1: PERTEMUANKU DENGAN MARS

74 3 0
                                        

"Anggap aja aku itu air panas terus kamu es batunya akunya kepanasan butuh yang adem-adem kayak kamu gitu" - Marshello Aditya.

Lorong yang terlihat sepi sekejap menjadi ramai bak pasar minggu. Siswa-siswi berhamburan dari singgasananya masing-masing, mengisi perut yang meronta.

Tiga laki-laki berjalan diantara mereka beberapa terdengar bisikan-bisikan yang membuat salah satu dari ketiganya tersenyum miring.

"Gila! nggak ada yang liat gue matanya ke lo semua!" Histeris Rayn siswa kelas 2 IPA 2 yang merupakan sahabat paling heboh diantara ketiga.

"Biasa aja bro mereka sadar kalo lo nggak ganteng" komentar Pandu si netizen Rayn.

"Emang lo ganteng hah?!" Kesal Rayn merasa tak terima dengan hinaan sahabatnya. Padahal ia merasa paling tampan diantara ketiganya itu kata neneknya.

"Jelas gue ganteng gue laku emangnya lo" balas Pandu meledek.

"Sialan lo" umpat Rayn kesal, Marshello laki-laki tertampan diantara ketiganya hanya menggeleng kepalanya.

"Mars!" Ketiganya menghentikan langkahnya menatap gadis bermata bulat dengan rambut yang diikat dua yang menambah keimutannya berlari menghampiri ketiganya.

"Ini buat kamu nasi goreng rasa cinta" ucap Tania malu-malu.

Rayn dan Pandu saling menatap dan mendorong.

"Aku-kamu" bisik Rayn kepada Pandu.

Mars tersenyum lalu menarik pelan dagu Tania.

"Makasih sayang pasti aku makan sampai habis tak tersisa" ucap Mars tersenyum membuat gadis dihadapannya mengangguk malu-malu.

"Kalo gitu aku ke kelas dulu yaa daa Mars.."

"Jangan lupa! kalo udah sampai kelas telpon aku ya?!" Tania yang sudah melangkah beberapa langkah menoleh dan mengangguk lalu pergi meninggalkan ketiganya.

Rayn tercengo sambil berdecak.

"Manisnya.." kata Rayn masih memandangi Tania yang hampir hilang dari pandangannya.

"Bro ajarin gue cara mikat hati cewek pliss" ucap Rayn menepuk pelan bahu Mars dengan wajah memohon Pandu yang mendengar menggelengkan kepalanya.

"Muka lo dibenerin dulu baru mikat cewek" komentar Pandu.

"Dasar netijen lho apa-apa lo komen" Kini Mars yang tertawa.

"Mars!" Ketiganya menoleh kebelakang mendapati gadis berambut pendek tengah berlari menghampiri mereka.

"Ada apa Ocha?" Tanya Mars saat Ocha sudah ada dihadapannya.

"Nanti malam kita jalan yuk nanti pake mobil papiku aja..oke?"

"Masa aku nolak ajakan cewek secantik kamu sih mau dong" ucap Mars mencubit gemash pipi Ocha membuat gadis itu tersenyum malu-malu.

"Kalo gitu aku ke kantin dulu ya laper soalnya" Mars mengangguk.

"Ati-ati dijalan kalo jatuh telfon aku ya" Ocha mengangguk lalu melambaikan tangannya meninggalkan ketiganya.

"Alay banget sih lo Mars semua lo panggil sayang, cantik, kesayangan, my sweatheart, playboy lo dari dulu nggak ilang-ilang" ucap Rayn heran yang mendapat anggukan dari Pandu yang tumben saja tidak mengkomentari ucapan Rayn kali ini.

"Gue cuman mau main aja biar mereka tau gimana rasanya dimainin" ucap Mars melanjutkan langkahnya yang diikuti keduanya.

"Lo pikir yang merasa tersakiti di dunia ini lo doang? Jangan sampe lo nyesel suatu hari nanti Mars" ucap Rayn kembali yang masih mendapat anggukan Pandu tumben nih anak bijak biasanya heboh.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: May 10, 2020 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

MARS HELLOWo Geschichten leben. Entdecke jetzt