kematian yang aneh

3 1 0
                                    

Aku berdiri menatap sungai didepanku.hari ini benar-benar kesal aku dibuatnya,ini dimulai seminggu yang lalu saat sekolahku mengadakan pentas seni dilapangan.aku terpilih menjadi wakil ketua dari acara itu,sedangkan sainganku fero berhasil menduduki peringkat ketua dalam pemilihan.lantas aku langsung mengundurkan diri dan pergi kekelas sebelum rapat selesai.saat melangkah dikoridor sekolah kupikir mereka akan berlari mengejarku dan membujukku agar aku tetap berada diposisi itu nantinya,tapi malah mereka tidak mempedulikanku sama sekali.'masa bodoh'pikirku, nayla pasti akan merebut kursi wakil ketua saat dilakukan pemungutan suara kembali.

Sebenarnya bukan mereka yang memilihku sebagai wakil dalam acara pentas seni itu,tapi bu harunlah yang menganjurkannya,beliau ingin mempertimbangkan aku menjadi ketua karena beliau percaya aku dapat bertanggung jawab dalam acara.osis yang melihat kemampuanku saat itu ragu,aku yang bodoh dalam bidang mata pelajaran,selalu mendapat nilai rata rata 20 kebawah,dan ceroboh dalam melakukan sesuatu adalah alasan dimana osis ingin tidak mengikutkanku dalam hal kesenian dan perayaaan besar lainnya.hanya karena alasan permintaan bu harunlah aku akhirnya dapat berada diposisi wakil ketua dalam pentas seni.meski beruntung mendapat posisi itu tapi keinginanku adalah berada diatasnya.aku benar-benar payah,manabisa dibandingkan dengan fero sipopuler sekolah.andai aku memiliki kemampuan seperti dirinya mereka pasti akan menjadikanku idola sekolah persis sepertinya sekarang.

Fero adalah pria yang dingin,berIQ tinggi berhobi basket dan idola kaum wanita,dia memenangkan banyak pertandingan pada semester satu dikelas sepuluh.tidak ada guru yang tak mengenalnya,bukan hanya berbakat dalam olahraga volli dia juga mempunyai nilai tinggi dalam bidang mata pelajaran fisika dan matematika.bintang adalah salah satu kata yang pas kedirinya.berbanding dengan aku yang tak bisa melakukan sesuatu dengan benar,selalu mendapat nilai buruk,tak berprestasi dari smp dan hanya mencoba-coba masuk keosis agar murid-murid serta guru dapat mengenalku.tapi semuanya hanya keinginan bodohku.aku sama sekali tidak berbakat dalam hal apapun, bisa masuk kesma favorite ini memang sudah takdir yang tak kuketahui,pasalnya saat mendaftar nilaiku pas-pasan,testing apalagi?hanya pengetahuan dasar yang kutulis dalam menjawabnya.saat aku memeriksa dalam penerimaan siswa entah kenapa namaku bisa tercantum disana,bulat-bulat menyatakan aku lulus diterima dengan nomor yang tipis.

Pagi itu disekolah aku keruang perpusatakaan,yang tidak jauh dari kelasku,XI ipa4.karena ruangan itu belum terbuka aku menunggu dikursi dekat pintu ruang.didepanku tak sengaja aku melihat nayla bersama lima orang temannya,sesekali dia disapa oleh adik-adik kelas dan kakak-kakak kelas jika mereka berlewatan didepannya,nayla hanya tersenyum ramah lalu mengucapakan 'selamat pagi kembali' pada mereka. ada kalanya nayla yang balik menyapa duluan.gadis itu benar-benar beruntung posisinya hampir setara dengan fero,tak heran kenapa fero hanya mau memakan bekal milik nayla disamping banyak siswi-siswi cantik yang memberikan bekal mereka untuk fero untuk mencari perhatiannya.nayla siswi tercantik disekolah,fero juga demikian mereka adalah pasangan yang serasi di angkatan kami tahun ini.

"Selamat ya nay,akhirnya kamu terpilih menjadi wakil ketua dari acara.memang kamu deh yang paling pantas diposisi itu?"

Kemarin juga saat aku melepas posisiku dari wakil ketua mereka langsung membuat keputusan tanpa perundingan,memilih nayla menjadi wakil acara pentas seni.murid-murid disana mengucapakan atas kemenangannya dan itu bukanlah hal yang tak biasa.dari arah lain kusadari teman kelasku datang menghampiriku
"Lidia,bu harun memanggilmu.kau disuruh keruang guru sekarang"namanya tari,meski begitu kami tak begitu dekat.

"Sekarang!!!"aku balik bertanya padanya,membuat dia

"Madsudmu kapan lagi??!besok??gak mungkin 'kan!?"marah.

"Yaudah makasih ya!"dia tak menjawabku dan langsung pergi.

Pasti bu harun ingin membicarakan soal pengunduran diriku yang semalam,cari alasan apa untuk membuat bu harun tak kecewa coba?.guru pembina osis itu sangat dekat denganku dibandingkan dengan guru yang lain,tak heran guru itu tau keinginanku saat diumumkannya perayaan pentas seni ketujuhpuluh sekolah kami hanya melalui tatapan mataku.ya,memang saat itu aku penuh dengan harapan bisa menjadi ketua dalam perayaan yang mencengangkan itu.tapi meski sering kuanggap saingan, fero bukanlah lawanku.dia berhasil menggeser kursi ketua dariku bahkan setelah pembina osis sangat meminta pada rapat dewan agar memberi tanggungjawab posisi ketua sepenuhnya.

LidiaWhere stories live. Discover now