1

2.1K 126 4
                                    

    Tepat hari ini dimana hyora akan meninggalkan rumah yang ia tempati sedari kecil. Bukan tidak ingin meninggalkan rumah hanya saja kenangan dirumah yang akan ia tinggalkan menyimpan semua kenangan indah sadari ia kecil hingga umur 17 tahun, ia tumbuh menjadi gadis cantik periang dilingkungan yang baik.
    Hyora yang sedang termenung di balkon seketika terperanjat mendengar teriakan mama vio dari lantai bawah

"Astaga mama!"batin hyora, ia mengusap dadanya akibat kaget dengan suara lantang sang mama, setelah mendengar suara mama vio ia berjalan menuju ruang tamu
"Kenapa ma?"tanya hyora yang sudah berada di ruang tamu

     Tidak mendapati sang mama diruang tamu hyora langsung berjalan menghampiri papa Daniel

"Hyora siap-siap ya nak,bentar lagi kita mau berangkat"

"Apaan sih pa!"
"Mau berangkat kemana emangnya?"

"Eee kok belum siap-siap anak mama"mama vio berjalan kearah hyora

"Emangnya mau kemana sih ma?"tanyanya kembali kepada sang papa

"Pindah"

"Yora juga pindah?"
"Yora nggk mau ah,yora mau disini aja!"rengeknya

"Kenapa nggak mau ikut?"

"Hyora kan bisa tinggal disini sendiri!"
"Ah pa yora nggk mau!"

"Anak papa kan udah besar masa tingkah nya masih kayak anak kecil gini" papa daniel mengusap surai panjang hyora

"Tapi emng harus pindah?"
"Yora kan males harus ketemu orang baru, disini kan yora juga udah senang punya temen yang baik!"
"Yora nggk mau pindah pa!" Yora mengusap wajah nya frustasi

"Disana yora akan juga dapet teman yang baik, hanya saja anak papa harus menyesuaikan diri dengan tempat baru"

"Menyesuaikan diri?"
"Emang Yora bunglon!"ucapnya berdecik

"Mama juga nggak papa yora mau disini hanya saja,yora udah 17 tahun, suasana baru tempat baru itu cukup menyenangkan"

"Tapi kan~"ucapnya terhenti

"Sayang, Yora hanya perlu menyusahkan diri saja!"

"Yora kurang suka dengan suasana baru dan tempat asing,hanya saja~~?"

"Hanya saja apa sayang?"papa Daniel melihat sang putri

"Hanya saja yora akan coba menyesuaikan diri dengan baik"ucapnya tersenyum kepada mama vio
"Tempat baru teman baru ayang baru"hyora tertawa geli dengan ucapan absurdnya

"Nggak ada pacar-pacaran!"ucap sang papa berjalan meninggalkan hyora yang sedang tertawa, seketika tawa nya terhenti

"Paaa~~"
"Hyora kan udah gede kan udah harus punya boyfriend, emang papa mau punya anak gadis tua?"

"Ya papa masih bisa menghidupi kamu sampai 7 keturunan!"

"Ih papa ngeselin banget!"
"Nanti di tempat baru yora kenalin boyfriend yora!"

"Daddy doesn't accept little girl's rebuttal!"

"Suami mama kok gitu sih!"hyora memandang sang mama yang menggeleng kepala saat melihat sang suami yang sangat ketat saat sang putri yang akan membawa boyfriend

"Kamu sama papa sama saja!"berjalan meninggalkan sang putri

"Suami istri sama aja!"

****

   Hyora memandang sekeliling kamar ia berkutat dengan pikiran yang memenuhi isi kepala, hyora membuka koper dan memasukkan semua barang yang akan ia bawa, skincare baju dan beberapa poster idol Exo dan ikon

"Aduh suami-suami ku ganteng banget!"ucapnya tersenyum menatap idol K-Pop tersebut
"Aduh kayaknya aku butuh oksigen deh!"hyora mengulum senyumnya mendapatkan sikap absurdnya berulah
"Tenang yora jodohnya kan manusia, kamu juga manusia jangan optimis,tetap putus asa"
"Cukup halu saja digapai juga sangat susah!"

*******

Tok

Tok

Tok

Tok

  Mama vio menarik handel pintu dan melihat hyora yang telah selesai membereskan barang-barang kekoper

"Udah selesai sayang?"

"Udah ni ma"

"Udah semuanya?"
"Oppa-oppa nya juga udah dibawa?"tanya mama vio dan hyora berjalan keruang tamu sambil membawa koper

"Bukan oppa ma, mereka itu suami yora!"

"Udah semua sayang?"tanya Daniel saat melihat hyora berjalan kearahnya

"Udah kok pa"
"Udah yora masukin ke koper semua

"Mang Asep"

"Iya tuan besar"

"Tolong masukin ke mobil ya semua koper nya"

"Baik tuan" mang Asep berjalan menuju mobil untuk memasukkan semua barang kemobil

"Ayo sayang kita masuk!"mama vio berjalan sambil menggandeng tangan hyor

"Mang Asep sama bi Inah, ini gaji buat bulan ini ya!"

"Banyak pisan uang nya tuan"buk Inah heran

"Iya tuan banyak pisan uangnya"sambung mang Asep

"Nggak itu juga sepadan kok bibik sama mamang udah kerja disini,dan bibik juga udah ngerawat anak-anak saya sampai udah besar"

"Iya tuan,bibi mah udah nganggap non hyora sama Aden kayak anak bibi sendiri"

Hyora membuka pintu mobil dan langsung memeluk bi inah
"Yora pasti kangen banget sama bibi, makasih udah ngerawat hyora dari kecil, bibi jaga kesehatan ya"hyora mengusap air matanya

"Iya non,bibi udah anggap non kayak anak bibi sendiri,non belajar yang rajin disana ya, jangan lupa pulang kesini juga ya non"Hyora melepaskan pelukannya

"Bibi sama mamang hyora berangkat dulu ya"ucap Hyora tersenyum

"Iya non, hati-hati dijalan tuan sama nyonya"

Hyora berjalan masuk ke mobil sambil melihat arah bi Inah dan mang Asep
"Yora berangkat dulu ya bi"

"Iya non"mang Asep sama bi Inah ngelambain tangan ke gue

 
   



























































































   Jangan lupa vote dan komen ya kalau ada masukan langsung DM author aja ya

Terimakasih

SENIOR (Masih Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang