20

122 12 0
                                    

"assalamualaikum ambu Kayla pulang!!!"aku berteriak ketika sampai di ambang pintu rumahku.

Sungguh lelah,aku butuh sebuah kasur yang empuk,aku akan menghempaskan tubuhku ke atas kasur itu.

Tanpa mencari ambu,aku segera naik ke kamarku,berencana untuk melakukan niatku tadi.Padahal jika pulang sekolah,wajib bagiku untuk menemui ambu terlebih dahulu,setelah itu baru aku pergi ke istanaku(kamarku).

Benar saja,rasanya nyaman sekali merentangkan tubuhku di atas kasur ini.Rasanya ingin tidur saja tanpa berganti baju dan mandi.Tapi aku sadar bahwa itu jorok,anak gadis tidak boleh melakukan itu.

Perlahan aku menatap kembali meja itu,meja tempat benda tercantikku,lagi lagi idho kembali hadir di pikiranku,sedang apa dia?apa dia sudah sembuh?bagaimana dengan Salma?

Aku menutup mataku dalam dalam,akhirnya ucapanku kembali terjadi,aku tertidur sore itu,padahal pantangan untuk tidur sore hari.Mungkin tubuhku memaksa itu semua,tubuhku terlalu lelah begitupun satu organ bernama hati.

Entah berapa lama aku tertidur,yang jelas terasa cepat sekali.
"Kayla bangun sayang,gak boleh tidur sore sore gini,udah mau maghrib."ambu menepuk nepuk pipiku membuat nyawaku kembali berkumpul.

Aku membuka mataku pelan,melihat ambu yang sedang berusaha membangunkanku.

"Anak gadis ambu ya ampun,gak mandi gak ganti baju main tidur aja,hayu cepet bangun."ambu menarikku.

"Maaf ambu,Kayla cape banget."
Ucapku masih terdengar lesu dan serak.
"Mandi dan ganti baju terus turun kebawah,kita makan."ambu melemparkan anduk tepat ke wajahku.
"Ambuuuuuu"
Ambu sama sekali tidak menghiraukanku,dia terus berjalan keluar kamar.

Setelah selesai dengan semua ritualku,aku beranjak dari kamarku dan berjalan menemui ambu.
"Ambu."suaraku terdengar masih lesu,kala itu ambu sedang membaca buku resep masakan,ambu memang suka sekali memasak,tidak sepertiku.

"Iya sayang?"
"Kayla mau bicara ambu."
Ambu menoleh kepadaku,menatapku dan menghentikan kegiatannya.
"Kenapa sayang?"
"Kayla gagal seleksi."aku menunduk,terlihat jelas sebelum aku menunduk ambu mengernyitkan keningnya.
"Seleksi apa?"
"Seleksi pertunjukan ballet 3 minggu ke depan."
Ambu terlihat diam sejenak.
"Gapapa anak ambu masih paling terbaik,mungkin bukan kesempatan kamu kali ini,pasti nanti ada pertunjukan pertunjukan lain yang menanti kamu."ucap ambu berusaha terdengar lemah lembut.

Aku terdiam.
"Udah jangan cemberut gitu ah,hayu makan ambu bikinin ayam goreng sama sambal kesukaan kamu."
Aku menegakkan tubuhku,mataku terbuka,lengkungan senyum mulai terukir di wajahku.

Aku berjalan di belakang ambu hanya kita berdua di rumah ini,kakakku sedang di rumah temannya,katanya mengerjakan tugas.

🌻🌻🌻🌻

Tok tok tok tok tok
Terdengar seseorang seperti sedang mengetukan jarinya ke atas bangku,aku menoleh ternyata itu Salma yang sedang menunjukan senyum cerahnya.

Kemudian Salma duduk,masih dengan kegiatannya mengetuk ngetuk bangku,membuatku merasa terganggu karena ulahnya.

"Kamu kenapa sih?bisa diem gak?berisik tau."
"Apa sih jangan marah marah gitu dong,nanti cepet banyak keriput."Salma merayu.

Kemudian dia menghentikan aktivitasnya,lalu malah menatap lurus ke depan,sekali lagi ku bertanya padanya,ada apa dengan makhluk ini.

"Kesel deh,idho kenapa gak nembak aku terus ya."
"Mati dong kalo di tembak."
"Ih Kayla serius deh."
Dia mengerucutkan bibirnya.

DiamWhere stories live. Discover now