"Kak Jae dimana sih." Renjun terus melihat jam tangannya. Ini sudah pukul setengah 5, tetapi Jaehyun yang katanya akan menjemput tidak kunjung sampai.

Renjun sudah sangat merindukan Bunda. Ia tidak mau jika hari ini sampai batal bertemu Bundanya.

"Astaga! Gue lupa ngomong ke Jeno sama Ibu Panti." Renjun merogoh ponselnya di saku mantel dan menghubungi Jeno dan Ibu Panti, mengabari jika jadwal les diundur menjadi jam 6 sore.

Sepuluh menit setelahnya, Jaehyun datang dengan senyum tampannya. Ia langsung merangkul Renjun yang terlihat kesal.

"Maaf ya Ren, tadi dosennya ngaret banget keluarnya. Jadi Kakak juga ikutan ngaret pulang nya."

"Hmmm."

"Kok gitu? Kakak nggak dimaafin?"

"Iya-iya dimaafin, tapi ada syaratnya."

"Coba bilang ke Kakak."

"Beliin aku smoothies banana strawberry, terus beliin sandwich Subway buat anak-anak Panti aku. Gimana?"

"Kecil itu mah, hyung beliin sama tokonya juga bisa."

"Sombong amat."

"Ya udah ayo berangkat Ren."

"Iya hyung, nanti ke florist langganan Bunda dulu ya."

"Oke."

Mereka berdua pergi menuju florist untuk membeli bunga Gladiol putih, bunga kesukaan Sooyoung. Renjun memilih buket yang berukuran sedang. Agar tidak ribet jika dibawa. Setelah selesai, Jaehyun dan Renjun langsung menuju ke tempat pemakaman keluarga milik Choi's family.

"Kakak tunggu di depan saja ya?"

"Iya Kak Jae. Renjun masuk dulu ya."

"Jangan menangis loh."

Renjun pun mengangguk dan masuk. Langsung saja ia menuju ke makam milik Bunda yang sudah bersih. Pasti Pak Seo yang sudah merawat dan membersihkan makam keluarga ini yang telah membersihkan makam Bunda.

"Bunda."

"It's been a long time since you left us."

"Aku dan Ayah sangat merindukan Bunda. Ayah sekarang masih di California. Renjun ditinggal sendirian, tapi Ayah udah datengin Kak Jaehyun buat nemenin Renjun. Jadi Bunda tidak usah khawatir ya." Renjun meletakkan bunga yang tadi dibelinya.

"Renjun bawakan bunga kesukaan Bunda loh. Sering-sering main ke mimpi Renjun dong Bun. Renjun rindu sekali sama Bunda. Renjun rindu usapan tangan Bunda. Renjun rindu masakan Bunda. Renjun hiks Renjun rindu Bunda." Renjun menangis. Berpisah dengan Bunda nya adalah hal yang tidak pernah terbayangkan oleh Renjun. Meskipun Bunda sudah lama pergi, tetapi rasa tidak rela masih menyelimuti diri Renjun.

"Bunda hiks hiks." Renjun memeluk pusara Sooyoung dengan lelehan air mata yang tak kunjung berhenti.

Jaehyun yang merasa jika Renjun sudah terlalu lama di dalam pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam pemakaman. Saat membuka gerbang, Jaehyun dihadapkan dengan bunga-bunga Gladiol putih dan juga Lily putih yang menghiasi setiap dinding di makam itu.

Berjalan pelan, Jaehyun sejujurnya takut. Tapi ia beranikan diri untuk menghampiri Renjun yang sepertinya masih menangis.

"Renjun, are you okay?"

Renjun mendongak. Mata dan juga hidungnya terlihat memerah. Khas orang habis menangis.

"Sudah waktunya kita pulang."

Distance [JenoxRenjun] ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat