Di dalam istana kerajaan besar haocun, seorang wanita sedang duduk termenung di sebuah batu besar didekat kolam buatan di depan kediaman kaisar wang, di istana naga.

Di dalam istana kerajaan besar haocun, seorang wanita sedang duduk termenung di sebuah batu besar didekat kolam buatan di depan kediaman kaisar wang, di istana naga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ia mengenakan pakaian indah ala bangsawan yang sejak dulu ia mimpikan.
Dulu ia sangat menginginkan pakaian berbordiran bunga yang indah untuk dikenakan saat perayaan. Dan kini semuanya terwujud.
Tapi guang an merasa gundah. Ia dilema.
Bukankah seharusnya ia senang aaat dipinang seorang kaisar? Tapi terselip rasa takut yang besar dihatinya.
Ia takut nanti tak bisa menjadi permaisuri yang baik bagi kerajaan sebesar ini. Ia juga takut kalau nanti ia harus berbagi suami dengan wanita lain yang menjadi istri kedua suaminya.
Guang an tahu kalau raja saja notabene suka menikah dan memiliki banyak sekali selir dan anak. Lalu bagaimana dengan kaisar?
Apakah jauh lebih banyak dari selir seorang raja?
Bisa bisa ia tak memiliki tempat dihati pria yang telah ia sukai itu. Bila terlalu banyak penghuninya, bukan.

Puk,

Sebuah tepukan mendarat dipundak guang an. Membuat perempuan berambut putih itu menoleh.

"apa yang kau pikirkan hingga tak mendengar panggilanku, bao bei (sayangku)..?"
Mendengar ucapan mesra dari pria yang ia kenal sebagai tuan wang itu, pipi guang an bersemu merah.
Ia tak menyangka rasa cintanya pada pria yang terlihat dingin itu akan terbalaskan.

"maaf yang mulia.. Saya sedang melihat ikan yang berenang dikolam.."
Guang an mengalihkan pandangannya ke arah ikan koi yang berenang kesana kemari mencari makan.

"jangan alihkan pandanganmu dariku saat berbicara..."
Kaisar wang menghadapkan dagu guang an agar kembali menatap matanya yang berwarna hitam, gelap, sekelam malam tanpa bulan.
Kaisar wang menatap intens kedalam mata mungil berwarna coklat bening dihadapannya.
Terlihat sekali netra indah itu sesekali bergetar seolah sedang merasa gundah dan gelisah yang menekan batin pemiliknya.

"kau gelisah?"
Merasa mudah ditebak hanya melalui pandangan saja, guang an segera menundukkan wajahnya dalam dalam.
Ia tak ingin semua pemikiran di otaknya bisa terbaca dengan mudah oleh pria yang akan menjadi suaminya esok hari.

"jujur.. Awalnya aku memang membencimu, guang an.."
Kaisar wang menjeda perkataannya. Perkataan menohok itu langsung membuat guang an menatap wajah kaisar wang dan mendengarkan ucapan pria itu dengan seksama.

"iya.. Awalnya aku membencimu karena kau memiliki rambut putih dan indah ini.."
Kaisar wang ikut duduk disamping guan an ditepi kolam buatan itu.

"Kaisar wang ikut duduk disamping guan an ditepi kolam buatan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia mengelus rambut putih dan halus milik guang an.

"tapi.. Perlahan rasa benciku berubah saat aku melihatmu dalam keadaan hampir mati beberapa kali tepat didepan mataku..
Hatiku merasa sakit saat kau disakiti..
Hatiku merasa hancur saat kau di asingkan dan diacuhkan oleh semua orang...
Dan bahkan rasanya jantungku berhentu berdetak saat aku menyaksikan kalau kau akan dikorbankan didanau quon waktu itu...
Maafkan aku baru menyadari perasaan ini untukmu...
Perasaan ingin melindungi.. Perasaan ingin membuatmu bahagia dan terus tersenyum disisiku..
Hingga aku melupakan semua dendamku pada wanita berambut putih itu..."
Mendengar curcol yang dikatakan kaisar wang, guang an menjadi penasaran. Ada apa dengan wanita berambut putih?

"bolehkah saya bertanya yang mulia..?"

"katakanlah..!"

"kenapa anda membenci perempuan seperti saya?"

"dulu kedua orang tuaku dihabisi demgan kejam oleh seorang wanita berambut putih sepertimu.."

"astaga..
Ampun yang mulia.. Maafkan saya telah membuat anda bersedih kembali.."

"tapi aku sudah berusaha melupakan semuanya.. Aku akan membuka lembaran baru dihidupku bersamamu..
Rasa cintaku padamu telah merubah segalanya...
Terimakasih atas kekehadiranmu dihidupku, guang an..
Tanpamu, dendam ini akan terus bercongkol dihatiku dan menggerogoti jiwaku.. Hingga aku akan tertelan oleh kekegelapan dendam.."
Entah mendapat keberanian darimana Guang an memegang tangan kaisar wang. Ia seperti ikut merasakan rasa sakit saat kehilangan orang yang disayanginya.

"saya tidak melakukan apa apa, yang mulia..
Yang mulia sendirilah yang telah bijak memilih mana jalan yang baik dan buruk yang harus anda tempuh untuk menjalani hidup yang singkat ini.."
Kedua sejoli itu saling berpandangan mesra hingga tak terasa bibir keduanya kembali dipersatukan untuk ketiga kalinya.
Kalo gak percaya hitung sendiri loh ya

Keduanya saling mencurahkan rasa cinta dan sayang yang terjalin diantara mereka.
Kaisar wang mendekap erat tubuh mungil di hadapannya. Sedangkan guang an, perempuan muda ini mengalungkan lengannya dileher calon suaminya.
Semoga saja cinta diantara keduanya terus terjalin dan bisa utuh hingga ajal menjemput mereka.
Doakan ya kawan kawan

Tbc.

Alooha all readers kyuuh..
Maaf ya udah nunggu lama updatenya ya..

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya..
Maaf bila typo masih bertebaran...

See you next part...
Love you all..
😘😘😘

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Where stories live. Discover now