sering senyum ya" lalu setelah itu dia pergi begitu saja

Ya Tuhan, ambyar sudah. Arkana bener bener ya bikin baper doang abis itu ditinggal.

Dan dia memang akan seperti itu selamanya. Kita berada dizona nyaman, tetap berjalan beriringan tanpa ada yang ingin lebih. Hey boy tapi itu sangat menyakitkan untukku loh, tapi mau gimana lagi kalau yang kamu butuhkan memang aku. Iya pas butuh doang kalo udah gak butuh ditinggal lagi. Sadgirl sekali ya:(

.

Baik aku akan melanjutkan ceritaku tentang kita, anggap saja tadi adalah sebuah iklan penggambaranku tentang dia.

Aku dan Dia kenal dengan ketidaksengajaan yang tali penyambungnya adalah sahabatku sendiri. Sahabatku Vano namanya adalah teman sekelas Arkana di kampus, dan Vano tetanggaku yang sekarang sudah kuanggap seperti kakakku sendiri.

Cerita percintaanku dari dulu memang sangat rumit, kalau kata Vano, aku memang ditakdirkan menjadi istrinya. HAHA tapi dia saja gonta ganti cewe mulu, sudahlah itu tidak perlu dibahas. Tapi menurutku cerita percintaanku dengan Arkana jauh lebih sulit, seolah jiwa ku ini sudah kenal menahan rasa sakit seperti yang terdahulu. Mungkin itu juga yang menjadi alasanku bertahan didalam hubungan mengambang ini.

Beribu kali aku merasa aku pantas untuk dia namun beribu kali juga aku merasa kita tidak akan bisa bersama, bersama dalam hal mencintai. Karena kenyataannya aku dan dia berbeda.

Penggambarannya seperti ini, Kamu kenal dia lama tapi dia 'merasa' baru mengenalmu kemarin. Memang sebercanda itu pikiran laki laki.

Aku juga heran kenapa aku bisa berdiri diatas pendirian ini. Stuck ditempat itu itu saja tanpa ada niatan untuk keluar dari lingkaran ini. Ada yang ingin mendekat ku tolak mentah mentah, apakah ini karma? aku menolak orang yang sangat baik padaku dan aku ditolak dengan orang yang aku perlakukan sangat baik?

Sebenarnya aku dan Arkana dulu sempat sekolah waktu SMP namun kami tidak pernah tau bahkan melihat wajahnya saja tidak pernah ku lihat.

Dulu Vano mengenalkanku padanya karena Arkana butuh temen chat, jahat bukan? Tapi bener kok sampai sekarang aku memang hanya menjadi temannya saja. Aku juga tidak tahu kenapa sebegininya aku mencintainya. Kalau aku jelaskan dengan kata kata mungkin tidak akan selesai untuk menuliskan bagaimana perlakuannya padaku selama ini, wajar saja aku menganggapnya dia mempunyai perasaan yang sama.

Aku hanya tulus padanya, sama seperti aku tulus berteman dengan Vano. Bedanya aku menaruh hati untuk Arkana.

Ini bukan cerita cinta segitiga, ini ceritaku dengan Arkana, Vano adalah penyelamat kehidupanku dan Arkana dari segala konflik kehidupan.

Vano sering memberiku nasihat ini "mencintai sewajarnya aja, kita gak bisa merubah seseorang seperti yang kita mau semudah itu. Cukup dengan bahagiain diri sendiri, pasti segala urusan mudah dijalanin."

Vano si pencari solusi, dan Arkana adalah si masalah yang kubuat sendiri.

Mari merasakan apa yang aku rasakan.


.
.
.
🌺
Jakarta, 28 Juli 2020

K A M UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang